ruang yang paling berhubungan dengan motivasi perawat dalam pendokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Pariaman.
Tahap analisis multivariat meliputi : pemilihan variabel kandidat multivariat, pemodelan multivariat, uji interaksi dan pemodelan akhir.
1. Pemilihan Kandidat Multivariat
Pertama ini dilakukan analisis bivariat antara variabel independen srtuktur, keterampilan, dukungan, keberlanjutan supervisi kepala ruang dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana yang di hubungkan dengan variabel dependen yaitu motivasi perawat pelaksanan
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Bila analisis bivariat di dapatkan nilai p value 0,25 maka variabel tersebut dapat masuk ke
pemodelan multivariat . Sedangkan jika analisis bivariat menghasilkan p value 0,25 tidak masuk dalam pemodelan. Seleksi bivariat menggunakan uji
regresi logistic ganda . Variabel kandidat uji multivariat dapat di lihat pada tabel 5.9
Tabel 5.9 Analisis Bivariat Variabel Strategi Struktur, Keterampilan, Dukungan,
Keberlanjutan Supervisi Kepala Ruang Dengan Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Pariaman tahun 2012 n = 86
No Variabel
P value OR expB
1 Struktur
0,016 3,281
2 Keterampilan
0,002 3,922
3 Dukungan
0,011 3,475
4 Keberlanjutan
0,000 7,778
Berdasarkanhasil analisa semua variabel mempunyai nilai p value 0,25, maka semua variabel tersebut masuk kedalam pemodelan
2. Pemodelan Multivariat
Pada tahap pemodelan ini, dilakukan pemodelan multivariat dengan cara memilih variabel yang dianggap penting yang masuk dalam model dengan
cara mempertahankan variabel yang mempunyai p value 0,05, dan mengeluarkan variabel yang p value 0,05. Pengeluaran variabel bertahap
mulai dari variabel yang mempunyai nilai p value terbesar. Variabel yang pertama kali di keluarkan adalah hasil analisis pemodelan multivariat pertama
dapat di lihat pada tabel 5.10
Tabel 5.10 Analisis Model awal Multivariat Regresi Logistik n = 86
B S.E.
P value.
ExpB OR
95 C.I.for EXPB
Lower Upper
Stucture .778
.564 .167
2.178 .721
6.577 Keterampilan
.954 .547
.081 2.596
.888 7.587
Dukungan -.993
.819 .225
.370 .074
1.843 Keberlanjutan
2.313 .753
.002 10.108
2.313 44.18
Berdasarkan tabel 5.10 hasil analisis menunjukan bahwa ada variabel yang
p value 0,05, sehingga harus di keluarkan dari pemodelan multivariat secara bertahap, dimulai dari variabel yang mempunyai p value terbesar .
Variabel yang pertama di keluarkan adalah support p value = 0,225 ,kemudian secara berturut
– turut yaitu Struktur p value 0,167, keterampilan p value 0,081 dan keberlanjutan p value 0,0 020 . Setelah
melalui langkah – langkah dalam analisis multivariat maka di dapatkan model
adalah sebagai berikut pada tabel 5.11
Tabel 5.11 Hasil Analisis Akhir Regresi Logistik
Variabel B
S.E. P Value.
ExpB 95 C.I.for EXPB
Lower Upper
Keberlanjutan 2.313
.753 .002
10.108 2.313
44.180 Keterampilan
.954 .547
.081 2.596
.888 7.587
Struktur .778
.564 .167
2.178 .721
6.577 Dukungan
-.993 .819
.225 .370
.074 1.843
Pada tabel diatas maka hasil analisis multivariat menunjukan bahwa supervisi keberlanjutan kepala ruang yang baik berpeluang 10 kali untuk
motivasi perawat setelah di kontrol variabel keterampilan,struktur dan
dukungan. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka pembuatan model persamaan multivariat sebagai berikut:
Z Motivasi perawat = α+β
1
X
1
+ β
2
X
2
+β
3
X
3+
β
4
X
4
Z Motivasi perawat=−4,867+2,313
berkelanjutan
+0.954
keterampilan
+0,778
struktur
+ - 0,993
dukungan
Kesimpulan diatas menjelaskan bahwa motivasi perawat dapat di tingkatkan 2,3 kali dengan strategi supervisi berkelanjutan setelah di kontrol oleh
keterampilan ,struktur dan dukungan supervisi kepala ruang.
BAB VI PEMBAHASAN