Burhanuddin al-Helmy Sistematika Penulisan
                                                                                3. Pengaruh  Gerakan    Pemuda  Turki  yang  berjaya  menebus  kembali  imej  negara
Turki. 4.
Pengaruh  dari  Sarekat  Islam  Indonesia  yang  telah  berhasil  membangkitkan semangat nasionalisme di Indonesia, dan juga di Tanah Melayu.
Pada  akhir  abad  ke-19,  terdapat  banyak  mahasiswa  Melayu  yang  telah melanjutkan  studi  ke  Universitas  Al-Azhar  di  Mesir.  Modenisme  dalam  Islam  yang
diperkenalkan oleh Muhammad Abduh pada waktu itu, telah mempengaruhi pelajar- pelajar  Melayu.  Menerusi  penerbitan  majalah  Al-Imam,  mereka  menyebarkan
pemikiran baru dalam Islam di Tanah Melayu.
44
Gerakan  kesadaran  ini  juga  mempengaruhi  kaum  elit  Melayu  yaitu  kaum Melayu  yang  berpendidikan.  Efek  positif  dari  pendidikan  sekular  Inggeris,  terdapat
satu kelas elit Melayu yang beranggotakan guru-guru yang berkualifikasi dari Maktab Perguruan Sultan Idris MPSI atau SITC, Tanjung Malim, Perak. MPSI merupakan
pusat  yang  melahirkan  banyak  nasionalis  Melayu  seperti  Ibrahim  Yaakob,  Harun Aminurrashid,  Isa  Mahmud,  dan  lain-lain.  Pada  tahun  1929  dan  1930,  kaum  elit
Melayu  ini  telah  membentuk  sebuah  organisasi  yang  berbau  politik  yaitu  Ikatan Pemuda  Pelajar.  Pendirian  itu  lahir  efek  dari  pengaruh  dan  perjuangan  Partai
Nasional Indonesia PNI yang dipimpin oleh Soekarno. Pada  tahun  1938,  Ibrahim  Yaakob  telah  mendirikan  Kesatuan  Melayu  Muda
KMM.  Motif  perjuangan  organisasi  tersebut  adalah  untuk  melindungi  hak-hak bangsa  Melayu  dan  melawan  penjajahan  Inggeris.  KMM  juga  berjuang  untuk
44
Malaysia  Kita  Singapura  dan  Kuala  Lumpur:  Internasional  Law  Book  Services,  2002, Cet. Pertama, hlm.90.
menggulingkan  pihak  Inggeris  di  Tanah  Melayu  melalui  tindakan  yang  keras.  Ini merupakan sifat  radikal  organisasi  itu. Pemimpin-pemimpin KMM juga ingin  untuk
menyatukan  Tanah  Melayu  dengan  Indonesia  di  bawah  Panji  Melayu  Raya  jika mereka  berjaya  menumpas  kekuasaan  penjajah.  Perjuangan  radikal  KMM  ini
menyebabkan  pihak  Inggeris  menganggap  mereka  sebagai  pejuang  sayap  kiri. Menjelang  Perang  Dunia  Kedua,  pejuang  KMM  menjadi  lemah  akibat  banyak
pemimpinnya  telah  ditangkap  oleh  pihak  Inggeris.  Kelemahan  KMM  makin  jelas setelah  Tanah  Melayu  dikuasai  Jepang  pada  tahun  1942-1945.  Namun  demikian,
KMM  telah  membantu  serangan  tentara  Jepang  ke  Tanah  Melayu  pada  sepanjang tahun 1941-1942.
45
Meskipun  usia  KMM  tidak  panjang  saat  diharamkan  oleh  Inggeris,  baik Inggeris  maupun  Jepang  karena  diklaim  sebagai  gerakan  radikal  yang  dapat
menggugat  kepentingan  pihak  penjajah,  namun  semangat  pejuang  dan  para pendukung  gerakan  KMM  ini  akhirnya  terpaksa  menggunakan  strategi  baru  untuk
melanjutkan  perjuangan  mereka.  Akhirnya,  mereka  memilih  untuk  membentuk gerakan  politik  baru  dan  juga  menggunakan  strategi  lain  yaitu  dengan  menyerap
masuk  ke  dalam  beberapa  organisasi  politik  yang  memiliki  jiwa  perjuangan  yang sama yaitu bersemangat kental dan radikal.
46
Gerakan  sayap  kiri  muncul  kembali  setelah  Perang  Dunia  Kedua, sebagaimana  tokoh-tokoh  pimpinan  yang  suatu  masa  dahulu  memimpin  gerakan
45
Malaysia Kita, Ibid., hlm.91.
46
Ishak  Saat,  Sejarah  Politik  Melayu  Berbagai  Aliran  Shah  Alam,  Selangor:  Karisma Publications Sdn. Bhd., 2007, Cet. Pertama, hlm.85.
KMM.  Setelah  KMM  diharamkan,  mereka  telah  mendirikan  dan  menjaga  gerakan- gerakan sayap kiri yang lain seperti Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung KRIS
pada  bulan  Juli  1945  yang  dipimpin  oleh  Ibrahim  Yaakub,  Dr.  Burhanuddin  al- Helmy,  dan  Ishak  Hj.  Muhammad.  Kemudian,  sejak  itu  terbentuknya  Partai
Kebangsaan  Melayu  Malaya  PKMM  pada  17  Oktober  1945  yang  dipimpin  oleh Moktaruddin Laso,  Dr. Burhanuddin al-Helmy,  Ishak Hj. Muhammad, dan Ahmad
Boestamam yang suatu masa dahulu merupakan penggerak utama KMM. Kemudian lahir  pula  Partai  Rakyat  Malaya  PRM  pada  11  November  1955  dipimpin  oleh
Ahmad Boestamam yang baru saja dibebaskan dari Rumah Tahanan Politik Inggeris. Mereka merupakan pendukung perjuangan KMM yang berjiwa ideologi Kebangsaan
Melayu  radikal  yang  melawan  penjajah  Inggeris  serta  menuntut  pemerintahan sendiri.
47
UMNO  adalah  di  antara  organisasi  politik  terawal  yang  berpegang  kepada nasionalisme konservatif. Ia bukan saja mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu,
malah  mengekalkan  tradisi  kerjasama  dengan  pihak  Inggeris.  Hubungan  baik  dan sikap  lunak  terhadap  Inggeris  memberi  banyak  kebaikan  kepada  UMNO.
Keistimewaan  yang  paling  besar  yang  diterima  oleh  UMNO  adalah  bila  pihak Inggeris  sanggup  mengadakan  peundingan  dengan  UMNO  dan  Raja-raja  Melayu.
Pada  tahun  1948,  ketika  Undang-undang  Darurat  dilaksanakan,  banyak  organisasi politik  diharamkan  tetapi  UMNO  diperbolehkan  untuk  bergerak  dan  hal  ini  telah
47
Ishak Saat,  Ibid., hlm.86.
memungkinkan  UMNO  menjadi  partai  yang  dominan  dan  berhasil  pula  menguasai Pemilihan umum atau Pemilu pada tahun 1955.
48
Partai Perikatan telah dibentuk pada Januari 1952. Ia beranggotakan oleh dua partai  komponen  terbesar  di  Persekutuan  Tanah  Melayu  yaitu  UMNO  dan  Malayan
Chinese  Association  MCA.  Partai  itu  dibentuk  untuk  menghadapi  Pemilu  Majelis Perbandaran Kuala Lumpur pada Februari 1952. Berdasarkan persetujuan yang telah
dicapai  oleh  kedua  partai,  MCA  tidak  akan  tanding  di  area  UMNO  dan  begitu  juga UMNO  tidak  akan  tanding  di  area  MCA.  Hasil  dari  kerjasama  ini,  Partai  Perikatan
telah  memenangkan  9  dari  13  kursi  yang  telah  dipertandingkan.  UMNO  dan  MCA telah  mencapai  satu  persetujuan  untuk  pembentukan  Partai  Perikatan  ditingkat
nasional bagi bertanding dalam Pemilu 1955. Pada  tahun 1955,  Malayan Indian Congress MIC bergabung dengan  Partai
Perikatan.  Tujuan  utama  pergabungan  tersebut  adalah  mengakhiri  keadaan  darurat, memperjuangkan  Kemerdekaan  Persekutuan  Tanah  Melayu  dan  memenangkan
Pemilu  1955.  Pada  tahun  1953,  Partai  Perikatan  muncul  sebagai  partai  politik  yang paling berpengaruh di Persekutuan Tanah Melayu. Partai ini telah mengajukan saran
agar  anggota-anggota  Majelis  Rapat  Undangan  Persekutuan  dipilih  melalui  sistem pemilu dan tidak lagi dipilih oleh pihak Inggeris.
49
Pada  27  Juli  1955,  Pemilu  yang  pertama  untuk  Persekutuan  Tanah  Melayu telah  diadakan.  Partai  Perikatan  yang  beranggotakan  tiga  partai  terbesar  yaitu
UMNO, MCA, dan MIC telah menempatkan 35 orang calon, dengan 15 orang calon
48
Saadon Roslan, op. cit., hlm.19.
49
Malaysia Kita, hlm.109.
dari MCA dan dua orang calon  dari MIC. Partai-partai  lain  yang ikut dalam  pemilu ini  ialah  Partai  Islam  Se-Malaysia  PAS,  Partai  Buruh,  Partai  Negara,  dan  Partai
Progresif Rakyat.
50
Partai  Perikatan  telah  mendapat  kemenangan  yang  cemerlang  dalam  Pemilu 1955,  yaitu  51  dari  jumlah  52  kursi  yang  telah  dipertandingkan.  PAS  hanya
memenangkan  1  kursi  saja,  sedangkan  partai  lain  telah  mengalami  kekalahan  teruk. Hasil dari kemenangan itu, Partai Perikatan berhasil mencapai tujuan untuk menjadi
kelompok  mayoritas  dalam  Majelis  Rapat  Undangan  Persekutuan  dan  menciptakan bentuk  pemerintahan  dan  dipimpin  oleh  Tunku  Abdul  Rahman  Putra.  Sejak  itu.
Persekutuan Tanah Melayu telah menjadi sebuah negara yang memiliki pemerintahan sendiri.
51
Dalam kampanye Pemilu 1955, Partai Perikatan mengusulkan satu kebijakan politik, yaitu Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu harus dicapai dalam waktu 4
tahun. Namun demikian, dalam waktu 2 tahun saja Persekutuan Tanah Melayu telah mencapai  kemerdekaan.  Faktor  utama  berhasilnya  percapaian  ini  adalah  persatuan
dan  gabungan  tiga  etnis  terbesar  di  Tanah  Melayu.  Faktor  kedua  adalah  keadaan darurat  yang  berlaku  pada  ketika  itu.  Inggeris  telah  mengajukan  satu  syarat  untuk
Persekutuan  Tanah  Melayu  mencapai  kemerdekaan  yaitu  tiga  etnis  utama  di  Tanah Melayu  harus  bersatu  dan  bekerjasama  dalam  bidang  politik.  Persatuan  ini  dapat
mempercepatkan lagi proses kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu.
52
50
Ibid., hlm.110.
51
Ibid., hlm.111.
52
Op. cit., hlm.111.
Kesimpulannya,  nasionalisme  di  Malaysia  bisa  dikatakan  mulai  timbulnya adalah  sebagai  reaksi  terhadap  penjajah.  UMNO  telah  membawa  gerakan  dan
perjuangan  nasionalisme  dengan  sangat  concern berdasarkan  slogan  “Hidup
Melayu”.  Tanggal  31  Agustus  1957,  sebagaimana  yang  telah  dijanjikan  oleh  pihak penjajah  Inggeris,  Persekutuan  Tanah  Melayu  mencapai  kemerdekaan  dan
berakhirlah  perjuangan  menuntut  kemerdekaan  baik  bagi  gerakan  sayap  kanan maupun  kiri  dalam  persoalan  anti  Inggeris.  Dimulai  dari  tanggal  keramat  tersebut
akhirnya  seluruh  gerakan  sayap  kiri  berubah  menjadi  partai-partai  oposisi  di Malaysia. Namun,  tidak  kurang juga ada di  antara gerakan tersebut  yang  bergabung
dengan Partai Perikatan setelah merdeka.
BAB III BIOGRAFI TUNKU ABDUL RAHMAN
Tunku  Abdul  Rahman  Putra  Al-Haj,  adalah  nama  yang  tidak  asing  dalam sejarah politik di Malaysia. Tunku dikenal sebagai seorang negarawan berjiwa rakyat
yang  lahir  di  kalangan  Istana.  Sebagai  putra  raja,  beliau  memiliki  kharisma  yang sangat  unik  dan  sepanjang  kiptah  beliau    dalam  bidang  politik.  Beliau  banyak
memberi kontribusi kepada bangsa dan negara. Tunku juga dianggap sebagai penyatu bangsa,  karena  beliau  telah  berhasil  menyatukan  etnis-etnis  di  Malaya  dalam
melawan pihak Inggeris dan menuntut kemerdekaan Malaysia.
53
Tunku  Abdul  Rahman  adalah  seorang  pemimpin  yang  senantiasa  tenang ketika  berdepan  dengan  sesuatu  kondisi  yang  dihadapinya.  Beliau  juga  banyak
berkorban  untuk  negara.  Berbagai  tantangan  dan  hambatan  yang  dihadapi,  namun segalanya  berjaya  diselesaikannya  dengan  bijak.  Kualitas  Tunku  memang  tiada
persamaan  atau  bandingannya  dengan  orang  lain.  Jika  beliau  sudah  yakin  akan sesuatu hal,  biasanya beliau akan bertindak tegas dengan apa  cara sekalipun. Tunku
tidak  akan  menghampakan  harapan  teman-temannya  dan  tidak  mengecewakan amanah yang diberi kepadanya.
Dalam  menghadapi  sesuatu  masalah,  Tunku  senantiasa  bersikap  mengejar masalah  dan  bukannya  menanti  masalah.  Beliau  tidak  membiarkan  sesuatu  masalah
itu terselesai dengan sendirinya. Sifat atau kelebihan ini memang sudah terlihat sejak beliau
mulai mengambil alih pimpinan UMNO dari Dato’ Onn. Dengan penuh tekad
53
Tunku  Abdul  Rahman  Bin  Abdul  Hamid,  Memoir  Patriotik  Kuala  Lumpur:  Pustaka Antara, 1991, Cet. Pertama, hlm.52.
dan  tegas  itulah  banyak  perkara  yang  pada  mulanya  mustahil  telah  menjadi kenyataan.
54
A. Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman
Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj ibni Almarhum Sultan Abdul Hamid  Shah,  lahir  pada  tanggal  8  Februari  1903.  Beliau  merupakan  Ketua  Menteri
Persekutuan  Tanah  Melayu  1955  dan  Perdana  Menteri  Pertama  sejak  kemerdekaan pada tahun 1957 hingga 1970. Pembentukan Malaysia pada tahun 16 September 1963
merupakan  salah  satu  dari  pencapaiannya  yang  teragung.  Biasanya  dikenal  sebagai Tunku, beliau juga dikenang sebagai Bapa Kemerdekaan dan Bapa Malaysia.
Beliau  lahir  di  Istana  Tiga  Tingkat,  Alor  Setar,  Kedah  yang  lebih  dikenal sebagai Istana Pelamin. Tunku merupakan anak laki-laki kepada Sultan Abdul Hamid
Halim  Shah,  Sultan  Kedah  yang  ke-24  yang  ke-7  dari  20  bersaudara.  Bundanya Makche  Menyelara,  seorang  istri  Sultan  Abdul  Hamid  yang  tidak  berdarah  gahara,
adalah anak perempuan Luang Naraborirak Kleb, seorang pegawai daerah Thailand. Kelahiran  Tunku  disambut  secara  biasa  saja  karena  beliau  bukan  bakal  pengganti
Sultan  Kedah.  Pengganti  Sultan  Kedah,  yaitu  Sultan  Badlishah  ibni  Sultan  Abdul Hamid, yang sudah berumur 30 tahun ketika itu.
Sejak kecil, Tunku dipanggil Awang karena rupa parasnya yang tidak sesegak saudara  laki-lakinya  yang  lain.  Beliau  bebas  bermain  di  luar  Istana  dan  pernah
membentuk tim sepak bola kampung. Tunku biasa mengendap burung dan melastik, serta bermain lumpur hingga
54
Wikipedia, “Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj”, Artikel  diakses pada 12  Maret 2011 dari
http:ms.wikipedia.orgwikiTunku_Abdul_Rahman_Putra_Al-Haj.html.
beliau  tidak  panjang  karena  istri  kesayangannya  meninggal  dunia  akibat menghidap penyakit puru di kakinya.
55
Pada tahun 1931, beliau mengakhiri zaman bujangnya dengan menikahi gadis Cina berketurunan Siam, bernama Mariam setelah memeluk agama Islam. Pernikahan
mereka  dikurniakan  dua  orang  cahaya  mata,  bernama  Tunku  Khatijah  dan  Tunku Ahmad Nerang. Namun jodoh menderita penyakit malaria.
56
Setelah  kematian  Mariam,  Tunku  menikah  dengan  Violet  Coulson,  mantan tuan rumahnya di Inggeris. Antara saksi perkawinannya di Geylang Serai, Singapura
ialah  Syed  Ahmad  al-Sagoff.  Sebenarnya,  kerabat  diraja  Kedah  dilarang  menikah dengan wanita Inggeris karena peristiwa penipuan Penang oleh Kapten Francis Light,
seorang Inggeris. Tunku mengalami nasib yang sama seperti Tunku Yusuf ibni Sultan Abdul Hamid. Disuruh untuk menceraikan Violet oleh Pemangku Raja Kedah.
57
Beliau  mendirikan  rumah  tangga  buat  kali  yang  ketiga  dengan  Sharifah Rodziah  Syed  Alwi  Barakbah  dan  berkekalan  hingga  ke  akhir  hayat.
58
Seorang saudara jauh  yang juga  merupakan adik  Syed Omar Barakbah, rakan sekuliahnya di
Inggeris, pada tahun 1939. Perkawinan ini direstui karena istrinya itu keturunan Arab yang  ternama  dan  kaya  di  Kedah  Islam  disamakan  dengan  Arab.  Karena
perkawinan  ini  tidak  dikaruniakan  anak,  mereka  mengambil  tiga  anak  angkat  yaitu
55
Artikel  diakses  pada  18  April  2011  dari http:merdeka09.smkaminuddinbakichemor.
comindexfilesPage511.html .
56
Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran Shah Alam: Karisma Publications Sdn. Bhd., 2007, Cet. Pertama, hlm.1.
57
Yusuf  Harun,  Tunku:  Idealisme  dalam  Kenangan  Kuala  Lumpur:  Yayasan  Bumiputra, 1991, Cet. Pertama, hlm.54.
58
Ishak Saat, Ibid., hlm.1.
Faridah, Sulaiman, dan Mariam. Tunku juga telah menikahi seorang yang berbangsa Cina  pada  tahun  1963  secara  rahasia  dan  telah  mendapat  dua  orang  cahaya  mata
perempuan yang diberi nama Tunku Noor Hayati dan Tunku Mastura.
59
Tunku  Abdul  Rahman  adalah  seorang  penulis  yang  berbakat.  Karya  beliau mampu  menarik  perhatian  orang  publik.  Meskipun  pada  waktu  itu,  beliau  pensiun
ketika  berumur  85  tahun,  beliau  masih  bergiat  cergas  malah  semakin  aktif  dalam bidang penulisan seperti ruangan Looking Back dan As I See It dalam koran The Star.
Sepanjang 16 September 1974 sehingg 16 Agustus 1975, Tunku telah menghasilkan sebanyak  53  artikel  dalam  ruangn  Looking  Back.  Pada  tahun  1969,  Tunku  telah
menghasilkan  bukunya  yang  pertama,  yaitu  May  13,  Before  and  After.  Setelah  itu, beliau  melanjutkan  penulisannya  dalam  koran  The  Star  melalui  ruangan  baru,  yaitu
As  I  See  It.  Artikel-artikel  yang  beliau  tulis  dalam  koran  adalah  terkait  dengan masyarakat dan menghasilkan Viewpoints 1970, Looking Back 1977, As Matter of
Interest 1981, Something to Remember 1983, Less We Forget dan Contemporary Issues  in  Malaysia  Politics  1984,  Challenging  Times  1986  dan  Political
Awakening 1986. Semua hasil tersebut adalah tentang isu-isu semasa.
60
Tunku  juga  tertarik  pada  bidang  seni  dan  kebudayan  negara.  Sebelum menjadi Perdana Menteri, beliau bercita-cita menjadikan Kuala Lumpur sebagai pusat
kebudayaan.  Pada  27  Agustus  hingga  30  Agustus  1969,  beliau  meluncurkan Konferensi Internasional Drama dan Muzik Tradisional Asia Tenggara dengan tujuan
menonjolkan  Kebudayaan  Melayu  di  mata  dunia.  Tunku  telah  menghasilkan  tiga
59
Artikel  diakses  pada  13  Maret  2011  dari http:merdeka09.smkaminuddinbakichemor.
comindex_filesPage613.htm l.
60
Siti  Mariam  Daud  dan  Sulaiman  Zakaria,  Tunku  Abdul  Rahman  Putra  al-Haj  Kuala Lumpur:  Jade Green Publication, 1996, Cet. Pertama, hlm.24.
karya  yang kemudian difilmkan, yaitu “Mahsuri”, “Raja Bersiung” dan “Sumpahan
Mahsuri”.  Film  Malaysia  yang  ditayangkan  adalah  untuk  mengutip  derma  dan kemudian diberikan kepada Tabung Tugu Peringatan Rosli Dhobie.
B. Latar Belakang Pendidikan Tunku Abdul Rahman
Tunku bermula pendidikannya pada 1909 di sebuah sekolah dasar Melayu di Jalan  Baharu,  Alor  Setar.  Beliau  belajar  bahasa  Melayu  di  sekolah.  Tunku    biasa
berbahasa  Siam  di  rumah.  Seorang  guru  pula  datang  ke  rumahnya  untuk  mengajar bahasa  Inggeris.  Tunku  kemudian  pindah  ke  sebuah  sekolah  bahasa  Inggeris  yang
kini  dinamakan  Kolej  Sultan  Abdul  Hamid.  Di  situ,  beliau  belajar  di  sekolah  pada waktu siang dan membaca Al-Quran pada waktu petang.
Pada  tahun  1913,  sewaktu  berumur  10  tahun,  Tunku  dikirim  ke  Bangkok untuk tinggal bersama Tunku Yusuf ibni Sultan Abdul Hamid, abang sulungnya, dan
belajar  di  Sekolah  Thebsirintrawat  Debsirindir  School.  Pada  tahun  1915,
61
Tunku pulang  dan  melanjutkan  studinya  di  Penang  Free  School.  Antara  gurunya  ialah  HR
Cheeseman  dan  SM  Zainal  Abidin.  Beliau  juga  seorang  yang  aktif,  dan  pernah bergabung dengan Pengakap dan Korps Kadet.
62
Pada tahun 1919, ketika berumur 16 tahun, Tunku menerima Beasiswa Negeri Kedah  untuk  melanjutkan  studinya  di  Sekolah  Tinggi  St  Catharine  di  Universitas
Cambridge.  Beliau  merupakan  mahasiswa  pertama  menerima  pendidikan  di  United Kingdom, London di bawah sponsor Kerajaan Negeri Kedah. Ketika itu, Tunku tidak
61
Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid.,  hlm.5.
62
Ramlan Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman Kuala Lumpur:  Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005, Cet. Pertama, hlm.15.
diizinkan tinggal  di  asrama St  Catharine karena  Dasar  Aparteid warna kulit masih diamalkan.  Beliau  bertindak  membantah  amalan  tersebut  kepada  William  Peel,
Penasehat  Inggeris  kepada  Sultan  Kedah.  Akhirnya,  pengetua  sekolah  itu  terpaksa meminta maaf.
Dari segi berpakaian, Tunku agak kebaratan. Saat beliau dihantar ke Inggeris, tidak  ada  sepasang  pun  baju  Melayu  yang  dibawa.  Tunku  dan  keluarganya  hanya
memesan pakaian Barat di toko Pritchards di Penang. Ketika di Inggeris, Tunku amat berbeda dengan Sultan Perak yang berbaju Melayu, siap dengan tengkolok peci.
63
Awalnya,  Tunku  mengambil  jurusan  hukum  bersama  rekannya,  Sir  Ivor Jenning,  H.V.  Davies  dan  George  Brown,  kemudian  beralih  kepada  jurusan  sastra
Sejarah.  Beliau  suka  berjalan-jalan  dengan  motor  Riley  Sport  dan  mobil  mewah. Beliau  telah  melakukan  28  kesalahan  trafik  jalan  raya  ketika  berada  di  Cambridge.
Tunku  tidak  dapat  menduduki  ujian  yang  memungkinkannya  memperoleh  ijazah gelar sarjana Sastra karena lupa jadwal waktu ujian. Dengan bantuan  dan kerjasama
dari  sahabatnya,  Taib  Andak,  akhirnya  beliau  berhasil  memperoleh  ijazahnya  pada tahun 1925.
Pada  tahun  1927,  Tunku  dikirim  kembali  ke  Inggeris  untuk  studi  hukum  di Universitas Cambridge karena keluarganya tidak puas dengan prestasinya yang lalu.
Beliau  lulus  semester  pertama  dalam  jurusan  hukum  di  Inner  Temple  pada  tahun 1930.
64
63
Sejarah  Hidup  Tunku  Abdul  Rahman,  artikel  diakses  pada  23  April  2011  dari http:www.scribd.comdoc13416649Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html
.
64
Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid., hlm.8.
Pada tahun 1938, Tunku kembali lagi ke Inggeris buat kali yang ketiga untuk melanjutkan  studi  hukum.  Di  antara  temannya  adalah  Sardon  Haji  Jubir.  Beliau
kembali ke Kedah pada tahun 1939 karena ada berita bahwa perang akan meletus di Eropa.  Pada  tahun  1940,  beliau  diangkat  sebagai  Wakil  Direktur  Pelayanan  Tim
Kontrol Am Selatan Kedah.
65
Pada 9 Desember 1941, Tunku menyembunyikan Sultan Abdul Hamid Halim Syah,  ayahandanya  yang  ketika  itu  berumur  80  tahun,  sewaktu  pegawai  Inggeris
hendak membawanya ke  India. Bagi beliau, tidak wajarlah seseorang raja melarikan diri  dari  tanah  airnya  sewaktu  perang.  Dengan  berpakaian  Tentara  Utara  Australia,
Tunku  menculik  ayahandanya  yang  ketika  itu  bersama  dengan  Syed  Abu  Bakar  al- Idrus, seorang Merinyu Kesehatan Kedah dan menyembunyikannya di  Sedim, dekat
dengan  Kulim,  dijaga  oleh  Penghulu  Wahab.  Tunku  Badlishah,  Pemangku  Raja Kedah,  tidak  puas  dengan  tindakan  Tunku  yang  membelakangkannya  sebagai  bakal
pengganti Sultan Kedah. Pada  19  Desember  1941,  Sultan  Abdul  Hamid  dibawa  pulang  ke  Alor  Star,
Kedah.  Jepang  mengakui  baginda  sebagai  Sultan  Kedah,  tetapi  pengelolaannya berada di bawah Gubernur dan Tentara Jepang. Sultan Abdul Hamid meninggal pada
tahun  1943.  Saat  Jepang  berkuasa,  Tunku  kekal  sebagai  Pegawai  Jajahan  Kulim, tetapi  ditemani  oleh  Ohata,  seorang  pejabat  Jepang  yang  pernah  menjadi  tukang
gunting di pekan Alor Star.
66
65
Abdul  Aziz Ishak,  Riwayat  Hidup Tunku Abdul Rahman Kuala  Lumpur:  Karya Bistari, Cet. Pertama, hlm.15.
66
Adul Aziz Ishak,  Ibid.,  hlm.20.
Tunku melanjutkan studi lagi di Inner Temple, Inggeris pada tahun 1947 dan ketika  itu  beliau  bertemu  dengan  Abdul  Razak  Hussein.  Beliau  dipilih  sebagai
presiden  untuk  Persatuan  Pelajar  Melayu  Inggeris,  dan  Abdul  Razak,  yang  berumur 26  ketika  itu,  dipilih  sebagai  sekretarisnya.  Saat  itu,  Tunku  bergabung  dalam
Persatuan  Pelajar  India  Islam  yang  menuntut  kemerdekaan  India.  Beliau  juga berkampanye  untuk  Lyold  George  Jurith,  seorang  calon  Partai  Liberal.  Tunku
akhirnya diizinkan menjadi jaksa pada tahun 1949.
67
C. Perjalanan Karir Politik Tunku Abdul Rahman
Sekembalinya  Tunku  Abdul  Rahman  dari  Inggeris  pada  bulan  April  1931,  beliau bertugas  sebagai  Pegawai  Pelatihan  di  Kantor  Penasehat  Hukum.  Beliau  dipilih  sebagai
Pegawai Jajahan untuk  Kuala  Nerang  pada  tahun  berikutnya.  Beliau  kemudian  dipindahkan ke Pulau Langkawi pada tahun 1935 oleh Clayton, Penasehat Inggeris waktu itu. Pada tahun
1937,  Tunku  bertugas  sebagai  Pegawai  Jajahan  di  Sungai  Petani  di  samping  tugas  sebagai Hakim Daerah dan Kepala Dewan Kebersihan Sungai Petani. Sebuah mesjid di Sungai Petani
telah dinamakan Mesjid Rahmaniah diambil dari nama Tunku.
68
Karena ingin menghilangkan gelisah dan perderitaan masyarakat Malaya akibat pendudukan Jepang di Malaya, beliau merancang untuk membentuk organisasi, yaitu
“Persatuan  Sandiwara  Belia-belia  Melayu”  dan  organisasi  ini  dipimpin  oleh  beliau sendiri. Dasar perjuangan organisasi tersebut adalah untuk mengumpulkan dana bagi
membantu  buruh-buruh  paksa  yang  dipaksa  oleh  pihak  Jepang.  Tunku  juga  pernah bergabung  dalam  Gerakan  Bintang  Tiga  dan  Malayan  People  Anti-Jepanese  Army
67
Abdul Aziz Ishak,  op. cit., hlm.21.
68
Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid., hlm.10.
MPAJA.  Tujuannya  adalah  untuk  melawan  pendudukan  Jepang  pada  waktu  itu. Sewaktu Jepang berkuasa, Tunku dan beberapa temannya berharap dan meminta agar
pihak Inggeris kembali memerintah Malaya.
69
Setelah  “Persatuan  Sandiwara  Belia-belia  Melayu”  merubah  nama  ke “Serikat  Kerjasama  Am  Satoburi”  SEBERKAS,  Tunku  telah  menjadi  anggota
organisasi  ini.  Organisasi  ini  merubah  nama  karena  ada  kaum  muda  Melayu  yang ingin menjadikan organisasi ini sebagai organisasi  yang berguna kepada masyarakat
Malaya,  terutama  dalam  memajukan  ekonomi  dan  pendidikan  bagi  orang-orang Melayu.  Perubahan  ini  juga  untuk  menghindari  dari  dicurigai  oleh  pihak  Inggeris
karena  ada  kepentingan  politik  dalam  organisasi  itu.  Dengan  munculnya  rancangan pembentukan  Malayan  Union,  Persatuan  SEBERKAS  telah  menunjukkan  dan
memperjuangkan  dasar  politiknya.
70
Pada  tahun  1947,  beliau  ke  Inggeris  untuk melanjutkan  studinya  dalam  jurusan  hukum  di  Universitas  Cambridge  hingga  tahun
1949. Sekembalinya  Tunku  Abdul  Rahman  ke  Malaya  pada  tahun  1949,  beliau
ditugaskan  untuk  bekerja  di  sebuah  kantor  Pegawai  Hukum  di  Alor  Star,  Kedah. Beliau kemudian meminta ditukarkan ke Kuala Lumpur di mana beliau menjadi Jaksa
dan kemudian diangkat sebagai Yang DiPertua Mahkamah Sesyen. Pada  periode  itu,  semangat  nasionalisme  bertambah  hebat  di  kalangan  orang
Melayu  di  tengah-tengah  pengakuan  pembentukan  Malayan  Union  oleh  Inggeris. Dato’ Onn Jaafar mengepalai United Malays National Organisation UMNO untuk
69
Ramlan Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005, Cet. Pertama, hlm.53.
70
Ramlan Adam,  Ibid., hlm.59.
melawan  Malayan  Union  dan  Tunku  juga  bersama-sama  bergabung  dalam  partai tersebut. Pada Agustus 1951, suatu krisis di dalam UMNO memaksakan Dato’ Onn
meletakkan jabatan sebagai presiden partai dan Tunku dipilih sebagai presiden yang baru selama 20 tahun.
71
Pengunduran Dato’ Onn Jaafar dari UMNO telah memberi ruang  yang cukup untuk  Tunku  Abdul  Rahman  memperlihatkan  kepemimpinannya  yang  dinamis  dan
hala tuju orang Melayu ke arah yang lebih jelas dan terbuka. Tugas sebagai Pegawai Daerah telah banyak mendidik beliau untuk menjadi salah seorang politikus Melayu
yang prihatin dengan perjuangan membela nasib orang Melayu. Pada tahun 1951, beliau dipilih menjadi Presiden UMNO. Peluang itu memberi
beliau  kesempatan  yang  baik  untuk  memperjuangkan  nasib  orang  Melayu  yang dilihatnya  sebagai  satu  bangsa  yang  jauh  ketinggalan  dalam  semua  lapangan
kehidupan.  Meskipun  beliau  dari  golongan  aristorat  Melayu,  namun  sejak  zaman anak-anak  lagi  beliau  memperlihatkan  bahwa  beliau  lebih  nyaman  bergaul  dengan
rakyat jelata.
72
Langkah pertama yang telah diambil oleh Tunku adalah meletakkan jabatannya sebagai jaksa sebagaimana  yang telah dijanjikannya. Satu pengumuman telah dibuat
dengan  tegas  oleh  Tunku  yaitu  bahwa  setiap  anggota  UMNO  yang  masuk  menjadi anggota  partai  Dato’  Onn,  akan  dipecat.  Selanjutnya,  Tunku  mulai  melaksanakan
langkah dan program-program mengorganisasi kembali UMNO. Beliau mengadakan beberapa kunjungan ke setiap tempat dan daerah. Tujuannya adalah  untuk memberi
71
Wikipedia  Indonesia. “Tunku  Abdul  Rahman”,  artikel  diakses  pada  29  Maret  2011  dari
http:id.wikipedia.orgwikiTunku_Abdul_Rahman.html .
72
Ishak  Saat,  Sejarah  Politik  Melayu  Berbagai  Aliran  Shah  Alam,  Karisma  Publications Sdn. Bhd., 2007, Cet. Pertama, hlm.3.
penerangan  dan  dorongan  ke  seluruh  daerah  dan  terutama  area  yang  pengaruh UMNO lemah.  Bisa dikatakan bahwa Tunku tidak pernah berada di  rumah bersama
anak-anak  dan  istrinya  lebih  dari  dua  hari  dalam  seminggu.  kunjungannya,  di  mana pun  telah  mendapat  sambutan  yang  baik.
73
Di  dalam  semua  kunjungan  itu,  Tunku telah  membelanjakan  uangnya  sendiri  tanpa  tidak  sedikit  pun  membelanjakan  uang
UMNO. Tindakan Tunku Abdul Rahman meletakkan jabatan sebagai jaksa, semata-mata
karena  ingin  terlibat  dalam  UMNO  telah  menjadi  satu  daya  tarikan  kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat mula percaya bahwa Tunku sebenarnya jujur dan
sanggup  berkorban  meninggalkan  jabatan  bergaji  besar  hampir  dua  ribu  ringgit sebulan  serta  beberapa  kesenangan  yang  lain.  Dengan  cara  itu,  beliau  telah
meyakinkan  banyak  orang  bahwa  tindakan  yang  dilakukannya  membuktikan kepentingan rakyat lebih utama dari kepentngan pribadi. Tunku sanggup turun hidup
bersama rakyat dan mengakui bahwa meskipun beliau seorang putra raja tetapi gelar itu tidak menjadi hambatan untuk dirinya bersifat jiwa rakyat.
74
Pada  31  Desember  1956,  sebagai  Ketua  Menteri  dan  Menteri  Hal  Ehwal Dalam Negeri, Tunku Abdul Rahman telah memimpin rombongan ke London untuk
melakukan  negosiasi  atau  perundingan  dengan  pihak  Inggeris  tentang  kemerdekaan Malaya.  Hasil  pertemuan  tersebut,  Perjanjian  Merdeka  Independent  Treaty  telah
ditandatangani  di  Lancaster  House,  London.  Dalam  perjanjian  tersebut,  ia menyatakan  bahwa  Malaya  akan  merdeka  pada  tanggal  31  Agustus  1957.  Setelah
73
Mahmood  Ibrahim,  Sejarah  Perjuangan  Bangsa  Melayu  Kuala  Lumpur:  Antara  Pustaka, 1981, Cet. Pertama, hlm.336.
74
Mahmood Ibrahim,  Ibid., hlm.337.
merdeka,  Tunku  diangkat  sebagai  Perdana  Menteri  Pertama,  dan  terus  memimpin Partai Perikatan dalam Pemilu pada tahun 1959, 1964 dan 1969.
75
Pada  bulan  Mei  1961,  Tunku  berusaha  memelihara  hubungan  baik  dengan negara-negara luar. Beliau telah melakukan pertemuan di Singapura dengan beberapa
jurnalis  dari  negara  asing.  Dalam  pertemuan  itu,  Tunku  mengumumkan  bahwa, Malaya  akan  mengadakan  satu  persepakatan  dengan  Brunei,  Singapura,  Sabah  dan
Sarawak  untuk  mendirikan  Malaysia.  Hasrat  Tunku  untuk  mendirikan  Malaysia pernah  ditantang  oleh  Filipina  dan  Indonesia.  Namun,  dengan  kesungguhan  dan
ketabahan  beliau,  Malaysia  berhasil  didirikan  pada  6  September  1963  yang  terdiri dari  Malaya,  Singapura,  Sabah  dan  Sarawak.  Pada  tahun  1965,  Tunku  terpaksa
mengeluarkan Singapura dari Malaysia.
76
Pada  22  September  1970,  Tunku  mengundurkan  diri  dari  terus mempertahankan  jabatan  sebagai  Perdana  Menteri  dan  Presiden  UMNO.  Meskipun
telah  pensiun  dalam  dunia  politik,  beliau  tetap  aktif  dalam  lapangan  sosial  dan kebajikan,  seperti  kegiatan  dakwah  dan  memgembangkan  Islam  di  Malaysia  dan  di
tingkat  internasional.
77
Dengan  ini,  bisa  dilihat  bahwa  Tunku  adalah  sosok  seorang negarawan  yang  tidak  ada  tolok  bandingannya.  Kontribusi  dan  pengorbanan  yang
beliau berikan untuk kesejahteraan  rakyat dan Negara Malaysia. Maka, beliau wajar dijadikan  teladan  yang  baik  dan  diabadikan  agar  dapat  dihayati  oleh  generasi
75
Hasnah  Hussin  dan  Mardiana  Nordin,  Pengajian    Malaysia    Selangor:  Oxford  Fajar  Sdn. Bhd., 2007, Cet. Pertama, hlm.72.
76
Muhdi  Shuid.  dkk,  Longman,  Sejarah  Malaysia  Selangor:  Pearson  Malaysia,  Sdn.  Bhd., 2009, Cet. Pertama, hlm.243.
77
Malaysia  Kita,  Singapura  dan  Kuala  Lumpur:  Internasional  Law  Book  Services,  2002, Cet. Pertama, hlm.15.
mendatang.  Beliau  harus  diberi  penghargaan  yang  tinggi  atas  jasa  dan  pengorbanan beliau  sebagai  seorang  manusia,  negarawan,  dan  pembela  bangsa  Melayu.  Sifatnya
yang penuh pertimbangan terhadap rakyat khususnya orang-orang bukan Melayu dan kesabaran  serta  penderitaan  yang  beliau  alami  sepanjang  menjadi  pemimpin  negara
harus dicontohi. Hingga kini dan untuk selama-lamanya rakyat negara Malaysia akan terus  menganggap  beliau  sebagai  seorang  pemimpin  yang  berwibawa  dan  berjiwa
rakyat.
BAB IV NASIONALISME YANG DITERAPKAN OLEH TUNKU ABDUL RAHMAN
Nasionalisme  di  Malaysia  dapat  dibedakan  kepada  dua  macam,  yaitu nasionalisme  konservatif  dan  nasionalisme  radikal.  Nasionalisme  konservatif  ini
adalah paham  yang lebih cenderung mempertahankan dan mendukung kolonialisme. Sedangkan nasionalisme radikal ialah paham yang melawan kolonial.
Paham konservatif dapat dikatakan sebagai lanjutan atau penyempurnaan dari paham  yang  sebelumnya
78
.  Lanjutan  dari  paham  itu  kemudiannya  melahirkan organisasi  politik  awal  yang  mendukung  gagasan  nasionalisme  konservatif  yaitu
United  Malays  National  Organisation  UMNO.  Objektifnya  bukan  sekedar mempertahankan  tradisi  kebangsaan  Melayu,  tetapi  juga  mempertahankan  tradisi
kerjasama  dengan  pihak  kolonial  Inggeris.  Karena  Inggeris  sendiri  menghendaki kerja sama penuh dengan UMNO.
Tunku Abdul Rahman adalah salah seorang pejuang nasionalisme konservatif. Beliau mula berjuang sejak masih dalam usia yang amat muda dan berusaha memberi
kemerdekaan Tanah Melayu. Tunku telah menaikkan semangat para nasionalis pada zamannya  demi  menuntut  kemerdekaan  Tanah  Melayu  dari  jajahan  Inggeris.
Penerapan  semangat  nasiaonalisme  Tunku  dimulai  ketika  kekalutan  UMNO  setelah
78
Yaitu paham mengatakan bahwa “Inggeris adalah sebuah pemerintahan yang adil. Inggeris sudah  lama  melindungi  orang-orang  Melayu  dan  menaungi  negeri-negeri  Melayu.  Jika  tidak  kepada
mereka, ke mana lagi orang- orang Melayu mengadu masalah”.
Dato’ Onn Jaafar meletakkan jabatan sebagai presiden dan mendirikan Independent of  Malayan  Party  IMP.  Karisma  beliau  terserlah  bila  berhasil  mengontrol  situasi
genting  dalam  politik  orang  Melayu.  Selanjutnya,  menyatupadukan  penduduk berbilang  bangsa  di  Tanah  Melayu  melalui  permuafakatan  politik  UMNO-MCA-
MIC.  Hasilnya  membawa  kepada  terbentuknya  Partai  Perikatan  yang  mencapai kejayaan yang besar dalam Pemilu 1955.
79
Tunku  Abdul  Rahman  Putra  Al-Haj  adalah  salah  seorang  yang  hadir  dalam Kongres  Melayu  Se-Malaya  yang  telah  diadakan  di  Kelab  Sultan  Sulaiman  pada
tahun  1946.  Lima  tahun  kemudian,  beliau  menjadi  pengerusi  UMNO  bagian  Negeri Kedah. Tunku telah dipilih dengan sebulat suara terbanyak bagi mengisi kekosongan
sebagai Presiden UMNO pada 26 Agustus 1951.
80
Meskipun  pun  beliau  telah  lama  bercita-cita  ingin  meninggalkan  jabatan pemerintah, kemudian berniat untuk berkhidmat kepada rakyat. Setelah pemilihannya
itu  dibuat,  Tunku  masih  belum  dapat  menentukan  pendirian  beliau  baik  menerima ataupun    sebaliknya  pencalonan  sebagai  Presiden  UMNO.  Namun,  setelah  dipujuk
oleh  Abdul  Razak  dan  Bahaman  bin  Shamsuddin  barulah  beliau  setuju  untuk menerima  pencalonan  sebagai  Presiden  UMNO.  Beliau  sering  berkunjung  ke
beberapa kampung untuk melihat sendiri kondisi sebenar rakyatnya. Beliau sanggup
79
Dasar  Luar  Era  Tunku  Abdul  Rahman,  artikel  diakses  pada  06  April  2011  dari http:www.scribd.comdoc19011858Dasar-Luar-Era-Tunku-Abdul-Rahman.html
.
80
Ibrahim  Mahmood,  Sejarah Perjuangan  Bangsa  Melayu  Antara  Pustaka:  Kuala  Lumpur, 1981, Cet. Pertama, hlm.336.
mengorbankan  segala  kesenangan  serta  kesehatannya  karena  tidak  ingin mengecewakan rakyatnya.
81
Setelah  mengambil  alih  kepimpinan  UMNO  dari  Dato  Onn,  Tunku  Abdul Rahman  Putra  Al-Haj  telah  membuat  satu  kerjasama  dengan  MCA  dengan
memdirikan  Partai  Perikatan  pada  tahun  1952.  Sejak  itu,  partai  tersebut  menjadi partai  yang  sangat  dominan  dalam  memperjuangkan  kemerdekaan  hingga  negara
boleh  memperoleh  kebebasan  mutlak.  Pada  pagi  31  Agustus  1957,  Tunku membacakan pengakuan kemerdekaan  yang kini disambut setiap tahun sebagai Hari
Nasional Negara Malaysia untuk menyambut kemerdekaan. Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj  juga telah membuktikan kenegarawanan
beliau setelah Partai Perikatan dihasilkan bersama-sama dengan MCA dan kemudian diikuti pula oleh MIC.
82
Tunku menegaskan bahwa kemerdekaan hanya akan dicapai melalui kerjasama di antara tiga etnis yang utama yaitu Melayu, Cina dan India.
Kewibawaan beliau sebagai seorang pemimpin lebih terserlah setelah berhasil dalam  pemilu  yang  pertama  pada  31  Agustus  1955  dan  Partai  Perikatan  telah
memenangi  51  dari  52  kursi  yang  dipertandingkan.  Tunku  juga  telah  diangkat menjadi  Ketua  Menteri.
83
Di  antara  usaha  beliau  yang  penting  adalah  cobaan menyelamatkan negara dari ancaman komunis saat keadaan darurat dengan memberi
penawaran  pengampunan  massal  jika  pengganas  menyerah  diri.  Ini  diikuti  oleh
81
Ibrahim Mahmood, Ibid., hlm.337.
82
Malaysia Kita Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002, Cet. Pertama,  hlm.110.
83
Ibid., hlm.111.
Rundingan Baling pada 27 dan 28 Desember 1955 antara PKM dan pemerintah tetapi menemui jalan buntu.
84
Dapat  dilihat  bahwa  penerapan  nasionalisme  Tunku  Abdul  Rahman,  bukan saja  hanya  membela  bangsa  Melayu,  tetapi  beliau  juga  membela  nasib  bangsa  lain
yang  berada  di  Tanah  Melayu.  Di  samping  itu,  beliau  mempermudahkan  proses menuntut  kemerdekaan Tanah Melayu dari jajahan  Inggeris, karena penyatuan antar
etnis adalah salah satu syarat untuk kemerdekaan Tanah Melayu yang telah diusulkan oleh pihak Inggeris.
A. Pandangan Tunku Abdul Rahman Terhadap Gerakan Sayap Kiri
Gerakan  sayap  kiri  lebih  dikenali  dengan  panggilan  radikal  yang  bermotif penentangan  untuk  mengusir  penjajah  Inggeris  keluar  dari  Tanah  Melayu.  Mereka
memilih cara untuk tidak mendukung pihak kolonial dan golongan yang mendukung kolonial pula digelar sayap kanan atau  konservatif.
Dalam  sejarah,  perjuangan  melawan  penjajah  suatu  negara  adalah  faktor gerakan  radikal  tidak  dapat  dipisahkan  karena  memang  sifat  manusia  yang  suka
melawan  wujud  dalam  jiwa  setiap  insan.  Kehadiran  gerakan  sayap  kiri  ini memperlihatkan  perjalanan  sejarah  perjuangan  melawan  penjajah  dan  menuntut
kemerdekaan.  Di  Tanah  Melayu  terdapat  banyak  gerakan  yang  memilih  jalan  untuk tidak bekerjasama dengan pihak penjajah dan lantaran itulah mereka digelar sebagai
gerakan sayap kiri.
84
Sejarah  Hidup  Tunku  Abdul  Rahman,  artikel  diakses  pada  23  April  2011  dari http:www.scribd.comdoc13416649Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html
.
Ringkasnya sejarah perjuangan gerakan sayap kiri di Tanah Melayu, berawal dari  semangat  yang  dipelopori  oleh  anak  muda.  Pada  tahun  1920-1930,  gerakan
Kesatuan Melayu Muda KMM telah didirikan. Gerakan ini berjaya membangkitkan semangat  melawan  terhadap  penjajah  Inggeris.  Kaum  Muda  yang  rata-rata  mereka
mendapat pendidikan dari Timur Tengah pulang dengan membawa ilmu pengatahuan agama  yang  tinggi  bersama  dengan  semangat  reformasi.  Begitu  juga  kelahiran
gerakan-gerakan  nasionalisme  yang  dipelopori  oleh  golongan  yang  berpendidikan Barat  atau  sekuler  yang  diperkenalkan  oleh  penjajah  Inggeris  melalui  Sultan  Idris
Traning  College  SITC,  Tanjung  Malim,  Perak  telah  berjaya  melahirkan  golongan guru  yang  berjiwa  rakyat.  Ada  di  antara  mereka  yang  sadar  akan  kepentingan  dan
kebajikan orang Melayu di Tanah Melayu harus dipertahankan. Akhirnya, semangat itu membawa mereka kepada pendirian KMM sekitar tahun 1937 di bawah pimpinan
Ibrahim  Yaakob.  Ini  merupakan  pembentukan  politik  Melayu  yang  pertama  lahir  di Tanah Melayu.
85
Perlu  diperhatikan  bahwa  pada  tahun  1930,  Partai  Komunis  Malaya  PKM meskipun ia telah diharamkan, namun perjuangan yang berideologikan komunis tetap
hidup  dalam pikiran mereka. Mereka juga menggunakan strategi  menyelinap masuk ke  dalam  beberapa  organisasi  lain  demi  untuk  mencapai  cita-cita  mereka  mengusir
penjajah  Inggeris  serta  mendirikan  Republik  Komunis  Malaya.  Melalui  strategi  ini, pergerakan  mereka  memperlihatkan  kejayaan  menyelinap  masuk  dan  menguasai
partai-partai  politik  yang  didirikan  selepas  Perang  Dunia  Kedua  seperti  Partai
85
Ishak  Saat,  Sejarah  Politik  Melayu  Berbagai  Aliran  Shah  Alam:  Karisma  Publications, 2007, Cet. Pertama,  hlm.86.
Kebangsaan  Melayu  Melaya  PKMM.  Penyataan  ini  bisa  dibuktikan  dengan kejayaan Muktaruddin Laso
86
yang menjadi Ketua Umum Pertama PKMM pada awal pembentukannya di Tanah Melayu.
87
Ideologi  komunis  tiba  di  Tanah  Melayu  pada  tahun  1920-an  terutama  di sekitar  tahun  1925.  Imigran  Cina  telah  membawa  buku-buku  dan  selebaran  tentang
ajaran komunis dan disebarkan di kalangan orang Cina di Tanah Melayu. Hasil dari kegiatan  mereka,  guru-guru  dan  murid-murid  sekolah  Cina  telah  mendirikan  Liga
Pemuda Komunis di Singapura pada tahun 1926. Pada tahun 1927, komunis di Tanah Melayu  bergerak  di  sebalik  Partai  Kuomintang  KMT  karena  adanya  kerjasama
antara Partai Komunis China PKC dan KMT di China. Perpecahan KMT-PKC pada tahun 1927 telah menyebabkan PKC mengirim  5 orang wakilnya ke Tanah Melayu.
Mereka telah berhasil mendirikan Partai Komunis Nanyang PKN di Singapura pada tahun yang sama. Agen-agen komintern yang tiba di Tanah Melayu pada tahun 1928
telah  mngusulkan  agar  PKNg  disusun  ulang.  Pada  6  April  1930,  satu  konferensi komunis  telah  diadakan  di  Singapura  dan  lahirlah  Partai  Komunis  Malaya  PKM
yang berpusat pejabat di Singapura.
88
Pada  tahun  1930-1941,  PKM  telah  diperintah  untuk  mengawasi  gerakan komunis  di  Thailand  dan  Indonesia  selain  menjalankan  kegiatannya  di  Tanah
Melayu.  PKM  telah  diletakkan  di  bawah  Biro  Komunis  Internasional  Timur  Jauh
86
Muktaruddin    Laso  merupakan  mantan  pejuang  anti-Jepang  dalam  masa  Perang  Dunia Kedua  dan  kemudian  menjadi  salah  seorang  pengasas
Partai  Kebangsaan  Melayu  Malaya PKMM.
Beliau juga merupakan seorang pejuang radikal yang mendukung ideologi komunis di Tanah Melayu.
87
Ishak Saat, hlm.86.
88
Artikel  diakses  pada  11  April  2011  dari http:eforum1.cari.com.myarchiver?tid
170176.html .
yang  berpusat  di  Shanghai.  Sejak  didirikan,  PKM  terpaksa  menjalankan  kegiatan mereka  secara  rahasia  setelah  diharamkan  karena  kegiatan  anti-Inggeris  yang
dijalankan diklaim mengganggu ketenteram publik.
89
Darurat Tanah Melayu merupakan kondisi yang telah diakui oleh  Inggeris di Malaya  dari  tahun  1948  hingga  tahun  1960.  Keadaan  darurat  ini  diikuti  dengan
penarikan hak-hak sipil, pemberian kuasa istimewa kepada pihak polisi, dan langkah- langkah  lain  yang  bertujuan  untuk  mengongkong  kegiatan  politik  sayap  kiri,
terutamanya  PKM.  Perang  gerilya  merupakan  sebagian  dari  konflik  yang  sedang terjadi  antara  PKM  dan  partai  sayap  kiri  yang  lain  dengan  Inggeris  berawal  setelah
Jepang  menyerah  kalah  pada  tahun  1945  hingga  penandatanganan  perjanjian  damai antara komunis dengan Malaysia pada Desember 1989.
Maka, dapat  dikatakan bahwa segalanya berawal  setelah pendudukan Jepang pada  tahun  1942-1945.  Nasionalisme  orang  Melayu  telah  dipengaruhi  oleh  orang
Jepang  ketika  pendudukannya.  Hal  ini  telah  mendorong  ke  arah  ingin  membentuk pemerintahan sendiri. Inggeris menganggap PKM sebagai partai politik yang radikal.
Pengharaman  ini  telah  menimbulkan  ketidakpuasan  hati  oleh  kebanyakan  anggota dalam  PKM  karena  jasa  mereka  telah  dilupakan  oleh  Inggeris  saat  penentangan
dengan  Jepang.  Dengan  itu,  ketua  PKM,  telah  mengubahkan  dasarnya  dari  bersikap sederhana  ke  sifat  yang  lebih  agresif,  yaitu  dengan  cara  pembunuhan.  PKM
menggunakan  cara  pemogokan  bersama  dengan  serikat  sekerja,  serta  pembentukan Persatuan  Buruh  Baru  New  Democratic  Youth  League.  Namun,  pemogokan  itu
89
Malaysia  Kita  Singapura  dan  Kuala  Lumpur:  Internasional  Law  Book  Services,  2002, Cet. Pertama, hlm.97.
gagal  karena dasar hukum  yang baru dibuat oleh  Inggeris untuk  melemahkan PKM. Selanjutnya,  PKM  menggunakan  serangan  bersenjata  untuk  mendapatkan  apa  yang
mereka  rasai  patut.
90
Setelah  perjuangan  bersenjata  KMM  gagal  juga,  mereka memohon rundingan perdamaian dengan Partai Perikatan.
Rundingan  Baling  yang  diadakan  pada  28  hingga  29  Desember  1955 merupakan  rekomendasi  Tunku  Abdul  Rahman  Putra.  Beliau  merupakan  Ketua
Menteri Persekutuan Tanah Melayu berusaha meredam pemberontakan komunis yang semakin  mengancam  keamanan  negara  hingga  mengakibatkan  Perintah  Darurat
dilaksanakan  pada  tahun  1948.  Rundingan  tersebut  dijalankan  di  daerah  Baling bertempat di Sekolah Inggeris Baling yang kini dikenal sebagai Sekolah Kebangsaan
Tunku  Putra,  Baling.  Tunku  berpendapat  rundingan  tersebut  memungkinkan  pihak pemerintah  dan  PKM  menyampaikan  pandangan  yang  boleh  mengarah  kepada
perdamaian. Pihak pemerintah diwakili oleh Tunku Abdul Rahman, Dato Tan Cheng Lock  Presiden  MCA  dan  Encik  David  Marshall  Ketua  Menteri  Singapura
sedangkan PKM diwakili  oleh Chin Peng Setiausaha Agung PKM, Rashid  Maidin Anggota Pusat PKM dan Chen Tien Ketua Propaganda PKM.
91
Rundingan  Baling  tersebut  tidak  membawa  apapun  hasil  yang  drastis.  Ini disebabkan pemerintah menawarkan pengampunan dengan syarat PKM dicabut yang
bebas,  sedangkan  Chin  Peng  pula  meminta  PKM  diizinkan  untuk  bergerak  sebagai sebuah  partai  politik.  Pihak  pemerintah  yang  telah  mencapai  kemajuan  dalam
90
Keris  Warisan, “PKM dan Darurat 1948-1960”,  artikel diakses pada 15 April 2011 dari
http:www.keriswarisan.comliveblogviewid_365title_pkm-dan-darurat-1948-1960html .
91
Artikel  diakses  pada  17  April  2011  dari http:www.mykedah2.com20hall_famelevel
2102a_1_l2d.html .
membasmikan  PKM,  mempertimbangkan  kekejaman  partai  tersebut  terhadap  rakyat sebelumnya  telah  menolak  usul  mereka.  Setelah  itu,  Tunku  menegaskan  kepada
rakyat  bahwa PKM bertindak melawan pemerintahan  yang sah.  Buktinya  amat jelas bahwa pemerintah yang sedia ada telah dipilih oleh rakyat dan merdeka dari penjajah
Inggeris.
92
Rundingan  Baling  telah  menemui  kegagalan,  faktor  yang  menyebabkan rundingan tersebut gagal adalah karena:
1.  Persekutun  Tanah  Melayu  enggan  mengakui  PKM  sebagai  sebuah  partai  politik yang sah;
2.  Chin  Peng  enggan  menerima  tawaran  pengampunan  dari  Persekutuan  Tanah Melayu. Tawaran tersebut kemudian ditarik oleh Tunku Abdul Rahman pada tahun
1956. Chin Peng tidak mahu menerima syarat-syarat yang diberikan karena syarat tersebut  ingin  PKM  dicabut.  PKM  akan  tetap  berkembang  secara  bebas  di  dalam
hutan dan meneruskan perjuangan bersenjata mereka.
93
Tanah Melayu mencapai kemerdekaan pada 31 Agustus 1957 ketika keadaan darurat  masih  lagi  terjadi.  Pada  31  Juli  1960,  ia  berakhir  setelah  ancaman  komunis
semakin  berkurangan  dan  pengunduran  mereka  ke  pembatasan  Tanah  Melayu  dan Thailand.  Penempatan  baru  komunis  di  pembatasan  telah  memungkinkan  mereka
mengumpul  dan  memulihkan  kekuatannya.  Selepas  sekian  lama  dan  atas  kesadaran pucuk  pimpinan  PKM,  maka  pada  2  Desember  1989,  Perjanjian  Damai  Perjanjian
Haadyai  telah  ditandatangani  di  antara  PKM  dengan  Malaysia  dan  Thailand. Perjanjian  bersejarah  itu  telah  mengakhiri  perjuangan  bersenjata  PKM  selama  41
92
Tunku  Abdul  Rahman  Bin  Abdul  Hamid,  13  Mei  Sebelum  dan  Selepas  Kuala  Lumpur: Utusan Publication dan Distributors, 2007, Cet. Pertama, hlm.172.
93
Malaysia Kita, hlm.172.
tahun  dan  mengembalikan  taat  setianya  kepada  Yang  DiPertuan  Agung  dan  patuh kepada konstitusi dan hukum Negara Malaysia.
94
B. Perjuangan Tunku Abdul Rahman Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Sepanjang hayatnya, Tunku telah menunjukkan kehebatan sebagai pemimpin yang berwibawa dalam  berbagai  bidang. Ketokohannya juga diakui oleh Tun Abdul
Razak  sebagai  Perdana  Menteri  Malaysia  Kedua  dalam  ucapan  penghargaan  dan terima kasih kepada Tunku di Dewan Rakyat pada Februari 1971. Beliau menyatakan
bahwa Tunku telah muncul pada saat yang penting dalam sejarah perjuangan bangsa Melayu.  Ini  jelas  terbukti  dengan  warisan  yang  ditinggalkan  Tunku  dalam  catatan
sejarah Negara Malaysia. Jika  diselusuri  sejarah  perkembangan  negara,  Tunku  adalah  seorang  pejuang
yang berjiwa kental dan memiliki semangat jati diri yang tinggi untuk membebaskan negara  dari  cengkeraman  penjajah.  Keterlibatannya  melawan  Malayan  Union,
mengepalai  kepemimpinan  UMNO  dalam  perubahan  slogan  dari  “Hidup  Melayu” kepada  “Merdeka”,  mengatur  strategi  pakatan  antara  etnis  dengan  kerjasama  pihak
Majelis  Raja-raja  Melayu  telah  membuktikan  kepemimpinan  Tunku  hingga  berhasil mencapai kemerdekaan secara aman hanya dengan meja rundingan.
Setelah  merdeka,  Tunku  yang  memimpin  kabinet  telah  membentuk  strategi pembangunan jangka panjang dengan melaksanakan rancangan pembangunan negara
bagi  periode  setiap  lima  tahun  dimulai  dengan  Rancangan  Malaya  Pertama  pada tahun 1956-1960. Rancangan pada tingkat awal lebih berfokus kepada pemulihan dan
94
Artikel  diakses  pada  18  April  2011  dari http:merdeka09.smkaminuddinbakichemor.
comindexfilesPage511.html .
pembangunan  untuk  membangun  kemajuan  negara.  Rancangan  pembangunan  ini meliputi semua lapisan masyarakat berbilang bangsa baik di kota maupun luar kota.
Dari  aspek  persatuan,  Tunku  Abdul  Rahman  sebagai  pemimpin  yang mewakili  kepentingan  orang  Melayu,  tidak  sesekali  menyingkirkan  etnis  lain.  Jelas
bahwa persatuan rakyat berbilang etnis di Malaysia berdasarkan Perlembangan Tanah Melayu dan ia harus dipahami oleh semua rakyatnya. Sifat saling memahami penting
dan  ditekankan  oleh  Tunku  agar  rakyat  dapat  hidup  dalam  suasana  muhibah  dan harmonis.  Tunku  juga  dikatakan  sebagai  A  Man  of  Peace.  Sifat  yang  cintakan
kedamaian  dan  persatuan  dapat  dibuktikan  dengan  kehadiran  Tunku  berpartisipasi dalam Rundingan Baling 1955 dengan wakil-wakil PKM. Meskipun runding tersebut
menemui gagal, namun beliau tetap dilihat sebagai tokoh pencinta kedamaian. Kemerdekaan  bukanlah  titik  akhir  medan  Tunku  dalam  berkontribusi  pada
negara.  Sebagai  pemimpin  yang  berwawasan  dan  mementingkan  keamanan  global, Tunku  telah  berhasil  membentuk  Negara  Malaysia  yang  terdiri  dari  Persekutuan
Tanah  Melayu,  Singapura,  Sabah  dan  Sarawak  pada  tahun  1963.  Meskipun  banyak tantangan dan hambatan khususnya dari sahabat-sahabat negara tetangga, pendekatan
melalui  rundingan  dan  diplomasi  yang  dipraktekkan  oleh  Tunku  berhasil menyelesaikan semua kemelut yang terjadi.
95
1.  Memperjuangkan Bangsa Melayu Partai  politik  Melayu  yang  unggul  yaitu  UMNO  telah  lahir  ke  pesada  alam
Melayu. Kesatuan semangat Melayu  yang tidak leka dengan kejayaan ini dan masih
95
Artikel  diakses  pada  20  April  2011  dari http:pendidikan.dunyahalal.comindex.php?
id=195mnu=195.html .
banyak  lagi  hak-hak  Melayu  dan  Tanah  Melayu  perlu  diperjuangkan  antaranya kemerdekaan, ekonomi, pendidikan, bahasa dan Ketuanan Melayu.
UMNO merupakan wadah dan pilar utama perjuangan utama orang Melayu. Ia  mengalami  proses  pengalihan  tampuk  kepemimpinan  setelah  Dato’  Onn  Jaafar
96
sebagai  presiden  pertama  meletakan  jabatannya  pada  Agustus  1951.  Kemudian, Tunku  Abdul  Rahman  Putra  pula  dipilih  oleh  orang  Melayu  untuk  memimpin
UMNO.  Transisi  ini  melihat  slogan  UMNO  berubah  dari  “Hidup  Melayu”  kepada “Merdeka”.  Ini  berarti  bahwa  orang  Melayu  mula  bergerak  secara  serius  untuk
mencapai kemerdekaan Tanah Melayu dari Inggeris.
97
Tunku  Abdul  Rahman  merupakan  penerus  pejuang  bangsa  Melayu  di  Tanah Melayu. Setelah tamat Perang Dunia Kedua, Tunku turut terlibat dalam dunia politik
melawan  Malayan  Union  dan  membangkitkan  kesadaran  ke  arah  kemerdekaan. Bersama-sama  dengan  pemimpin-pemimpin  lain  dalam  UMNO,  beliau  berusaha
menyatupadukan energi orang-orang Melayu.
98
Di  antara  tahun  1952-1953,  sebagian  usaha  UMNO  difokuskan  kepada  satu tujuan,  yaitu  menghidupkan  jiwa  merdeka  dan  perasaan  cinta  kebebasan.  Tunku
Abdul  Rahman  dan  beberapa  orang  Pegawai  Tinggi  UMNO,  di  dalam  kunjungan mereka ke beberapa tempat  di  Persekutuan Tanah Melayu. Mereka bukan saja telah
mendorong  bagian-bagian  dan  cabang-cabang  UMNO  bergerak  dengan  lebih  lancar
96
Dato’  Onn  Jaafar  merupakan  Presiden  UMNO  pertama,  sebelum  Tunku  Abdul  Rahman mengantikannya pada tahun 1951.
97
Proses Kemerdekaan Dipelopori dan Terajui Orang-orang Melayu. Artikel diakses pada 13 Maret 2011 dari
http:bigdogdotcom.wordpress.com20070901proses-kemerdekaan-dipelupuri-dan- terajui-orang-orang-melayuhtml
.
98
Aniza, “Abdul  Rahman”,  artikel  diakses  pada  10  April  2011  dari
http:www.angelfire. comwa2anizaabdul_rahman.html
.
dan cergas, tetapi juga telah menanam semangat merdeka ke dalam hati setiap orang Melayu.
99
Kejujuran  Tunku,  keramahan  tutur  katanya  dan  lemah  lembut  tingkah lakunya,  serta  pengorbanannya  yang  tidak  ada  bandingnya  itu  telah  menjadi  satu
kekuatan  dan  daya  penarik  yang  luar  biasa.  Cita-cita  kemerdekaan  itu  telah  efektif dan  mendalam.  Kalimat  “merdeka”  yang  dahulunya  pernah  menjadi  sesuatu  kata
yang sangat menggerunkan, hingga orang banyak tidak berani menyebutnya apa lagi menyeru-nyeru  dan  berteriak.    Tetapi  setelah  itu,  kalimat  itu  telah  menjadi  satu
perangsang yang disuarakan dengan bersemangat oleh segenap lapisan orang Melayu, baik di kota maupun luar kota.
100
Sejak  keadaan  darurat  dilaksanakan  pada  tahun  1948,  banyak  orang  Melayu telah  tertangkap  dan  ditempatkan  di  rumah  tahanan.  Tidak  ada  satu  pihak
mempedulikan nasib mereka apa lagi untuk membela. Setelah Tunku Abdul Rahman menjadi  Presiden  UMNO,  para  tahanan  Melayu  itu mulai  diperhatikan. Tunku  telah
bersuara dan menuntut agar pihak Inggeris mengadakan penyelidikan segera terhadap para  tahanan  itu  dan  orang-orang  yang  tidak  bersalah.  Setelah  disidangkan,  mereka
harus  dibebaskan  dengan  segera.  Sebuah  Organisasi  Kebajikan  Orang-Orang Tahanan  telah  didirikan  dan  diketuai  oleh  Tunku  sendiri  dan  sekretarisnya,  serta
anggota-anggota yang terdiri dari wakil-wakil politik Melayu.
101
99
Ibrahim  Mahmood,  Sejarah Perjuangan  Bangsa  Melayu  Kuala  Lumpur:  Pustaka  Antara, 1981, Cet. Pertama, hlm.394.
100
Ibid., hlm.350.
101
Ibrahim Mahmood, op. cit., hlm.351.
Dapat  disimpulkan  disini  bahwa  tindakan  Tunku  sebagai  negarawan membela nasib orang Melayu diambang menuju kemerdekaan, dengan langkah awal
menyatukan  orang  Melayu  dan  menerapkan  semangat  untuk  merdeka  dari  jajahan Inggeris.  Tunku    harus  diberi  penghargaan  yang  tinggi  atas  jasa  dan  pengorbanan
beliau sebagai seorang manusia, negarawan dan pembela bangsa Melayu. 2.  Penyatuan antara Etnis
Ketika  Tunku  Abdul  Rahman  dan  Tun  Abdul  Razak  sama-sama  belajar  di Inggeris,  mereka  banyak  berdiskusi  tentang  arah  politik  Malaya.  Mereka  juga  telah
membuat kesimpulan bahwa Malaya di masa depan harus menempuh salah satu jalan dari  dua  jalan,  yaitu  komunitas  etnis  harus  bersatu  atau  negara  itu  terpaksa  dibagi.
Jika ia dibagi, akan menyebabkan terjadinya pertumpahan darah dan tidak bermanfaat kepada  masyarakat.  Hasil  diskusi  itu,  telah  mendorong  Tunku  sebagai  Ketua
Persatuan  Melayu  Great  Inggeris,  untuk  mengatasi  masalah  hubungan  etnis  yang menjadi masalah pokok dalam politik Malaya.
102
Sebagai  Ketua  Persatuan,  Tunku  telah  berusaha  memberi  nasehat  kepada mahasiswa  Melayu  agar  berbaik-baik  dengan  mahasiswa  Cina.  Tunku  juga  telah
mengambil  inisiatif  mengadakan  pertemuan  semua  mahasiswa  Malaya  di  Inggeris, pertemuan tersebut adalah sebagai jalan menyatukan mahasiswa dengan mengadakan
jamuan  makan  setiap  bulan.
103
Dengan  keramahan  Tunku,  beliau  berhasil  memberi penjelasan  kepada  mahasiswa  Cina  dan  dapat  mengatasi  rasa  tidak  puas  masyarakat
Cina pada posisi istimewa masyarakat Melayu di Malaya.
102
Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005, Cet. Pertama, hlm.90.
103
Ibid., hlm.90.
Pada bulan Agustus 1951, Tunku telah diangkat sebagai Presiden UMNO. Di bawah  pimpinannya,  beliau  telah  membentuk  satu  Partai  Perikatan  yang  terdiri  dari
beberapa  partai  yang  mewakili  komunitas  etnis  di  Malaya.  Pada  pertengahan  tahun 1954,  partai  itu  hanya  berpartisipasi  oleh  dua  partai  saja  yaitu  partai  UMNO  dan
MCA. Namun, pada akhir tahun 1954, kekuatan Partai  Perikatan menjadi lebih kuat dengan kehadiran Partai MIC. Partai tersebut dibentuk untuk menyatukan komunitas
etnis di Malaya, dengan harapan partai ini dapat memenangkan Pemilu pertama pada 27 Juli 1955.
104
Dalam  salah  satu  karya  Tunku  Abdul  Rahman  yang  berjudul  “Political Awakening” mengatakan: “By the end of 1954, after the UMNO and MCA had won
sweeping  victoriesin  Johore,  and  in  municipalties  and  town  councils  in  the  rest  of Malaya,  the  Malayan  Indian  Congress  joined  the  Alliance.  For  the  first  time  the
Chinese, Indians and Malays came together with a common aim, and swore to stand together and fight for independence of Malaya. In the Penang State elections which
followed  where  the  MIC  partaicipated  for  the  first  time,  the  alliance  won  a resounding victory.”
105
Dengan usaha Tunku menyatukan tiga kompenen partai etnis di Malaya, telah memberi  keyakinan  dan  mendapat  persetujuan  dari  pihak  Inggeris  untuk  memberi
kemerdekaan  kepada  Malaya.  Partai  yang  mewakili  tiga  etnis  utama  Malaya  harus
104
Malaysia  Kita  Kuala  Lumpur:  International  Law  Book  Services,  2005,  Cet.  Pertama, hlm.110.
105
Tunku  Abdul  Rahman  Bin  Abdul  Hamid,  Political  Awakening  Selangor:  Pelanduk Publication, 1986, Cet. Pertama, hlm.51.
bersatu  dan  bekerjasama  dalam  bidang  politik,  merupakan  salah  satu  syarat  yang dikemukakan pihak Inggeris untuk memberi kemerdekaan kepada Malaya.
3.  Memperjuangkan Agama Islam Tunku telah banyak memberi kontribusinya terhadap perkembangan Islam di
negara  Malaysia  malah  mengharumkan  nama  negara  di  persada  dunia.  Selain  itu, dengan  satu  ketentuandalam  Perlembagaan  Malaysia  yang  menjadikan  agama  Islam
sebagai agama resmi negara. Malaysia juga memainkan peran dalam gerakan dakwah dengan membuatkan agama Islam berkembang secara terhormat di seluruh negerinya.
Organisasi  Kebajikan  Islam  Malaysia  PERKIM  merupakan  satu-satunya organisasi  yang  bergiat  cergas  dalam  bidang  kebajikan  dan  dakwah  baik  kepada
orang-orang  Islam  maupun  bukan  Islam.  Pembentukan  ini  lahir    dari  pemikiran Tunku  Abdul  Rahman  Putra  saat  beliau  berada  di  Padang  Arafah.  Di  situ,  beliau
beliau melihat sendiri persatuan universal di kalangan umat Islam dalam satu ikatan akidah  yang  menyingkirkan  sama  sekali  batas-batas  bangsa,  warna  kulit,  darejat,
pangkat, dan usia.
106
PERKIM  telah  didirikan  di  kediaman  resmi  Tunku  Abdul  Rahman,  yaitu  di Kuala  Lumpur  pada  19  Agustus  1960.  Pada  hari  tersebut,  Tunku  telah  mengadakan
pertemuan  dengan  beberapa  orang  Islam  yang  berminat,  dengan  tujuan  ingin mendirikan  sebuah  badan  yang  akan  berusaha  mengembangkan  agama  Islam  di
Semenanjung Tanah Melayu Malaya. Pada hari yang sama juga, Tunku berpendapat
106
Sejarah  Hidup  Tunku  Abdul  Rahman,  Artikel  diakses  pada  23  April  2011  dari http:www.scribd.comdoc13416649Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html
.
bahwa tujuan utama mereka adalah ingin menyampaikan seruan Islam kepada mereka yang belum beragama  Islam dari semua  etnis di  Malaya, terutamanya dari  kalangan
orang Cina.  Maka,  dari  hasil  diskusi  itu,  nama  yang  dipilih ialah  Organisasi Kebajikan Islam Malaya PERKIM.
Beberapa tahun kemudian kat Malaya diubah ke Malaysia. Selain dari Tunku, yang  hadir  di  perjumpaan  itu  juga,  adalah  Tuan  S.O.K  Ubaidulla,  Tuan  Haji
Mohamed  Ali  Taib,  Ustaz  Nik  Mahyudin  Musa,  Tuan  Haji  Ally  Maricar,  Tuan Sheikh  Ahmad,  Tuan  Haji  Ahmad  Damanhuri,  Tuan  Syed  Jaafar  Albar,  Tuan  Haji
Ali  Raya,  Tuan  Wan  Kadir  dan  Tuan  Haji  Abdul  Mubin  Sheppard.  Pada  petang  itu juga, Tunku telah menyerahkan selembar cek bernilai dua puluh ribu ringgit sebagai
sumbangan peluncuran organisasi itu.
107
Sebelum  pertemuan  itu  berakhir,  Tunku  memberitahu  bahwa  beliau  akan menyerahkan laporan terkait pembentukan PERKIM ke bawah Raja-raja Melayu, dan
meminta  dukungan  dari  pemerintahan  negeri  masing-masing.  Maka  sebagaimana yang  dijanjikan,  Tunku  telah  membawa  laporan  pembentukan  PERKIM  tersebut
kepada  kedua  pihak  yang  dinyatakan  dan  telah  mendapat  restu  dari  mereka. Meskipun Tunku senantiasa sibuk dengan tugas Perdana Menteri dan lawatan ke luar
negeri, Tunku tetap memperhatian perjalanan dan perkembangan PERKIM dan akan membantunya jika perlu.
108
Di  antara  masalah  yang  dihadapi  oleh  PERKIM  dari  awal  ialah ketiadaan orang Cina di Malaya yang layak bertugas sebagai guru atau mubaligh dan
107
Abdul  Aziz  Ishak,  Riwayat  Hidup  Tunku  Abdul  Rahman  Kuala  Lumpur:  Karya  Bistari, 1983,  Cet. Pertama, hlm.115.
108
Ibid., hlm.117.
dapat  menyampaikan seruan kepada  etnis Cina. Tuan Haji  Ibrahim T.Y. Ma. adalah mantan  konsul  Cina  di  Malaya  sebelum  Perang  Dunia  Kedua.  Beliau  tinggal  di
Singapura  dan  hanya  diundang  datang  ke  Kuala  Lumpur  serta  memberi  tenaga  dan layanannya kepada PERKIM sekitar tiga bulan sekali.
Anggota  Kerja  memutuskan  untuk  mengundang  beberapa  tokoh  orang  Cina Islam dari  Taiwan.  Tunku  telah  memberi  arahan  khusus  agar  kebenaran  masuk  dari
luar  bisa  diberi  kepada  orang  yang  berkelayakan.  Meskipun  kebenaran  ini  telah diberikan, Anggota Kerja mengalami kesulitan untuk memilih tokoh Cina Islam yang
layak  kerena  mereka  hanya  mengerti  bahasa  Cina  dan  tidak  dapat  berhubung  dan berkonsultasi dengan Anggota Kerja atau Pegawai-pegawai Negeri Sipil. Masalah ini
terus menghalangi usaha PERKIM. Namun, sekitar setahun kemudian, Anggota Kerja memutusan untuk mengadakan Pusat Pelatihan Mubaligh di mana orang Melayu akan
belajar bahasa Cina di samping mendalami agama Islam dan cara menyampaikannya kepada publik.
Pada  awal  tahun  1962,  Tunku  telah  memberi  perhatian  khusus  kepada masalah  orang  Islam  di  Sarawak  yang  tidak  diberi  layanan  langsung  oleh  Inggeris.
Tunku  telah  setuju  supaya  PERKIM  memberi  pertolongan  kepada  Persatuan  Islam Sarawak.
109
Dengan  daya  usaha   Tunku,  nama  PERKIM  dikenal  sebagai  lembaga  Islam yang  berpengaruh  luas  di  negara  Islam  dan  menjadi  anggota  di  Badan  Muktamar
Islamiah sedunia. Badan itu berpusat di Beirut dan Mufti Besar Palestin, Syed Amin
109
PERKIM,  Artikel    diakses  pada  26  April  2011  dari, http:www.perkim.net.mycontent.
cfm?ID= CCF1B74FEEAE5ECC97434FFC499180.html .
al-Husaini adalah Yang DiPertuanya. Maka dua orang wakil PERKIM telah diundang hadir  di  pertemuan  Muktamar  di  Baghdad  pada  tahun  1962  dan  Sekretaris  Jeneral
lembaga  itu  telah  mengunjungi  ke  Kuala  Lumpur  serta  diberi  layanan  baik  oleh PERKIM.
Hasil dari  kunjungan  itu,  dengan  persetujuan  Tunku  Abdul  Rahman,  Kuala Lumpur  telah  dipilih  sebagai  tempat  konsultasi  wakil-wakil  Islam dari  19  buah
negara  di  Asia  Tenggara.  Konsultasi  itu  telah  diadakan  di  Dewan  Tunku  Abdul Rahman,  Kuala  Lumpur  dan  diresmikan  oleh  beliau  pada  28 Januari  1964.  Usaha
menyiapkan  dan  menguruskan  konsultasi  itu  diserahkan  kepada  Anggota  Kerja PERKIM.  Tun  Abdul  Razak,  Wakil  Perdana  Menteri  Malaysia  telah  dipilih  sebagai
Ketua Majelis. Mufti Besar Palestin telah dibawa oleh wakil PERKIM berkunjung ke beberapa tempat di mana PERKIM menjalankan usahanya termasuk Pusat Pelatihan
Mubaligh dan Galeri Islam Kuala Lumpur.
110
Rancangan  PERKIM  ingin  mendirikan  Galeri  Islam  di  Kuala  Lumpur senantiasa diberi dukungan oleh Tunku. Masalah utama adalah usaha mencari modal
untuk  pembangunannya.  Tetapi,  Tunku  telah  memberikan  bantuan  dengan  beberapa cara  seperti  meminta  jutawan  Runme  Shaw  dari  Singapura  memberikan  bantuan
keungan kepada PERKIM. Bantuan tersebut adalah dari hasil tayangan perdana film yang  berjudul  Lawrence  of  Arabia  di  Kuala  Lumpur,  dengan  syarat  kutipan  dari
tayangan itu akan digunakan untuk tabung pembangunan galeri tersebut. Kutipan  hasil  yang  diperoleh  dari  film  itu  berjumlah  RM  26.000.00  sekali
tayangan. Dengan adanya Tunku sebagai Yang DiPertuan, berbagai rancangan dapat
110
Abdul Aziz Ishak, op.  cit., hlm.120.
diaktifkan  kembali,  khususnya  terhadap  rancangan  pembangunan  Markas  PERKIM di  Jalan  Ipoh,  Kuala  Lumpur,  yaitu  tanah  yang  telah  diberikan  oleh  Menteri  Besar
Selangor atas permintaan Tunku.
111
Kesimpulannya,  meskipun  Tunku  Abdul  Rahman  sangat  sibuk dengan berbagai tanggung jawab lain, namun beliau telah memberi dukungan penuh kepada
PERKIM demi memperkokohkan agama Islam di Malaysia. Begitulah sosok seorang tokoh  negara  yang  harus  dijadikan  contoh  baik  bagi  pemimpin-pemimpin  negara
maupun masyarakat sekarang yang ingin maju ke depan, bukan semakin menoleh ke belakang.
C. Rumusan Penulis
Nasionalisme  di  Malaysia  pada  awalnya  sebagai  reaksi  menentang  penjajah, ini  bisa  dilihat  ketika  Malaysia  berada  di  bawah  kekuasaan  Portugis  dan  Belanda
pada  akhir  abad  ke-18,  sebelum  kedatangan  penjajah  Inggeris.  Namun  gerakan kesadaran bangsa Melayu muncul dengan cara yang sistematis pada abad ke-19. Pada
abad  ke-20  gerakan  kesadaran  orang  Melayu  semakin  meluas  dan  semangat nasionalisme  semakin  membara  dalam  jiwa  orang  Melayu  melalui  organisasi  yang
tersusun demi mencapai kemerdekaan negara. Tunku Abdul Rahman adalah salah seorang nasionalisme konservatif.  Beliau
mula  berjuang  semenjak  dalam  usia  yang  amat  muda  dan  berusaha  memberi memerdekakan  Tanah  Melayu.  Tunku  telah  menaikkan  semangat  para  nasionalis
pada  eranya  demi  menuntut  kemerdekaan  Tanah  Melayu  dari  jajahan  Inggeris.
111
Zaid Ibrahim, Saya Pun Melayu Selangor: ZI Publications, 2009, Cet. Pertama, hlm.291.
Karisma  beliau  terserlah  apabila  beliau  berhasil  mengontrol  situasi  genting  dalam politik  orang  Melayu.  Selanjutnya,  beliau  berhasil  menyatupadukan    penduduk
berbilang  bangsa  di  Tanah  Melayu  melalui  permuafakatan  penggabungan  politik dengan  mendirikan  Partai  Perikatan.  Dengan  gabungan  tiga  buah  partai  ini  yaitu
United Malays National Organisation UMNO, Malaysian Indian Congress MIC, dan  Malaysian  Chinese  Association  MCA,  beliau  berjaya  memenangkan  pemilu
pertama pada tahun 1955. Dari aspek persatuan, Tunku Abdul Rahman sebagai peminpin yang mewakili
kepentingan  orang  Melayu,  tidak  sesekali  menyingkirkan  etnis  lain.  Jelas  bahwa persatuan  rakyat  berbilang  etnis  di  Malaysia  berdasarkan  Perlembagaan  Tanah
Melayu dan ia harus dipahami oleh semua rakyat. Sifat saling memahami penting dan ditekankan  oleh  Tunku  Abdul  Rahman  agar  rakyat  dapat  hidup  dalam  suasana
muhibah  dan  harmonis.  Tunku  dikenal  sebagai  A  Man  of  Peace.  Sebagai  seorang pemimpin,  Tunku  lebih  memilih  jalan  perundingan  dari  menggunakan  cara
peperangan  atau  pertumpahan  darah.  Ini  bisa  dilihat  ketika  proses  perundingan kemerdekaan  negara  Malaysia  pada  tahun  1956.  Tunku  bersama  teman-temannya
telah  ke  London  untuk  mengadakan  rundingan  dengan  pihak  Inggeris  untuk membebaskan Tanah Melayu dari jajahan Inggeris.
Hasil dari rundingan tersebut  pada 8 Februari 1956, Perjanjian  London telah dipersetujui  kedua  pihak.  Menurut  perjanjian  itu,  tanggal  kemerdekaan  Persekutuan
Tanah  Melayu  ditetapkan  pada  31  Agustus  1957.  Pada  hari  tersebut,  beliau  telah diangkat  sebagai  Perdana  Menteri  Pertama  dan  Yamtuan  Besar  Negeri  Sembilan,
Tuanku  Abdul  Rahman  diangkat  sebagai  Yang  Di-Pertuan  Agung  yang  pertama.
Menurut Tunku, selagi sesuatu masalah itu bisa dirunding, beliau akan menggunakan cara  tersebut  demi  kesejahteraan  rakyat.  Ini  berbeda  berbeda  dengan  proses
kemerdekaan  di  Indonesia,  dimana  semangat  nasionalisme  di  Indonesia  lebih  pada perjuangan menentang Belanda dengan cara perperangan dan pertumpahan darah.
Dengan  keperibadian  Tunku  dalam  mencintai  perdamaian  dapat  juga  dilihat semasa keadaan darurat di Tanah Melayu yaitu ketika pemberontakan Partai Komunis
Malaya PKM pada tahun 1948 hingga tahun 1960. Meskipun Tunku sebagai Ketua Pemimpin  Tanah  Melayu,  bisa  memerangi  komunis  dengan  cara  kekerasan  karena
telah  melakukan  keganasan  dan  pemberontakan,  namun  beliau  masih  memilih  jalan rundiangan dengan pihak komunis yang pada ketika itu dipimpin oleh Chin Peng.
Pada  tanggal  28  hingga  29  Desember  1955,  Tunku  telah  mengadakan rundingan dengan pihak komunis. Rundingan ini dikenal sebagai, Rundingan Baling.
Beliau  yang  waktu  itu merupakan  Ketua Menteri Persatuan Tanah Melayu berusaha meredamkan  pemberontakan  komunis  yang  semakin  mengancam  keamanan  negara
sehingga  mengakibatkan  Perintah  Darurat  dilaksanakan  pada  tahun  1948.  Tunku berpendapat  rundingan  tersebut  memungkinkan  pihak  pemerintah  dan  pihak  PKM
menyampaikan pandangan yang boleh mengarah kepada perdamaian. Rundingan  yang  diadakan  dengan  pihak  PKM  menemui  kegagalan  karena
pihak  PKM  menolak  perdamaian  dengan  pihak  pemerintah.  Ini  disebab  pemerintah menawarkan pengampunan dengan syarat  PKM dicabut.  Sedangkan Chin  Peng pula
meminta  PKM  diizinkan  untuk  bergerak  sebagai  sebuah  partai  politik.  Pihak pemerintah
yang telah
mencapai kemajuan
dalam membasmi
PKM, mempertimbangkan  kekejaman  partai  tersebut  terhadap  rakyat  sebelumnya  pihak
pemerintah  telah  menolak  usul  mereka.  Setelah  perundingan  gagal  Chin  Peng  dan pengikutnya  kembali  ke  dalam  hutan  dan  meneruskan  perjuangan  PKM.  Setelah  itu
pihak pemerintah memerangi PKM secara menyeluruh.
BAB V PENUTUP
                