16 Pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai
berikut : a.
peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja, b.
terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditemukan sebelumnya, c.
peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil, d.
peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan,
e. melakukan evaluasi secara kontinu,
f. peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan, g.
hasil akhir berupa produk dan dievaluasikan kualitasnya, h.
kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan Waras Khamdi, 2008: 8.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning
PjBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk dapat menghasilkan suatu produk dengan
merancang sendiri prosesnya bersama dengan timnya dan guru hanya sebagai fasilitator.
4. Prestasi Belajar
Menurut Sukardjo 2007 : 6 prestasi belajar kimia merupakan hasil usaha yang diperoleh peserta didik dalam menguasai standar kompetensi.
Hasil belajar kimia atau prestasi belajar kimia berupa perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses belajar pada aspek kognitif,
17 afektif, dan psikomotorik. Beberapa kegunaan hasil belajar kimia antara
lain : a.
Untuk menentukan keberhasilan peserta didik achievement. b.
Untuk melakukan seleksi peserta didik selection. c.
Untuk melakukan penempatan placement. d.
Untuk melakukan diagnosis remedial diagnostic and remedial. e.
Untuk melakukan bimbingan counseling. f.
Untuk melakukan perbaikan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran Sukardjo, 2007: 5-6.
Menurut Purwanto Yoshinta, 2010: 24, prestasi belajar kimia dapat diungkap menggunakan soal tes prestasi belajar kimia. Soal tes
prestasi belajar kimia yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban dan untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang
benar. Aspek yang dikembangkan menurut Bloom yaitu ingatan atau hafalan C
1
, pemahaman C
2
, aplikasi C
3
, dan analisis, sintesis, evaluasi C
4,5,6
. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajarnya hingga mencapai apa yang dituju dengan berbagai metode
pembelajaran.
5. Pendidikan Karakter
Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral; sifatnya jiwa manusia, mulai dari angan-angan hingga
18 terjelma sebagai tenaga; cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara; serangkaian sikap attitudes,
perilaku behaviors, motivasi motivations, dan keterampilan skills; watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebijakan vitues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap, dan bertindak
Agus Wibowo, 2013: 12. Menurut Mundilarto 2013: 156-158 nilai-nilai dalam pendidikan
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut: a.
Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang akan dilakukan; memiliki keberanian untuk melakukan
hal yang benar; dianut, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur : perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Bersikap jujur : tidak menipu, tidak main curang, atau
tidak mencuri; dapat diandalkan; apa yang dikatakan membangun reputasi baik; setia pada keluarga, teman, dan negara.
c. Toleransi : sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Memperlakukan orang lain dengan hormat; mengikuti aturan;
memiliki toleransi dan menerima perbedaan; memiliki sopan santun;
19 tutur bahasa baik; menjaga perasaan orang lain; tidak mengancam,
memukul, atau melukai siapapun; bersikap damai terhadap kemarahan, penghinaan, dan perselisihan.
d. Disiplin : tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. e.
Kerja keras : perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f.
Kreatif : berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g. Mandiri : sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. h.
Demokratis : cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain. Bertindak sesuai aturan;
mau bergiliran dan berbagi; berpikiran terbuka; mendengarkan orang lain; tidak mengambil keuntungan dari orang lain; tidak menyalahkan
orang lain serta sembarangan; memperlakukan semua orang secara fair.
i. Rasa ingin tahu : sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Semangat kebangsaan : cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
20 dan kelompoknya. Menjalankan upaya-upaya untuk memperbaiki
kondisi masyarakat; bekerjasama terlibat dalam urusan sosial atau masyarakat; menjadi tetangga yang baik; patuh terhadap hukum dan
peraturan; menghormati otoritas; melindungi lingkungan; bersikap relawan.
k. Cinta tanah air : cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa. l.
Menghargai prestasi : sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. m.
Bersahabatkomunikatif : tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
n. Cinta damai : sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. o.
Gemar membaca : kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan : sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
21 q.
Peduli sosial : sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Bertindak secara
baik, penuh kasih dan memperlihatkan sikap peduli dan rasa syukur; mengampuni orang lain; membantu orang yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab : sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya, negara,
dan Tuhan Yang Maha Esa. Melakukan apa yang seharusnya dilakukan; memiliki rencana kedepan; tekun : terus mencoba; selalu
melakukan yang terbaik; pengendalian diri, disiplin; berpikir sebelum bertindak-mempertimbangkan
konsekuensi; bertanggungjawab
terhadap kata-kata, tindakan, dan sikap; memberi contoh yang baik bagi orang lain.
Pendidikan karakter merupakan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Menurut Fatchul
2011: 27 karakter memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut : 1.
Karakter adalah “siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain sedang melihat kamu” character is what you are when
nobody is looking. 2.
Karakter merupakan hasil nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan character is the result of values and beliefs.
3. Karakter adalah sebuah kebiasaan yang menjadi sifat alamiah
kedua character is a habit that becomes second nature.
22 4.
Karakter bukanlah reputasi atau apa yang dipikirkan oleh orang lain terhadapmu character is not reputation or what others
think about you. 5.
Karakter bukanlah seberapa pihak kamu daripada orang lain character is not how much better you are than others.
6. Karakter tidak relatif character is not relative.
Seorang peserta didik tidak akan bisa memiliki pendidikan karakter bila sebelumnya tidak diberikan pendidikan karakter tersebut oleh
pendidiknya yaitu orang tua, guru, dan masyarakat. Pendidikan karakter bisa diberikan kepada anak di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
Karakter tidak hanya dibangun di sekolah . Karakter tidak hanya berasal dari pendidikan formal tetapi juga dari contoh-contoh di rumah dan di
masyarakat. Namun sekolah memiliki andil yang sangat besar dalam pendidikan karakter anak. Intinya bahwa ternyata membangun karakter
itu harus diiringi dengan karakter yang memberi contoh. Karakter guru yang jelek sering melahirkan peserta didik yang kehilangan karakter.
Suatu contoh nyata adalah karakter mengajar guru yang membosankan bisa membuat kita tidak menyukai pelajaran yang disampaikannya
Fatchul, 2011: 27. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkam bahwa pendidikan
karakter merupakan usaha dan upaya pembelajaran untuk membangun karakter peserta didik yang diharapkan dapat tertanam dalam diri peserta
23 didik
untuk menyesuaikan
dirinya dengan
masyarakat dan
lingkungannya.
6. Materi Pokok Kimia Kelas XI Asam Basa