BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian terhadap 3 subjek yang dirawat inap dan menjalani terapi gentamisin di RSUP H. Adam Malik bagian Paru dan Saluran Pernafasan,
diperoleh hasil sebagaimana dipaparkan selanjutnya.
4.1 Data Karakteristik Fisik Pasien, Pemeriksaan Kreatinin dan Laju Endap Darah
Jumlah subjek yang sedang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan bagian Paru dan Saluran Pernafasan yang terinfeksi mikroba adalah sebanyak 3
orang. Ketiga penderita adalah laki-laki dengan rata-rata usia 49 tahun, berat badan 52 kg dan tinggi badan 163 cm Tabel 4.1
Tabel 4.1 Data karakteristik fisik pasien No Nama
Jenis Kelamin Usia Thn
BB kg BB Ideal Brocca kg TB cm
1 DI Laki-laki 27
60 65,7
173 2 RS Laki-laki
66 54
54 160
3 SS Laki-laki 54
41 49,5
155 Rata rata
49 52
55,7 163
Keterangan : BB = berat badan TB = tinggi badan
BB Ideal standart Brocca = TB-100 – 10 TB-100
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Pneumonia merupakan peradangan parenkhim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus atau jamur. Timbulnya gejala konstitusional seperti
demam, mengigil, dan nyeri kepala merupakan tanda adanya infeksi. Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menentukan benar-tidaknya infeksi dan penyebabnya
Sacher, 2004. Karakteristik pertama pasien yang perlu diketahui adalah leukositosis. Hasil
pemeriksaan leukosit penderita ditunjukan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Data pemeriksaan leukosit
No Nama
Jumlah leukosit 10
3
mm
3
Normal 10
3
mm
3
1 DI 19,6
2 RS 6,2
3 SS 6,7
4-10
Berdasarkan data di atas nampak bahwa leukosit pasien DI jauh di atas normal sedangkan RS dan SS mempunyai jumlah leukosit normal. Ini mengindikasikan
pasien DI mengalami infeksi. Kenaikan leukosit hingga 20.000 selmm
3
mengindikasikan telah terjadi infeksi berat Danusantoso, 2000. Meskipun demikian, leukosit normal atau rendah dapat juga disebabkan oleh infeksi virusmikoplasma
atau pada infeksi berat yang tidak menimbulkan respons leukosit, orang tua atau
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
dalam kondisi lemah Dahlan, 2001 sehingga untuk penentuan lanjutan apakah terjadi infeksi maka dilakukan pemeriksaan Laju Endap Darah LED.
LED adalah gambaran komposisi darah dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma, yaitu kecepatan turunnya sel darah merah dalam tabung uji selama
waktu tertentu teknik Westergren Sacher, 2004. LED merupakan petunjuk adanya perubahan protein plasma pada infeksi akut maupun kronik. Jika LED tinggi maka
telah terjadi infeksi atau trauma. Hasil pemeriksaan LED penderita adalah 40-50 mmjam Tabel 4.3 dengan nilai normal 0-15 mmjam Widmann, 1983.
Tabel 4.3 Data pemeriksaan LED No
Nama LED mmjam
Normal mmjam 1 DI
40 2 RS
40 3 SS
50 0-15
Karakteristik lain yang diperiksa dalam penelitian ini adalah kreatinin, ureum, kreatinin klirens dan BUN. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui fungsi
ginjal pasien sebelum diberi injeksi gentamisin, 30 menit dan 360 menit serta 715 menit sesudah injeksi gentamisin Tabel 4.4.
Kreatinin adalah hasil perombakan kreatin yaitu senyawa nitrogen yang terdapat pada otot Sodeman, 2000. Jumlah kreatinin yang dihasilkan setara dengan
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
massa otot rangka seseorang. Nilai normal kreatinin adalah 0,6-1,3 mgdl untuk laki- laki dan 0,5-1,0 mgdl untuk perempuan Sacher, 2004.
Pembentukan kreatinin harian adalah konstan kecuali jika terjadi cedera fisik atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan otot. Kreatinin diekskresikan
melalui ginjal sehingga digunakan sebagai indikator kerusakan ginjal. Nilai kreatinin darah akan meningkat jika fungsi ginjal menurun Sacher, 2004.
Hasil pemeriksaan kreatinin menunjukan kondisi ginjal ketiga pasien dalam keadaan normal sebab tidak nampak terjadi kenaikan nilai kreatinin yang bermakna
yaitu melebihi 1 mgdl. Kenaikan nilai kreatinin yang melebihi 1 mgdl menunjukkan perubahan kecepatan filtrasi glomerulus sebesar 50 Tjokronegoro, 2001.
Nilai kreatinin pasien DI ditemukan naik mendekati batas normal 1,3 mgdl dan berdasarkan penentuan konsentrasi minimum gentamisin dalam darah berada di
atas nilai potensial toksik 2,41 mcgml, maka pasien DI berpotensi mengalami gangguan fungsi ginjal, dengan demikian efek samping terhadap pasien DI harus
dipantau secara intensif dan diperlukan penyesuaian dosis. Nilai kreatinin saja tidak cukup untuk menggambarkan fungsi ginjal seseorang maka ditentukan nilai kretinin
klirens. Kreatinin klirens merupakan volume plasma yang diekskresi dan mengandung
zat terlarut kreatinin, zat terlarut tersebut masuk ke glomerulus atau dihilangkan dari plasma dan diekskresikan ke dalam urin
www.renal function-wikipedia.com,
2008. Nilai kreatinin klirens ditentukan menggunakan rumus Cockroft Gault
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Lampiran 9. Penurunan fungsi ginjal terjadi jika nilai kreatinin klirens menurun Price, 2003.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai kreatinin klirens pasien DI berada di luar nilai normal 80-120 mlmenit. Peningkatan nilai kreatinin klirens dipengaruhi oleh
umur, berat badan, jenis kelamin dan obat-obatan yang digunakan seperti ketoacid, simetidinranitidin dan trimetropim. Ranitidin antihistmin penghambat reseptor H
2
digunakan untuk menghambat sekresi asam lambung yang berlebihan. Ranitidin dapat meningkatkan nilai kreatinin klirens pasien tetapi tidak menaikkan nilai BUN.
Hal ini terjadi karena ranitidin menghambat sekresi kreatinin di tubular ginjal sehingga nilai kreatinin klirens akan meningkat AHFS, 2005; www. Creatinin-
Wikipedia.com, 2008. Nilai kreatinin klirens pasien RS dan SS berada dalam range nilai normal yang menunjukkan bahwa fungsi ginjal kedua pasien normal.
Nitrogen urea darah BUN = blood urea nitrogen merupakan angka yang menyatakan jumlah nitrogen dalam darah. Nitrogen dihasilkan dari peruraian urea
dalam hati dan diekskresikan melalui ginjal www.BUN-wikipedia.com
, 2008. Nilai normal BUN adalah 9-18 mgdl.
Kadar BUN dipengaruhi oleh jumlah protein seseorang. Kadar BUN yang sangat rendah mengindikasikan penyakit hati yang berat karena hati tidak mampu
membentuk urea dari amonia dalam sirkulasi. Kadar BUN yang tinggi disebut uremia. Hal ini merupakan indikasi terjadinya gagal ginjal Sacher, 2004.
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Pemeriksaan BUN bersama kreatinin dimaksudkan untuk menentukan laju perfusi ginjal. Jika ratio BUN terhadap kreatinin lebih besar dari 20, maka terjadi
penurunan laju perfusi ginjal. Jika ratio BUN terhadap kreatinin 10-20 menunjukkan kerusakan ginjal pada penggunaan antibiotika yang bersifat nefrotoksik atau disfungsi
ginjal kronis akibat glomeronefritis. Tabel 4.4 Data pemeriksaan kreatinin, ureum, kreatinin llirens dan Blood Urea
Nitrogen dalam darah penderita sebelum dan sesudah injeksi gentamisin 80 mg12 jam
Kreatinin mgdl
Ureum mgdl
Kreatinin Klirens
mlmenit Blood Urea
Nitrogen mgdl
Waktu menit
DI RS SS DI RS SS DI RS SS DI RS SS Sebelum
injeksi gentamisin
0,7 0,7 0,7 10 10 15 134 80 70 5 5 8
30 0,5 0,58
0,5 11
18 8,7
188 96
98 6
9 4
360 0,4 0,54
0,43 10
18 8,5
229 103
114 5
9 4
715 1,3 0,66
0,5 50
21,5 12,5 72
84 98
25 11
6 Nilai
Normal 0,7-1,4 10-50 80-120 9-18
Keterangan : Nilai Blood urea Nitrogen BUN = ½ nilai ureum
4.2 Uji Kultur