15
Hiburan yang sesuai dengan kebutuhan kaum remaja dan kawula muda khususnya mengenai musik dapat dilihat melalui acara Dahsyat yang ditayangkan
di stasiun televisi RCTI. Dengan adanya acara ini dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang musik yang sesuai dengan selera kaum remaja dan kawula
muda. Disini peneliti tertarik menjadikan mahasiswa FISIP USU sebagai responden, dimana masih dikategorikan sebagai kaum remaja dan kawula muda
yang membutuhkan informasi dan hiburan khususnya tentang musik. Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana
pengaruh acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI terhadap sikap mahasiswa FISIP USU.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Sejauhmana pengaruh acara
Dahsyat di stasiun televisi RCTI terhadap sikap Mahasiswa FISIP USU?”.
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah tersebut adalah : 1.
Penelitian ini terbatas pada acara Dahsyat yang ditayangkan stasiun televisi RCTI.
Universitas Sumatera Utara
16
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh acara Dahsyat di
stasiun televisi RCTI terhadap sikap Mahasiswa FISIP USU. 3.
Objek penelitian adalah mahasiswa FISIP USU program S-1 yaitu Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial,
dan Departemen Ilmu Administrasi Negara yang masih aktif kuliah. 4.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2010 sd selesai.
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk megetahui pola acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI. 2.
Untuk mengetahui pola menonton mahasiswa FISIP USU terhadap acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI.
3. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh acara Dahsyat di stasiun televisi
RCTI terhadap sikap mahasiswa FISIP USU.
I.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya
khasanah penelitian dan sumber bacaan. 2.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.
Universitas Sumatera Utara
17
3. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siapa
saja yang memiliki perhatian terhadap perkembangan lagu atau musik dalam negeri.
I.5. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 2001:39.
Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk konsep, defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6.
Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah:
I.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media Effendy, 2004:5.
Komunikasi merupakan unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat
kaitannya dengan segala aspek kehidupan, sehingga setiap perubahan penting yang terjadi pada komunikasi akan memiliki pengaruh, dampak dan implikasi
Universitas Sumatera Utara
18
pada keseluruhan kehidupan manusia dan masyarakat, tidak terkecuali pada pranata dan lembaganya. Proses komunikasi dapat dilakukan secara bertatap muka
atau dilakukan dengan menggunakan bantuan media. Dengan bantuan dari media- media tersebut, setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesan
komunikasinya tanpa mengenal ruang dan waktu Rohim, 2009:21. Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu
proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut
dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audien. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan
informasi yang merupakan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat.
Komunikasi massa didefenisiskan sebagai penggunaan teknologi yang dapat mendesiminasikan pesan secara luas, sangat beragam, tersebar luas kepada
para penerima. Pesan-pesan media, secara khusus dapat disampaikan lewat teknologi, dimana pengaruh tampilan dan gambar pesan dapat dimodifikasi lewat
kecanggihan teknologi Rohim, 2009:22.
1.5.1.1. Komunikator
Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Oleh karena itu, komunikator biasa disebut pengirim, sumber, source atau encoder
Cangara,2007:85
Universitas Sumatera Utara
19
Dalam komunikasi peranan komunikator sangat penting. Komunikasi haruslah luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera
mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, lebih-lebih
jika komunikasi dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikan
sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia
berhasil menunjukkan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan.
Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya.
Seorang ahli hukum akan mendapat kepercayaan apabila ia berbicara mengenai masalah hukum. Demikian pula seorang dokter akan memperoleh kepercayaan
kalau ia membahas masalah kesehatan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang
disampaikan kepada komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan empiris. Jadi seorang komunikator menjadi source of credibility disebabkan
adanya ethos pada dirinya yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang hingga kini tetap dijadikan pedoman yaitu good sense, good moral character dan
good will, yang oleh para cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik good intentions, dan dapat dipercaya thrustworthiness dan kecakapan atau
kemampkuan competence or expertness. Berdasarkan hal itu komunikator yang
Universitas Sumatera Utara
20
ber-ethos menunjukkan bahwa dirinya mempunyai itikad baik, dapat dipercaya dan mempunyai kecakapan dan keahlian Effendy, 2007:306.
I.5.2. Teori S-O-R
Dari uraian-uraian di atas maka teori yang menedekati permasalahan penelitian ini adalah Teori S-O-R Stimulus-Organism-Response. Teori ini
mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang
spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy efek yang ditimbulkan sesuai
dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuian antara
pesan dan reaksi komunikan Effendy,2007:254. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatau ikatan yang
erat antar pesan-pesan media dan reaksi audien. Berdasarkan uraian di atas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini
digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 1 Model S-O-R
Bagan tersebut menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus ataupun pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan terus berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah
pengertian. Kemampuan komunikasi inilah yang melanjutkan ke proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap. Dikaitkan dengan Acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI terhadap sikap
Mahasiswa FISIP USU, Gambar di atas menunjukkan bahwa: a.
Pesan Stimulus, stimulus atau pesan yang dimaksud disini adalah acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI.
Stimulus
Response
Perubahan sikap
Organism
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
Universitas Sumatera Utara
22
b. Komunikan Organism, yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
c. Efek Response, berupa perubahan sikap yang melalui tahap-tahap:
− Pengetahuan bermusik komunikan bertambah setelah menonton acara
Dahsyat di stasiun televisi RCTI. −
Timbulnya perasaan suka ataupun minat yang mendorong komunikan untuk menonton acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI.
− Tindakan komunikan yang diwujudkan dengan menonton acara
Dahsyat di stasiun televisi RCTI. Yang dimaksud dengan perubahan sikap yang berhubungan pada
penelitian ini adalah perubahan sikap response komunikan yang diwujudkan dengan tindakan menonton acara Dahsyat di stasiun televisi RCTI.
I.5.3. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Televisi merupakan media yang mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi
mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audiovisual didengar dan dilihat, dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat
menyajikan peristiwa yang sering terjadi ke setiap rumah para pemirsa dimanapun mereka berada.
Dengan ini dapat dikatakan bahwa televisi sebagai media massa dapat berfungsi sangat efektif, karena selain dapat menjangkau ruang yang sangat luas
juga dapat mencapai massa atau pemirsa yang sangat banyak dalam waktu yang
Universitas Sumatera Utara
23
relatif singkat. Jadi suatu pesan yang ditayangkan di televisi selalu bisa di tonton oleh khalayak tertentu Morissan, 2008:35.
I.5.4. Efek Komunikasi Massa
Setiap aktifitas komunikasi akan menimbulkan pengaruh atau efek baik terhadap individu maupun masyarakat, dan bertalian dengan pengetahuan, sikap
dan perilaku. Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek bukan hanya sekedar reaksi penerima terhadap pesan yang dilontarkan oleh
komunikator, melainkan merupakan panduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam masyarakat. Dimana komunikator hanya dapat menguasai satu kekuatan
saja yaitu pesan-pesan yang dilontarkan. Bentuk konkrit efek dalam komunikasi adalah terjadinya perubahan pendapat atau sikap atau perilaku khalayak akibat
pesan yang menyentuhnya. Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa
timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Efek dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori Effendy, 2007:318-319 yaitu: 1.
Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti yang tadinya
bingung menjadi merasa jelas.
Universitas Sumatera Utara
24
2. Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat
kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak.
3. Efek konatif yaitu bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang
cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan didahului oleh efek
kognitif dan afektif. Dengan kata lain timbulnya efek konatif setelah muncul efek kognitif dan efek afektif.
I.5.5. Sikap
Menurut Effendy 2004:19 sikap adalah suatu kesiapan kegiatan preparatory activity, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson 1999, sikap dapat didefenisikan
sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon evaluatif
merupakan bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap yang muncul yang didasari proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap
rangsangan dalam bentuk nilai baik dan buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan, positif atau negatif, yang kemudian mengkristal menjadi potensi
dan reaksi terhadap suatu objek Mar’at, 1993:15. Diantara sumber informasi yang paling penting dalam kehidupan modern
adalah media massa. Media massa tidak mengubah sikap secara langsung. Media
Universitas Sumatera Utara
25
massa mengubah dulu citra dan citra mendasari sikap Rivers, 2003:44. Kemampuan acara musik dalam menciptakan sikap yang mendukung terhadap apa
yang ditampilkan sering tergantung pada sikap audien.
I.6. Kerangka Konsep
Dalam menyusun kerangka konsep dipelukan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai Nawawi, 2001:40.
Konsep yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial Singarimbun, 2006:33. Jadi kerangka konsep adalah landasan berfikir yang menjelaskan makna
dan maksud dari teori yang dipakai atau menjelaskan kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertiannya di dalam teori tersebut. Agar konsep-konsep dapat
diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: 1.
Variabel Bebas X Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau
mempengaruhi munculnya gejala, fakor, atau unsur yang lain Nawawi, 2001:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah acara Dahsyat di stasiun
televisi RCTI.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Variabel Terikat Y
Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas Nawawi, 2001:57.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswa FISIP USU.
I.7. Model Teoritis Varibel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan