Vitamin A TINJAUAN PUSTAKA

per tahun menjadi 3.2 juta per tahun. Sayangnya oralit tidak dapat mengurangi keparahan diare. 14

2.2. Vitamin A

Vitamin A retinol pertama kali ditemukan oleh McCollum dan Davis pada tahun 1913 namun gambaran klinis dan patologis dari defisiensi vitamin ini baru diketahui 20 tahun kemudian. 15 Vitamin A merupakan salah satu vitamin larut lemak disamping vitamin D,E dan K, yang diabsorpsi dengan cara yang kompleks dan sejalan dengan absorpsi lemak . Vitamin A terutama terdapat pada bahan yang berasal dari hewan seperti mentega, telur, hati dan daging, juga terdapat dalam sayuran berwarna hijau atau kuning dan pada buah- buahan seperti wortel, pepaya, tomat. Vitamin ini terutama disimpan di hati dan dieksresi melalui feses. Karena metabolismenya sangat lambat, dosis yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksik. 16 Vitamin A berperan dalam proses penglihatan, pertumbuhan, diferensiasi sel dan proliferasi epitel serta dalam sistem imunitas. Defisiensi vitamin A dapat mempengaruhi semua sel dan organ tubuh, dengan perubahan yang cepat terjadi pada epitelial sistem penglihatan, pencernaan dan pernafasan. 17 Universitas Sumatera Utara Indikator yang digunakan untuk menilai status vitamin A pada seseorang meliputi riwayat pemberian makanan, gambaran klinis, tes fungsional dan biokimia. Klinis yang paling sering terjadi yaitu rabun senja. 18 Indikator fungsional digunakan untuk mengukur integritas epitelial organ, dengan tehnik biopsi conjunctival-impression cytology CIC, uji L:M dual- sugar intestinal-permeability dan uji papillary dark adaptation. 19,20 Indikator biokimia digunakan untuk mengukur kadar serum retinol seseorang, dengan menggunakan uji relative-dose-response RDR assay. 18 Baku emas untuk penilaian ini adalah kadar vitamin A dalam hati. 21 Konsentrasi serum retinol diklasifikasikan menurut kriteria WHO sebagai defisiensi 0.35 molL = 10 gdL; rendah 0.35 sampai 0.70 molL = 10 sampai 20 gdL dan normal 0.70 molL = 20 gdL. 22

2.3. Hubungan Diare Dengan Vitamin A