Tujuan Laporan Keuangan Jenis-jenis Laporan Keuangan

merupakan hasil dari proses akuntansi selama periode akuntansi dari suatu kesatuan usaha.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut IAI 2007 : 4 laporan keuangan bertujuan untuk : 1 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2 Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. 3 Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Harahap 2004 : 133 digambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu : 1 Tujuan Umum Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. 2 Tujuan khusus Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban serta informasi lainnya yang relevan. Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

c. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut IAI 2007 : 13 terdiri dari : 1 Neraca Balance sheet 2 Laporan Laba Rugi Income Statement 3 Laporan Arus Kas Statement of Cash Flow 4 Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Charge in Equity 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statement Jenis dari laporan keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sisi sebelah kiri menunjukkan aktiva, sedangkan sisi sebelah kanan menunjukkan kewajiban dan ekuitas. Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian yaitu aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva lain- lain. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain. Demikian juga dengan ekuitas dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik dan ekuitas yang berasal dari hasil operasi. Contoh dari neraca dapat dilihat pada lampiran. Universitas Sumatera Utara 2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waku tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan matching concept. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih net income, jika beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih net loss. Adapun contoh dari laporan laba rugi dapat dilihat pada lampiran. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas merupakan suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga, laporan perubahan ekuitas dibuat sebelum mempersiapkan neraca karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Contoh dari laporan perubahan ekuitas dapat dilihat pada lampiran. 4 Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu. Laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas dalam periode Universitas Sumatera Utara tertentu. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya sehingga dapat diketahui adanya perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan future cash flow dari berbagai perusahaan PSAK No. 2 paragraf 3, 2007. Menurut Brigham dan Houston 2001 , laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori utama : a Arus kas dari aktivitas operasi, yang mencakup laba bersih, penyusutan dan perubahan aktiva lancar serta kewajiban lancar selain kas dan utang jangka pendek. b Arus kas dari aktivitas investasi, yang mencakup investasi dalam atau menjual aktiva tetap. c Arus kas dari aktivitas pendanaan, yang mencakup kas yang diperoleh selama tahun berjalan dengan menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang atau saham. Adapun contoh dari laporan arus kas dapat dilihat pada lampiran. Universitas Sumatera Utara 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan-catatan sistematis yang berisi penjelasan dari bagian-bagian dalam laporan keuangan yang disajikan. PSAK No.1 2007 : 69 menyatakan bahwa : Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan: a informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting; b informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas; c informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. Contoh dari catatan atas laporan keuangan dapat dilihat pada lampiran.

3. Arus Kas Bersih