Pneumonia Community acquired pneumonia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur dan protozoa. Infeksi paru terjadi karena mikroorganisme sampai dan merusak permukaan epitel saluran pernafasan. Mikroorganisme mencapai permukaan saluran pernafasan dengan cara inokulasi langsung, penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi bahan aerosol atau kolonisasi pada permukaan mukosa. Mikroorganisme yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveoli menyebabkan reaksi radang berupa edema PDPI, 2005. Diagnosis pneumonia menurut American Thoracic Society ATS 1996 antara lain batuk, nyeri dada, demam, sulit bernafas, peningkatan produksi sputum, leukositosis, leukopeni dan nampak gambaran infiltrat pada foto dada Hisyam, 2003. Secara klinis pneumonia dibagi menjadi :

a. Community acquired pneumonia

Community acquired pneumonia adalah suatu penyakit yang dimulai di luar rumah sakit atau didiagnosis dalam 48 jam setelah masuk rumah sakit pada pasien Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 yang tidak tinggal dalam fasilitas perawatan selama 14 hari atau lebih Tierney, 2002. Etiologi pneumonia komuniti adalah coccus gram positif seperti Pneumococcus dan Staphylococcus, basil gram negative seperti Haemofilus influenza, bakteri aneorob dan virus Danusantoso, 2000. Community acquired pneumonia terbagi 2 jenis, yaitu: i. pneumonia atipik adalah pneumonia disebabkan oleh virus, mycoplasma dan legionella. ii. pneumonia bakterial disebabkan oleh Stapillococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, dan Stapillococcus aureus. Berdasarkan patologi anatomi ada 3 stadium pneumonia, yaitu : i. stadium prodromal Pada stadium prodromal alveolus mulai terisi sekrit akibat infeksi kuman patogen. Setelah 1 minggu, alveolus akan penuh dan padat dengan sel-sel leukosit terutama PNM. Keluhan yang terjadi berupa demam, nyeri otot, hilangnya nafsu makan serta batuk. Berdasarkan pemeriksaan fisik, terdapat ronki basah halus pada paru yang terserang. ii. stadium hepatisasi Stadium hepatisasi merupakan stadium lanjutan dari stadium prodromal,dimana hati akan penuh dan padat dengan sel-sel leukosit terutama PNM. Pada stadium ini keadaan penderita semakin parah ditandai demam tinggi, menggigil, sesak nafas, Aminah Dalimunthe : Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda Intravenus Terhadap Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 nyeri dada, batuk semakin parah namun dahak sulit dikeluarkan. Kebanyakan penderita meninggal dalam stadium ini jika tidak mendapatkan pengobatan semestinya. iii. stadium resolusi Stadium revolusi terjadi pada minggu ketiga dimana isi alveolus melunak dan berubah menjadi dahak. Pada stadium ini, kondisi penderita mulai membaik, demam turun, sesak berkurang Danusantoso, 2000.

b. Hospital acquired nosocomial pneumonia