II.2.1.2 Sejarah Arsitektur
Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat
dan waktu tertentu. Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan batasnya. Dan untuk mempermudah di dalam
mempelajarinya, suatu karya arsitektur dibedakan menurut ciri-ciri bentuk dan karakter arsitektural dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan-pengelompokan
perkembangan arsitektur antara lain adalah: primitif, tradisional, klasik barat, dan modern. Dalam perkembangannya arsitektur memiliki periode-periode hingga
munculnya periode saat sekarang ini yang disebut periode arsitektur modern yang mana dari perubahan zaman yang semakin pesat dan juga dilatar belakangi oleh
revolusi industry sehingga muncullah bangunan-bangunan tinggi yang menjadi awal dari munculnya arsitektur modern yang lebih mementingkan pada teknologi.
Secara tradisional, sejarah arsitektur pada umumnya berdasarkan barat Eropa arsitektur, karena peradaban Barat telah sepanjang sejarah yang ditaklukkan
atau dipengaruhi hampir semua wilayah lainnya, dan hari ini, sejarah arsitektur barat adalah bagian dari hampir semua program sejarah arsitektur di seluruh dunia , dan
dapat dianggap sebagai bagasi klasik Dunia arsitektur.: Umumnya, sejarah arsitektur dibagi dalam bagian-bagian pokok sebagai berikut:
•
Arsitektur Yunani , yang mulai sepanjang tahun 1500 SM dengan peradaban pra- Hellenic pertama Minos dan Mycaenae, melewati puncak Hellenic klasik dan mati
dengan munculnya kekaisaran romawi
•
Arsitektur Romawi , yang dimulai kira-kira sekitar tahun 500 SM dan berakhir di dekadensi sampai abad ke-6.
•
Arsitektur Bizantium , yang merupakan sekuel dari arsitektur romawi, di lingkungan dimana bisa bertahan hidup lebih lama
•
Arsitektur Romawi , yang meningkatkan sekitar abad ke 10 setelah periode panjang usia menengah kegelapan
•
Arsitektur Gothic , yang berkembang dari masa Romawi, sekitar abad ke-12
•
Arsitektur Renaissance , yang mengikuti perubahan paradigma penting dari Renaisans , pada abad ke-15
•
Arsitektur Baroque , yang mengikuti katolik kontra-reformasi dimulai pada abad ke- 17
•
Arsitektur neoklasik , atau multiplisitas neo-gaya yang muncul selama usia Pencerahan
Universitas Sumatera Utara
•
Arsitektur modern , mulai sepanjang tahun 1920, yang entah berakhir apa yang sering dianggap sejarah arsitektur, karena apa yang muncul setelah modernisme
mungkin adalah apa yang kita lakukan hari ini. Setelah modernisme, kita masukkan dalam disiplin lain yang disebut Teori Arsitektur .
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb, dan cara bahan bangunan yang tersedia dan
teknologi konstruksi. Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk
melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga
menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang
demikian dan hingga kini masih dilakukan di banyak bagian dunia. Hingga akhirnya Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum,
sehingga estetika menjadi ukuran yang dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang
mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.
Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher
Werkbund dibentuk 1907 yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri.
Setelah itu, sekolah Bauhaus dibentuk di Jerman tahun 1919 menolak masa lalu sejarah dan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa seni, ketrampilan, dan
teknologi. Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur
modern pada tahun 1960-an, antara lain karena kekurangan makna, kemandulan, keburukan, keseragaman, serta dampak-dampak psikologisnya. Sebagian arsitek
menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengorbankan
kedalamannya. Robert Venturi berpendapat bahwa gubuk berhias decorated shed bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara eksterior-
nya diberi hiasan adalah lebih baik daripada sebuah bebek duck bangunan di mana baik bentuk dan fungsinya menjadi satu. Pendapat Venturi ini menjadi dasar
pendekatan Arsitektur Post-Modern. Dan ini adalah awalnya perkembangan arsitektur
Universitas Sumatera Utara
modern sekarang ini, dimana bangunan-bagunan tinggi telah mendominasi perkembangan zaman.
II.2.1.3 Perkembangan Pendidikan Arsitektur