Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance 0.10 dan VIF 10. Uji Multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.078 7.425 .415 .684 LN_AKB .801 .308 .513 2.597 .019 .520 1.922 ROE .169 .098 .336 1.718 .104 .531 1.882 DPR .039 .036 .158 1.079 .296 .950 1.052 a. Dependent Variable: LN_NP Sumber : Output SPSS, diolah oleh Peneliti, 2010 Tabel 4.6 tersebut memperlihatkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan dengan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu untuk LN_AKB nilai tolerance 0,520, ROE nilai tolerance 0,531 dan DPR nilai tolerance 0,950. Jika dilihat dari VIF-nya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 yaitu untuk VIF LN_AKB 1,922, VIF ROE 1,882 dan VIF DPR 1,052. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada variabel bebas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar 4.3 berikut ini : Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Output SPSS, diolah oleh Peneliti, 2010 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, Universitas Sumatera Utara sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan berdasarkan masukan variable independent arus kas bersih, Return on equity ROE, Dividend Payout Ratio DPR.

d. Uji Autokorelasi