Bentuk-Bentuk Komunikasi Bentuk Komunikasi 1. Pengertian Bentuk Komunikasi

Dari beberapa definisi mengenai komunikasi antarpribadi, penulis memahami bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan antara komunikator kepada komunikan dan terdapat feedback atau umpan balik secara langsung. Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1 Komunikasi diadik, ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. 2 Komunikasi triadik, ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. 9 Komunikasi antarpribadi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 10 a Komunikasi antarpribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu. b Komunikasi antarpribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu. c Komunikasi antarpribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas. d Komunikasi antarpribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja. 9 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 32. 10 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, hal. 14. e Komunikasi antarpribadi seringkali berlangsung berbalas- balasan. f Komunikasi antarpribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan. g Komunikasi antarpribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil. h Komunikasi antarpribadi menggunakan lambang-lambang bermakna. b. Komunikasi Kelompok Group Communication Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia bisa merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi keluarga sebagai kelompok primer, ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengetahuan para anggotanya kelompok belajar dan ia bisa pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota. 11 11 Sasa Djuarsa Sandjaja, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, hal. 33. Onong Uchjana Effendy, yang dikutip oleh Roudhonah dalam bukunya Ilmu Komunikasi mengartikan komunikasi kelompok adalah: “Komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok” 12 Sementara itu, Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya, Human Communication, A Revisian of Approaching SpeechCommunication, yang dikutip juga oleh Roudhonah, memberi batasan komunikasi kelompok sebagai: “Interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat” 13 Komunikasi kelompok dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu: a Komunikasi Kelompok Kecil Small Group Communication Kelompok kecil, kadang-kadang disebut Micro Group. Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal atau dalam komunikasi kelompok komunikator dapat melakukan komunikasi antarpribadi dengan salah seorang anggota kelompok, seperti yang terjadi pada acara diskusi, kelompok belajar, seminar dan lain-lain. 14 12 Roudhonah, Imu Komunikasi, hal. 124. 13 Roudhonah, Imu Komunikasi, hal. 124. 14 Roudhonah, Imu Komunikasi, hal. 128. b Komunikasi Kelompok Besar Large Group Communication Public Speaking Kelompok besar, kadang-kadang disebut Macro Group. Yaitu yang terjadi dengan sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antarpribadi kontak pribadi jauh lebih kurang susah untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang berkumpul, seperti halnya yang terjadi pada acara tabligh akbar, kampanye, dan lain-lain. 15

3. Sifat Komunikasi

Roudhonah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi membagi sifat komunikasi menjadi 3 bagian : 16 a. Tatap Muka Face to Face Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung, komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si komunikasn secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung direct communication. Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga, tangapanrespons komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikator. Oleh sebab itu pula sering dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka arus balik atau umpan balik feedback terjadi secara 15 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, hal. 128. 16 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, hal. 42. langsung. Arus balik atau umpan balik adalah tanggapan komunikan yang tersalurkan kepada komunikator. Dengan lain perkataan, komunikator mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. 17 b. Bermedia mediated Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi tak langsung indirect communication, dan sebagai konsekuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam melancarkan komunikasi dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil. 18 c. Verbal Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan lambang bahasa, ini mencakup komunikasi dengan bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Lambang verbal adalah semua lambang yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata bahasa. Komunikasi verbal ini dapat dialngsungkan dengan kata-kata, 17 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal. 7. 18 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal. 10. seperti: ceramah, berbicara, diskusi dan lain-lain. Bisa juga dilangsungkan dengan menggunakan tulisan, surat, buku, majalah, koran dan lain-lain. 19 d. Non-Verbal non-Verbal Pengertian komunikasi non verbal, yaitu “Non” berarti tidak, Verbal bermakna kata-kata words, sehingga komunikasi non verbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata. Dapat juga diartikan komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut: gerak-gerik gestures, sikap postures, ekspresi wajah facial expressions, pakaian yang bersifat simbolik, isyarat dan lain gejala yang sama, yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan. 20

B. Nilai-Nilai Akhlak 1. Pengertian Nilai

Kata Nilai value berasal dari bahasa latin “valere” yang berarti berguna, berdaya, berlaku. Dalam hal ini mengandung beberapa pengertian, bahwa nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu disukai, diinginkan, dimanfaatkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan. Nilai juga merupakan apa yang dihargai, dinilai tinggi, atau dihargai sebagai kebaikan. 21 19 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, hal. 92. 20 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, hal. 94. 21 Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Golo Riwu, 2000, hal. 721.