Hassan al-Banna Sistematika Penulisan

Menurut Soekarno, 38 nasionalisme itu adalah cinta tanah air, kesediaan yang tulus untuk membaktikan diri dan mengabdi pada tanah air, serta kesediaan untuk mengesampingkan kaum sempit. Dalam tulisan yang lain, beliau mengatakan bahwa nasionalisme adalah keyakinan, kesadaran di kalangan rakyat, dan mereka bersatu dalam satu bangsa. 39

5. Burhanuddin al-Helmy

Bagi Burhanuddin al-Helmy, 40 Islam memandang kebangsaan itu sebagai suatu alat, bukan tujuan. Nasionalisme harus mengambil tempat yang sederhana dan bulat sebagai suatu lambang atau simbol yang dapat menarik dan menyatukan suatu bagian energi untuk mencapai cita-cita mulia yang besar dan abadi. Sebagaimana Islam memandang dunia bukan tujuan tetapi hanya satu alat atau tunggangan yang menyampaikan ke akhirat. 41 Kesimpulannya, walaupun tampak perbedaan dalam perumusannya, namun kebanyakan terdapat unsur-unsur yang disepakati yaitu nasionalisme adalah paham bahwa kesetiaan tertinggi bagi induvidu. Ia harus diserahkan kepada negara, perjuangan membebaskan tanah air dari penjajah, dan ikatan kekeluargaan antar 38 Soekarna adalah Presiden Indonesia pertama pada periode 1945-1966. Beliau adalah penggali pancasila dan merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau juga merupakan pendiri Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. 39 Soekarno, Nasionalisme, Islam, and Marxism, Penerjemah Karel h. Warouw dan Peter D. Weldon, dalam Bahtiar Effendi, Islam dan Negara, Tranformasi Pemikiran dan Praktek Politik Islam di Indonesia Jakarta: Paramadina, 1998, Cet. Pertama, hlm.71. 40 Burhanuddin al-Helmy adalah Yang DiPertua AgungPresiden Partai Islam Se-Malaysia PAS pada tahun 1956-1969. 41 Akmal Hisham, “Dr. Burhanuddin al-Helmy”, artikel diakses pada 18 Februari 2011 dari http:akmalhisham.blogspot.com200707dr-burhanuddin-al-helmy-brief.html . masyarakat negeri-negeri lain. Tetapi menurut penulis, kecintaan yang harus ada pada pencinta tanah air dan mengeratkan ikatan antar penduduk sebuah negara dan negara- negara lain berdasarkan ketakwaan dan mencapai kemashlahatan dunia dan akhirat mereka. D. Nasionalisme di Malaysia Nasionalisme di Malaysia pada mulanya timbul sebagai reaksi terhadap penjajahan Barat. 42 Ini bisa dilihat ketika Malaysia berada di bawah kekuasaan Portugis dan Belanda sebelum menjadi wilayah jajahan Inggeris sejak akhir abad ke- 18, kemudian Malaysia merdeka dari jajahan Inggeris pada 31 Agustus 1957. 43 Gerakan kesadaran bangsa Melayu muncul dengan cara yang sistematis dibandingkan dengan penentangan awal yang dilakukan oleh bangsa Melayu pada abad ke-18 dan ke-19 dalam organisasi yang tersusun. Orang Melayu bisa melahirkan rasa tidak puas hati mereka terhadap kebijakan Inggeris di Tanah Melayu. Menjelang abad ke-20, gerakan kesadaran di kalangan orang Melayu semakin meluas, dan semangat nasionalisme semakin membara dalam jiwa mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebangkitan semangat nasionalisme orang Melayu di antara adalah: 1. Pengaruh nasionalisme Filipina yang berjaya mengusir penjajah Sepanyol. 2. Perang Rusia-Jepang memberi dampak yang mendalam atas semangat orang Melayu untuk bangkit melawan penjajah Inggeris. 42 Nazaruddin Sjamsuddin, Sorkarno Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, Cet. Kedua, hlm.37. 43 Taufik Adnan Amal dan Samsul Rizal Panggabean, Politik Syariah Islam dari Indonesia Hingga Nigeria Jakarta: Alvabet, 2004, Cet. Pertama, hlm.156.