dan tertinggi sebesar 1.11. Kenaikan rata-rata perubahan DAR setiap tahunnya adalah sebesar 0.194. Untuk variabel perubahan LDER, angka terendah sebesar 0.1 dan
angka tertinggi sebesar 8.16, dengan kenaikan rata-rata perubahan LDER adalah sebesar 0.2257. Untuk variabel perubahan LDAR, angka terendah selama tahun
pengamatan sebesar -0.1 dan angka tertinggi sebesar 7.96, dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.1976. Dari kenaikan rata-rata setiap tahunnya dari variabel perubahan DER,
perubahan DAR, perubahan LDER, dan perubahan LDAR, dapat dilihat bahwa kebijakan hutang perusahaan tiap tahunnya semakin meningkat. Untuk variabel
perubahan EAR, angka terendah sebesar -0.35 dan angka tertinggi sebesar 8.10, dengan kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 0.1019. Untuk dividen pay out
ratio DPR selama tahun pengamatan memiliki rasio terendah sebesar 0.00 dan tertinggi sebesar 1.39, dengan rata-rata kenaikan sebesar 0.3584 tiap tahunnya. Hal
ini mengindikasikan adanya kenaikan pembayaran dividen kepada investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan jenis lembaga keuangan. Untuk variabel
perubahan harga saham, rasio terendah sebesar -0.71 dan tertinggi sebesar 14.00, dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.3834. Hal ini berarti terjadi kecenderungan
kenaikan harga saham jenis lembaga keuangan selama periode pengamatan.
5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik
Berikut ini penulis akan melakukan uji atas data yang penulis peroleh yang disebut dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan melihat grafik histogram. Uji
normalitas dengan uji statistik Kolmogorov – Smirnov maksudnya ialah apabila probabilitas signifikansinya di atas 0.05 berarti variabel tersebut berdistribusi normal.
Hasil uji Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 90
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.86522070
Most Extreme Absolute
.276 Differences
Positive .276
Negative -.190
Kolmogorov-Smirnov Z 2.618
Asymp. Sig. 2-tailed .0000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov – Smirnov sebelum transformasi berdistribusi tidak normal, disebabkan probabilitas signifikansi sebesar
0.000, di mana jika probabilitas signifikansi lebih kecil dari á 0.05, hal itu berarti data tidak berdistribusi normal. Apabila variabel tidak berdistribusi normal, maka harus
dilakukan transformasi data. Transformasi data dapat dilakukan dengan cara Logaritma Natural Ln maupun SQRT akar kuadrat. Setelah dilakukan
transformasi data dengan menggunakan Logaritma Natural Ln, maka didapat hasil seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 64
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .76074540
Most Extreme Absolute
.102 Differences
Positive .063
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .816
Asymp. Sig. 2-tailed .518
c. Test distribution is Normal.
d. Calculated from data.
Dari tabel di atas, kita melihat bahwa variabel penelitian sudah berdistribusi normal, dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.518 di mana probabilitas tersebut
lebih besar dari á 0.05 yang artinya variabel penelitian telah berdistribusi normal. Cara berikutnya untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat
dilakukan melalui grafik histogram.
Gambar 2. Histogram Perubahan DER Sebelum Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan DER memiliki distribusi normal.
Gambar 3. Histogram Perubahan DAR Sebelum Transformasi
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan DAR juga memiliki distribusi normal.
Gambar 4. Histogram Perubahan LDER Sebelum Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan LDER, seperti halnya DAR dan DER juga memiliki distribusi normal.
Gambar 5. Histogram Perubahan LDAR Sebelum Transformasi
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan LDAR memiliki distribusi normal.
Gambar 6. Histogram Perubahan EAR Sebelum Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan EAR memiliki distribusi normal.
Gambar 7. Histogram Perubahan DPR Sebelum Transformasi
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel dividen payout ratio memiliki distribusi tidak normal dan menceng ke kiri.
Gambar 8. Histogram Perubahan Harga Saham Sebelum Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Hasil tampilan grafik histogram sebelum transformasi menunjukkan variabel perubahan Harga Saham memiliki distribusi normal. Apabila salah satu dari variabel
independen atau variabel dependen tidak berdistribusi normal, maka harus dilakukan transformasi data. Transformasi data dapat dilakukan dengan cara Logaritma Natural
maupun SQRT. Penulis melakukan transformasi data dengan menggunakan Logaritma Natural Ln, dan setelah dilakukan transformasi data dengan
menggunakan Logaritma Natural, data tersebut akhirnya berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini.
Gambar 9. Histogram Variabel Dependen Setelah Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Grafik Normal Plot Setelah Transformasi
Setelah dilakukan transformasi data, kita juga melihat dari tampilan grafik histogram dan grafik normal plot, terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang normal dan pada grafik normal plot terlihat titik-titik berada di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya berada di sekitar garis diagonal. Hal ini
menyatakan setelah dilakukan transformasi, ternyata data berdistribusi normal.
5.1.2.2. Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini, uji autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala
autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson sebelum transformasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Durbin- Watson
1 .352
a
.124 .060
1.93146 1.799
a Predictors: Constant, DPR, PERUB_DAR, PERUB_LDAR, PERUB_EAR, PERUB_DER, PERUB_LDER
b Dependent Variable: PERUB_HRG_SHM
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebelum dilakukan transformasi sebesar 1.799, yang artinya jika nilai Durbin Watson berada di bawah 2,
maka tidak terjadi autokorelasi. Setelah dilakukan transformasi dengan menggunakan Logaritma Natural Ln, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9. Uji Autokorelasi Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Durbin- Watson
1 .438a
.192 .122
.79286 1.352
a Predictors: Constant, LOG_DPR, LOG_LDAR, LOG_EAR, LOG_DAR, LOG_LDER b Dependent Variable: LOG_HRG_SHM
Setelah dilakukan transformasi dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.352 yang berarti nilai Durbin Watson juga berada di bawah 2, artinya tidak
terjadi autokorelasi. 5.1.2.3.
Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF masing-
masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas sebelum transformasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10. Uji Multikolinearitas Sebelum Dilakukan Transformasi Variabel
Tolerance VIF
Perubahan DER 0.068
14.759 Perubahan DAR
0.1080 9.240
Perubahan LDER 0.014
73.333 Perubahan LDAR
0.015 67.053
Perubahan EAR 0.72
1.389 Perubahan DPR
0.958 1.044
Dari tabel di atas kita melihat bahwa variabel perubahan DER, perubahan LDER dan perubahan LDAR mengalami gejala multikolinearitas. Hal ini dapat
dilihat dari nilai tolerance perubahan DER sebesar 0.068, perubahan LDER sebesar 0.014 dan perubahan LDAR sebesar 0.015. Di mana gejala multikolinearitas muncul
apabila nilai tolerance variabel independen berada di bawah 0.1 Ghozali, 2009: 97. Selain itu nilai VIF variabel tersebut juga berada di atas 10, di mana perubahan DER
sebesar 14.759, perubahan LDER sebesar 73.333 dan perubahan LDAR sebesar 67.053, yang berarti terjadi gejala multikolinearitas.
Setelah dilakukan transformasi data dengan menggunakan Logaritma Natural
Ln, didapat hasil seperti tabel di bawah ini. Tabel 11. Uji Multikolinearitas Setelah Dilakukan Transformasi
Variabel Tolerance
VIF
Perubahan DER 0.076
13.198 Perubahan DAR
0.222 4.509
Perubahan LDER 0.267
3.742 Perubahan LDAR
0.250 4.007
Perubahan EAR 0.149
6.703 DPR
0.843 1.186
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas kita melihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada masing-masing variabel independen kecuali variabel perubahan DER,
disebabkan variabel perubahan DER memiliki nilai VIF 10. Sehingga untuk menghilangkan gejala multikolinearitas, maka variabel perubahan DER dihilangkan
dari penelitian. Setelah variabel perubahan DER dihilangkan dari penelitian, maka didapat hasil seperti tabel di bawah ini:
Tabel 12. Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi dan Menghilangkan Variabel Perubahan DER
Variabel Tolerance
VIF
Perubahan DAR 0.414
2.414 Perubahan LDER
0.177 5.649
Perubahan LDAR 0.176
5.694 Perubahan EAR
0.446 2.224
DPR 0.908
1.101 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas
antar variabel independen, disebabkan nilai tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF 10.
5.1.2.4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Adapun grafik scatterplot sebelum transformasi dalam uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Uji Heterokedastisitas Sebelum Transformasi
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pola yang jelas, di mana titik-titik berkumpul dan tidak menyebar secara acak. Hal ini berarti
sebelum transformasi data dilakukan dalam variabel terjadi heterokedastisitas, sehingga model ini tidak layak dipakai untuk memprediksi. Setelah dilakukan
transformasi data, maka didapat grafik scatterplot sebagai berikut:
Gambar 12. Uji Heterokedastisitas Setelah Transformasi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan transformasi, ditemukan dari grafik scatterplot bahwa titik- titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
5.1.3. Analisa Persamaan Regresi