kurang cepat pada kompartemen dua dan lambat pada kompartemen tiga Gambar 2.3.
k
21
K k
31
Komparten sentral Dp, Vp, Cp
Ko mpartemen jaringan dalam
Ddt, Vdt, Cdt Kompartemen
jaringan Dt, Vt, Ct
Sumber : Shargel, 1985
Gambar 2.3 Model kompartemen Tiga Terbuka
Keterangan : Ddt = dosis obat pada kompartemen jaringan dalam Vdt = volume distribusi obat pada kompatemen jaringan dalam
Cdt = konsentrasi obat pada kompartemen jaringan dalam
2.3.2 Farmakokinetika Gentamisin Intravenus Dosis Ganda Multiple Dose
Tujuan pemberian obat dosis berganda adalah untuk memperpanjang aktivitas terapetik, karena kadar obat dalam plasma harus dipertahankan untuk mencapai
efektivitas klinis yang optimal. Kadar efektif minimum antibiotik yang diinginkan dapat ditentukan agar berada dalam batasan kadar plasma terapetik minimum dan
kadar plasma non-toksik minimum Shargel, 1999. Jika suatu obat diberikan dengan dosis dan jarak waktu pemberian dosis yang
tetap, maka jumlah obat dalam tubuh akan naik dan kemudian plateu. Jika dosis kedua diberikan dalam jarak waktu yang lebih panjang dari waktu yang diperlukan
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
untuk mengeliminasi dosis sebelumnya, maka obat tidak akan terakumulasi. Jika dosis yang sama diberikan berulang pada frekwensi konstan, maka akan diperoleh
kurva kadar plasma-waktu plateu atau keadaan tunak. Pada keadaan tunak tercapai, Cmax dan Cmin adalah konstan dan tetap tidak berubah dari dosis ke dosis.
Konsentrasi maksimum harus selalu berada di bawah kadar toksik minimum sebab Cmax merupakan suatu petunjuk yang baik akumulasi obat. Jika pada keadaan tunak
obat menghasilkan Cmax yang sama dengan Cmax setelah pemberian dosis pertama, maka berarti tidak ada akumulasi obat. Jika Cmax lebih besar dari Cmax dosis
pertama maka berarti ada akumulasi yang bermakna Gambar 2.4 Shargel, 1999; Ritschel, 1992.
Khusus untuk gentamisin, ada tidaknya akumulasi obat lebih jelas terlihat pada Cmin, sebab Cmin mencerminkan keadaan obat dalam jaringan yang sebenarnya
Jolley, et.al., 1981.
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Akumulasi: obat tidak seluruhnya dieliminasi
selama interval pemberian Steady state: obat yang masuk sama
banyak dengan yang tereliminasi selama interval pemberian
Sumber : Shargel, 1985 Gambar 2.4 Kurva interval dosis ganda
Lanjutan Tabel 2.1. Pedoman Terapi Empiris menurut PDPI
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Lanjutan Tabel 2.2 Penggunaan antibiotik berdasarkan bakteri penyebab pneumonia
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian klinis. Penelitian dilakukan pada pasien yang menderita pneumonia. Jumlah subjek
penelitian ditentukan secara consecutive sampling. Consecutive sampling merupakan sampling non-probability, di mana jumlah subjek ditentukan dari subjek yang datang
dan memenuhi kriteria inklusi dan eklusi Sastroasmoro dkk., 2002. Penelitian ini bersifat studi observasi dengan melakukan pengamatan sewaktu cross sectional.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap A Rindu A Departemen Ilmu Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan, RSUP. H. Adam Malik Medan, setelah
mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan yang beralamat di Fakultas Kedokteran USU, selama ± 3 bulan.
3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Chemistry Autoanalyzer COBAS INTEGRA 400 dari Roche Laboratories USA. b. Alat centrifuge Beckman model Tj-6
c. Refrigator
Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009