Metode Motivasi Teori Motivasi

menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik. Azas ini akan memotivasi moralgairah bekerja bawahan sehingga semakin tinggi dan antusias. e. Azas Perhatian Timbal Balik Azas ini adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

4. Metode Motivasi

a. Metode Langsung Direct Motivation Adalah motivasi materiil dan non materiil yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya, jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya. b. Motivasi Tidak Langsung Indirect Motivation Adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitasfasilitasyang mendukung serta menunjang gairah kerjakelancarantugas, sehigga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.

5. Teori Motivasi

a. Herzbeg’s two factor motivator theory Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor sehingga teori yang dikembangkannya dikenal dengan “Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Termasuk dalam faktor motivasional adalah: 1. Pencapaian prestasi Achievement 2. Pengakuan Recognition 3. Pekerjaan itu sendiri The work it self 4. Tanggung jawab Responsibility 5. Pengembangan potensial individu Advancement Rangkaian ini melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya job-content yakni kandungan kerja pada tugasnya. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup adalah : 1. Gaji atau upah Wages or salaries 2. Kondisi kerja Working Condition 3.Kebijakan dan administrasi perusahaan company policy and administration 4. Hubungan antar pribadi interpersonal relation 5. Kualitas supervisi Quality supervisor Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebihmberpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat instrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik,Teori ini memandang, bahwa pegawai mau bekerja karena didorong untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, untuk mempertahankan hidup saja, Kebutuhan ini dapat dicukupi melalui upah, gaji berupa uang atau barang sebagai imbalan kerjanya. 2. Maslow’ Need Hierarchy Theory Keseluruhan teori motivasi yang di kembangkan oleh maslow berintikan pendapat yang mengemukan bahwa kebutuhan manusia itu dapat di klasifikasikan padsa lima hirarki kebutuhan yaitu : Physikologikal Need kebutuhan biologis, Securyt or safety keamanan dan keselamatan, affiliation or accepten kasih saying,kebutuhan soaial , esteem or status penghargaan diri, pengakuan , self actualization Menggunakan aktualisasi diri : kecakapan, kemampuan, keterampilan, potensi 3. Mc. Clelland „s Acthivent Motivation Theory Tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah kerja adalah a Kebutuhan akan prestasi Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu prestasi mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energy yang di milikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal b Kebutuhan akan Afiliasi Kebutuhan akan afiliasi ini menjadikan daya pengerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang, karena itu afiliasi ini yang memotivasi semangat bekerja seseorang, karena itu afiliasi ini merangsang gairah kerja seseorang c Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan kekuasaan ini merupakan daya penggerak yang memotivasisemangat kerja seseorang.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI

0 22 16

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Dengan Motivasi Kerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di RSUD dr. Raden Soedjati Grobogan.

0 0 16

HUBUNGAN STRATEGI SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PENDOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD PARIAMAN.

1 5 163

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. RASIDIN PADANG - Repositori Universitas Andalas

1 7 18

Analisis Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pengarahan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Dalam Menerapakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Bima

0 0 27

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SALEWANGANG MAROS

0 7 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Supervisi Kepala Ruang dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan keperawatan di Ruang Rawat I

0 1 19