BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Sumatera Utara merupakan salah satu daerah utama penghasil Crude Palm Oil di Indonesia. Di Sumatera Utara banyak terdapat pabrik pengolahan Crude
Palm Oil serta produk turunannya. Selain Sumatera Utara, Riau dan Aceh juga dikenal sebagai penghasil Crude Palm Oil. Saat ini terdapat sekitar 150 buah
pabrik pengolahan kelapa sawit yang terdapat di Sumatera Utara, Riau dan Aceh. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat semakin banyaknya
lahan baru yang dibuka. Pertumbuhan industri pengolahan kelapa sawit harus didukung dengan
ketersediaan mesin-mesin dan peralatan untuk pengolahan kelapa sawit yang baik. Untuk itu diperlukan pabrik pembuatan mesin-mesin pabrik kelapa sawit yang
mampu membuat mesin pengolah kelapa sawit yang berkualitas serta dapat berproduksi secara effisien. Sumatera Utara memiliki potensi yang sangat besar
untuk dijadikan pusat pensuplai mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Hal ini disebabkan Sumatera Utara memiliki berbagai keunggulan seperti, adanya
pelabuhan ekspor, adanya industri pendukung seperti industri logam yang memadai, serta ketersedian tenaga kerja yang memadai dengan adanya fasilitas
pendidikan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
PT. Kharisma Abadi Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mesin-mesin pengolahan kelapa sawit di Sumatera Utara. PT.
Kharisma Abadi Jaya membuat mesin-mesin kelapa sawit seperti fruit cages lori, hydro cyclone, multi cyclone, inclided conveyor, recycling conveyor, air
lock, crene building, elevator dan chimney boiler, dan sterilizer, dan lain-lain. PT. Kharisma Abadi Jaya berproduksi dengan metode make-to-order. Perusahaan
berproduksi untuk memenuhi permintaan yang bersifat variatif dan fluktuatif. Selain pembuatan mesin pengolahan kelapa sawit PT. Kharisma Abadi Jaya juga
melakukan kegiatan perbaikan dan perawatan di fasilitas pabrik kelapa sawit. Dalam menjalankan produksinya, PT. Kharisma Abadi Jaya menghadapi
masalah yaitu terjadinya waste pada proses produksi. Waste yang dialami oleh perusahaan berupa time waste dan juga produk atau komponen yang cacat. Waste
time disebabkan karena terdapat banyak waktu menunggu antar proses baik waiting time maupun queuing time. Waiting time terjadi apabila suatu part sudah
siap untuk diproses, namun part yang lain yang akan dirakit bersamanya belum siap. Queuing time terjadi apabila suatu part sudah siap untuk dikerjakan, namun
mesin yang akan mengerjakan part tersebut masih mengerjakan pekerjaan yang lain. Time waste pada PT. Kharisma Abadi Jaya disebabkan oleh metode
perencanaan produksi yang lakukan saat ini dimana work center berikutnya akan mulai bekerja apabila work center sebelumnya selesai mengerjakan semua
pekerjaannya. Waste berupa produk cacat disebabkan karena ukuran part tidak sesuai dengan spesifikasi. Dalam proses pengerjaan logam diperlukan ketelitian
Universitas Sumatera Utara
yang sangat tinggi, karena apabila terjadi penyimpangan ukuran beberapa millimeter maka akan sulit untuk dirakit.
Oleh karena itu maka perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste agar perusahaan dapat menghemat sumber daya bahan
baku, energi, maupun waktu sehingga tercapai effisiensi.
1.2. Rumusan Permasalahan