Bagian Pendahuluan Isi Akad Murabahah

Dari skema diatas dapat kita lihat bahwa, pertama diadakan negosiasi yang menyangkut besar pembiayaan yang dibutuhkan Hotel Natama dan persyaratan yang akan disepakati selama berjalannya pembiayaan tersebut, hal ini sangat perlu dilakukan demi menjaga dan menciptakan keadilan bagi kedua belah pihak serta menghilangkan adanya ketidak jelasan gharar dan adanya saling rela ridho antara kedua belah pihak. Kedua, disepakati bahwa dalam pembiayaan ini menggunakan akad murabahah dimana bank menyediakan pembiaayaan dalam membeli barang yang dibutuhkan nasabah dengan harga barang dan margin yang telah disepakati. Ketiga, nasabah untuk dan atas nama bank membeli barang dari pemasok untuk memenuhi kepentingan nasabah, dan selanjutnya Bank menjual barang tersebut kepada Nasabah, sebagaimana nasabah membelinya dari bank, dengan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Keempat, dokumen dan barang dikirim kepada nasabah oleh pemasok. Kelima, setelah nasabah menerima barang beserta dokumen yang menyangkut jual beli tersebut selanjutnya, Keenam nasabah menjalankan kewajibannya terhadap bank untuk membayar utangnya terhadap bank dengan jumlah yang telah disepakati nasabah dan bank.

B. Isi Akad Murabahah

Isi kontrak murabahah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Bagian Pendahuluan

Pada pendahuluan terdapat beberapa hal yang dimuat, dimana kita dapat membaginya menjadi tiga sub bagian yang terdiri dari: a. Sub bagian pembuka. Sub bagian ini memuat tiga hal, yaitu: 1 Judul akad yang disepakati, akad ini bernama “Akad Pembiayaan al- Murabahah” 2 Tanggal disepakati akad murabahah, dimana akad ini ditandatangani pada tanggal 20 Desember 2004 duapuluh Desember tahun dua ribu empat 3 Lokasi tempat di tanda tanganinya akad murabahah, akad ini telah ditandatangani di kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. b. Sub bagian pencantuman identitas para pihak Pada sub bagian ini dicantumkan identitas para pihak yang mengikat diri dalam akad dan siapa saja dari kedua belah pihak yang menandatanganni akad. Dalam kontrak murabahah ini, yang mengikatkan diri adalah: 1 Tuan M. Zahir Siregar, yang tiggal di Jalan Kemuning no. 21 Padangsidimpuan selatan, Padangsidimpuan. 2 Nyonya Bulang Amirta Lubis, yang bertempat tinggal di Kelurahan Wek IV Jl. Cut Nyak Dien No.4 Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan. Kedua orang ini bertindak dalam jabatannya masing-masing dan berturut-turut selaku Komisaris Utama dan Direktur Utama dari PT. Tuara Natama , sebagai pemilik Hotel Natama Padangsidimpuan selanjutnya kedua orang ini disebut sebagai “Pihak Kedua” atau NASABAH . 3 Tuan Rahmad Irmawa S.E, M.M, yang bertempat tinggal di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Losung Batu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Propinsi Sumatera Utara, menjabat sebagai Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Padangsidimpuan, selanjutnya disebut “Pihak Pertama” atau BANK. c. Sub bagian penjelasan Pada sub bagian ini dijelaskan ketentuan-ketentuan yang menyangkut mekanisme akad murabahah, yakni: 1 Bahwa NASABAH untuk dan Atas nama BANK membeli barang dari pemasok untuk memenuhi kepentingan NASABAH dengan pembiayaan yang disediakan oleh BANK, dan selanjutnya BANK menjual barang tersebut kepada NASABAH sebagaimana NASABAH membelinya dari BANK, dengan harga yang telah disepakati oleh NASABAH dan BANK tidak termasuk biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan akad ini. 2 Kemudian barang yang telah dibeli dari pemasok diserahkan kepada NASABAH, dimana penyerahan barang tersebut dilakukan oleh Pemasok kepada NASABAH dengan persetujuan dan sepengetahuan BANK. 3 Kemudian sesuai perjanjian NASABAH membayar harga produk ditambah margin keuntungan atas Akad Jual Beli ini kepada BANK dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga karenanya sebelum NASABAH membayar lunas harga Produk dan Margin Keuntungan kepada BANK, maka NASABAH berhutang kepada BANK.

2. Bagian isi