Studi Terdahulu Pemikiran Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj tentang nasionalisme melayu

menyerah kalah dalam Perang Dunia Kedua. Perjuangan itu telah membawa kepada kelahiran United Malays National Organisation atau lebih dikenal dengan UMNO. 12 Buku keempat, Malaysia Kita. Buku ini memperjelas sejarah Tanah Melayu sejak dari lahirnya negeri Melaka hingga negara mencapai kemerdekaan. 13 Buku ini mengandung sembilan bagian, sebagian yang meliputi sejarah Tanah Melayu, sejarah Persekutuan Melayu, sejarah pembentukan negara Malaysia, sistem pemerintahan dan administrasi negara Malaysia, pengelolaan ekonomi negara Malaysia, rancangan pembangunan negara dan dasar-dasar utama negara Malaysia, sistem pendidikan dan persatuan negara Malaysia, kebijakan luar negeri Malaysia dan Malaysia yang wujud pada hari Ini. Buku ini juga mengandung informasi terkini tentang kemajuan yang telah dicapai oleh negara Malaysia. Buku kelima, Saya Pun Melayu. Buku ini menceritakan tentang politik Malaysia dan hal-hal yang terkait dengan kepentingan rakyat Malaysia. 14 Buku ini memperlihatkan perkembangan dari perspektif seorang mantan pemimpin UMNO dan juga mantan seorang Menteri.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian Untuk permasalahan dan meneliti data dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penulis mencoba mengumpulkan data- 12 Chamil Warina, Perjuangan Membela Melayu: UMNO Selangor 1946-2006 Kuala Lumpur: Media Global Matrix Sdn. Bhd., 2006. 13 Malaysia Kita Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002, Cet. Pertama, hlm.15. 14 Zaid Ibrahim, Saya Pun Melayu Selangor: Zi Publications Sdn. Bhd., 2009. data berasal dari sumber-sumber kepustakaan, baik berupa buku-buku yang berkenaan dengan Nasionalisme Melayu, seperti Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu yang dikarang oleh Ibrahim Mahmood, jurnal, internet dan buku-buku yang berkait dengan permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. 2. Obyek Penelitian Dalam kajian ini obyek penelitiannya adalah tentang sosok Tunku Abdul Rahman dalam perjuangan nasionalisme Melayu sebelum dan sesudah kemerdekaan, dan pemikirannya tehadap aliran nasionalisme yang timbul. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapat data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan data dilakukan kepustakaan library research dengan mengumpul dokumenter dari bahan-bahan tertulis yakni dengan mencari bahan-bahan yang terkait tentang Nasionalisme Melayu serta memiliki relevensi dengan obyek penelitian. Data yang diperoleh adalah menjadi sekunder dan tertier. Sumber data sekunder adalah biografi Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj yang diambil dari buku Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran, Shah Alam: Karisma Publications Sdn. Bhd., 2007, literatur-literatur, website yang berkait dengan obyek penelitian. Kemudian data tertier berupa artikel. 4. Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif analisis data yang terhimpun, dengan cara-cara mengumpulkan data-data dan mencoba untuk menganalisis pemikiran seorang tokoh politik, yaitu Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj. 5. Teknik Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta menyeluruh, penelitian skripsi ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, pembahasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian studi terdahulu review, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua membahas tentang pengertian dan definisi nasionalisme, sejarah munculnya nasionalisme, pengertian nasionalisme menurut tokoh-tokoh kontemporer dan menurut tokoh-tokoh Islam, serta kemunculan dan perkembangan nasionalisme di Malaysia. Bab ketiga menceritakan tentang biografi, latar belakang pendidikan, dan perjalanan karir politik Tunku Abdul Rahman.