Perencanaan Wilayah Kota 1 Permasalahan Perkotaan

Namun arsitektur dapat memberikan petunjuk mengenai cara hidup, tingkat perkembangan social, ekonomi, budaya dan kepercayaan suatu zaman tertentu. Ungkapan arsitektur selalu dipengaruhi oleh factor geografis, geologi, iklim, agama, perkembangan ilmu dan teknologi, social budaya dan sejarah. Pada masa lalu pendidikan arsitektur selalu disatukan dengan pendidikan seni rupa, karena kualitas estetis dalam cabang-cabang seni dijumpai pada analognya dalam arsitektur, namun pada kenyataannya ilmu arsitektur berbeda dengan kenyataannya selama ini karena seni yang diangkat dalam arsitektur sangat terikat dengan banyak persyaratan seperti persyaratan fungsional, social, iklim dan sebagainya. Ilmu Arsitektur terbagi dalam beberapa bidang, diantananya adalah : • Ilmu perencanaan wilyah kota • Arsitektur landskap • Desain interior II.2.2. Perencanaan Wilayah Kota II.2.2.1 Permasalahan Perkotaan Kota adalah tempat kita tinggal. Kota menyediakan berbagai kebutuhan kita: sandang, pangan, dan papan. Kota sebagai sebuah fenomena ”urban” memberikan kita lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sangat menentukan preferensi dan perilaku kita. Kota sebagai tempat terpusatnya kegiatan masyarakat, senantiasa berkembang baik kuantitas maupun kualitasnya, sesuai perkembangan kuantitas dan kualitas masyarakat. Perkembangan kota perlu dikelola secara baik agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat. Sebagaimana diketahui fenomena yang terjadi akibat perkembangan kota yang tidak dikelola secara baik contohnya adalah banjir lokal karena tersumbatnya saluran drainase oleh sampah, galian-galian pipa dan kabel yang tidak kunjung selesai, perubahan lahan hijau menjadi lahan komersial, dan lainnya, yang semua itu diakibatkan pembangunan yang dilaksanakan tidak secara terpadu antara satu sektor dengan sektor lainnya. Di samping, izin pembangunan yang direkomendasikan Pemerintah Daerah sering tidak terpadu dengan peraturan daerah yang telah ditetapkan. Keadaan sebagai tergambar di atas merupakan keadaan yang umum terjadi di negara- negara berkembang, sebagai akibat dari pembangunan yang lebih berorientasi pada daerah perkotaan. Dengan pola pembangunan yang demikian, menjadikan laju urbanisasi berjalan dengan cepatnya. Namun urbanisasi tersebut tidak dibarengi perubahan pola pikir masyarakat dari pedesaan menjadi pola pikir perkotaan. Keadaan Universitas Sumatera Utara seperti ini justru merugikan para urbanisan sendiri, yang akibatnya menjadi beban masyarakat kota pada umumnya, dan pengelola kota pada khususnya. Hal tersebut tercermin dari lebih tingginya persentase penduduk miskin di daerah perkotaan. Di Indonesia, kawasan perkotaan dibedakan berdasarkan status administrasinya, yakni: 1 Kawasan perkotaan berstatus administratif Daerah Kota; 2 Kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari Daerah Kabupaten; 3 Kawasan perkotaan baru yang merupakan hasil pembangunan yang mengubah kawasan perdesaan menjadi kawasan perkotaan; 4 Kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan. Perencanaan kota berhadapan dengan lingkungan binaan dari perspektif munisipal dan metropolitan dan termasuk pengorganisasian, atau mempengaruhi, distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat.. Perencanaan wilayah berhadapan dengan lingkungan yang masih lumayan besar, pada tingkatan yang kutang mendetail. Orang Mesir Hippodamus sering dianggap sebagai Bapak Perencanaan Kota, untuk desainnya Miletus.

II.2.2.2 Pengertian Perencanaan kota