Interior design merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi solusi teknis yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai lingkungan
interiornya. solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuninya serta memunculkan kesan estetik dalam rumah yang
menarik. desain diciptakan untuk merespon terhadap adanya peraturan yang ditentukan yaitu untuk mendorong prinsip2 kelestarian lingkungan.
Berdasarkan defenisi-definisi diatas maka dapat dibuat kesimpulan bahwa desain interior bertujuan untuk menata kehidupan manusia menjadi lebih baik yang
diungkapkan melalui media tata ruang. Desain interior merancang bagian dalam bangunan yang mempertimbangkan mulai dari fungsi ruang, suasana, elemen ruang,
pemilihan material, social budaya, gaya hidup hingga pertimbangan teknis penataan ruang yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi dan memperkaya nilai estetis.
II.2.4.2 Sejarah permulaan munculnya Desain Interior
Tidak diketahui secara pasti darimana sejarah desain interior dimulai. Akan tetapi dengan begitu banyaknya ditemukan bukti-bukti besar yang menunjukkan
keberadaan dari penerapan ilmu desain interior di sepanjang sejarah peradaban manusia, maka sejarah desain interior dapat dilacak keberadaannya. Artefak-artefak
yang ditemukan merupakan gambaran riil dari peradaban saat itu. Dari sini terlihat bahwa setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan yang masing-masing berbeda.
Setiap peradaban mengembangkan seni arsitektur, gaya furnitur dan asesoris ruang berdasarkan ketersediaan bahan di wilayah geografis masing-masing atau didapatkan
dari perdagangan dan tersedianya tenaga kerja yang murah. Mesir, Yunani dan Romawi telah mencapai peradaban yang tinggi pada era
kuno ancient era, merupakan peradaban yang ditandai dengan adanya kelompok elit, banyaknya sumber daya manusia yang murah serta memiliki tradisi relijius yang
mendorong timbulnya ketrampilan artistik dan keinginan untuk mendapatkan keabadianimmortality melalui bangunan-bangunan dan harta bendanya. Peradaban
Mesir, Yunani dan Romawi dapat dijadikan sebagai titik tolak pada perkembangan desain interior karena karya-karya seni dan desain yang diciptakan pada masa itu
masih sangat mempengaruhi bentuk-bentuk furnitur, arsitektur dan benda-benda seni pada masa kini.
II.2.4.3 Tinjauan dasar desain interior
Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam desain interior, yaitu
•
Ruang
•
Alat
Universitas Sumatera Utara
•
Manusia pengguna. Dalam mempelajari desain interior diperlukan penguasaan sejumlah
pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makluk individual maupun sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah
desain, psikologi, sosiologi, ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika.
Selain pemahaman terhadap pengetahuan yang mendukung diperlukan juga penguasaan keterampilan dalam proses perancangan desain interior antara lain
kemampuan membuat program, kemampuan membuat presentasi desain, kemampuan komunikasi dan sebagainya.
II.2.4.4 Bidang kajian program studi interior meliputi :
•
Bidang perancangan fasilitas tidak bergerak : fasilitas pendidikan, fasilitas komersial, fasilitas rekreasi, eksibisi, terminal dan hunian. Fasilitas bergerak
antara lain : sarana transportasi bus, kapal laut, kereta api.
•
Bidang keahlian furniture
•
Bidang keahlian teknologi dan ilmu bahan
Berikut elemen-elemen dasar desain interior, yaitu :
•
Ruang adalah unsur yang paling dasar, di mana ia memiliki berbagai aspek
seperti dimensi panjang, lebar, lebar, ketinggian ruangan. •
Denah
lantai kamar memiliki bentuk, apakah sebuah ruang itu oval, lingkaran, segi empat, dan sebagainya.
•
Garis. Unsur ini selalu hadir dalam sebuah ruangan. Batas antara dua dinding
adalah garis. Setiap batas antara dua daerah lain, seperti sudut lemari, selalu dibatasi oleh garis. Wallpaper juga kadang-kadang diterapkan dengan motif
garis. •
Tekstur . Dapat dilihat pada berbagai permukaan benda-benda di dalam
ruangan. •
Cahaya
. Sebagai unsur yang sangat berpengaruh dalam desain sebuah ruangan, cahaya dapat diterapkan sebagai unsur yang paling penting.
•
Warna . Elemen ini adalah elemen yang paling mudah untuk menjadi titik awal
agar memberikan efek yang berbeda di dalam ruangan.
Universitas Sumatera Utara
II.3. Lokasi Proyek
USU telah merancanakan untuk mengembangkan kawasan universitasnya ke Kwala Bekala Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, dimana rencananya beberapa
fakultas akan dipindahkan ke lokasi ini, di antaranya adalah gedung arsitektur.
Pada dasarnya pengelolaan lahan pada kampus Kuala Bekala telah diatur didalam master plan, baik itu peletakkan area akademis serta fasilitas-fasilitas
penunjang lainnya. Sehingga perencanaan dalam pemilihan lokasi sudah teratur jelas. oleh karena adanya pola-pola perencanaan dari masterplan kampus USU di Kuala
Bekala, maka Site yang diambil haruslah sesuai kriteria dari konsep masterplan itu sendiri.
kampus USU Padang
Pengembangan Kampus USU Kuala
Gambar 2.1 lokasi USU Kuala Bekala
Universitas Sumatera Utara