BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diare Akut dan Penatalaksanaannya
Diare didefenisikan sebagai pengeluaran t inja dengan frekuensi ≥ 3x24 jam
disertai perubahan konsistensi tinja lembek atau cair dengan atau tanpa darahlendir dalam tinja, disertai atau tanpa muntah.
11
Disebut diare akut bila diare berlangsung kurang dari 14 hari.
1
Umumnya diare akut yang terjadi di negara berkembang merupakan diare infeksius yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit.
11
Dari beberapa penelitian di Indonesia tentang penyebab diare akut, rotavirus
merupakan penyebab tersering, dengan penyebaran tersering melalui transmissi faecal-oral, dan masa inkubasi 1 sampai 3 hari.
12
Pada diare infeksius terjadi pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi serta reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat
dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Selain itu juga terjadi invasi dan destruksi pada sel epitel,
penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili usus yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorpsi. Bila tidak mendapatkan
penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik.
11,13
WHO dalam revisi keempat tahun 2005 mengenai tatalaksana diare akut pada anak menyebutkan prioritas pengobatan diare pada anak adalah:
4
Universitas Sumatera Utara
1. Pencegahan dehidrasi: bila tidak dijumpai tanda-tanda dehidrasi 2. Pengobatan dehidrasi: bila dijumpai tanda-tanda dehidrasi
3. Mencegah timbulnya kurang kalori protein:dengan cara memberikan makanan selama diare berlangsung dan setelah diare berhenti
4. Mengurangi lama dan beratnya diare dan mengurangi kekambuhan diare pada masa-masa mendatang dengan memberikan zink dengan
dosis 10 sampai 20 mg selama 10 sampai 14 hari
Tabel 2.1 Penentuan derajat dehidrasi pada diare :
13
GEJALA TANDA KLASIFIKASI DEHIDRASI
TANPA DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
BERAT
Keadaan umum Baik, Sadar
Gelisah LetargiTidak sadar
Mata Normal
Cekung Cekung
Rasa haus Minum biasa, tidak
haus Sangat haus
Tidak bisa minum Turgor kulit
Kembali cepat Kembali lambat
Kembali sangat lambat ≥ 2 detik
Pembacaan tabel dari kanan ke kiri Kesimpulan derajat dehidrasi ditentukan bila dijumpai ≥ 2 gejalatanda pada
kolom yang sama
WHO menganjurkan pemberian oralit untuk mengganti cairan yang hilang melalui diare. Pemberian oralit berguna untuk mencegah terjadinya
dehidrasi dan mengobati dehidrasi pada diare akut. Bila pemberian oralit gagal, dilakukan pemberian cairan secara intravena dan penderita harus
Universitas Sumatera Utara
dirawat di rumah sakit. Pemberian cairan dilakukan berdasarkan derajat dehidrasi yang terjadi. Pada anak tanpa dehidrasi diberikan cairan per oral
sekehendak hati oralit, minuman bergaram, cairan sayur atau sop bergaram sampai diare berhenti. Pada penderita dehidrasi ringan sedang diberikan
cairan rehidrasi per oral atau intravena 75 mlkg BB berat badan selama 4 jam, sedangkan pada dehidrasi berat diberikan cairan intravena 100 mlkg BB
dalam waktu 3 sampai 6 jam.
1,4
Antibiotika diberikan hanya pada kasus kolera, disentri basiler, amubiasis dan giardiasis ataupun ada penyakit penyerta sepsis, pneumonia,
dan lain-lain. Obat antidiare dan antimuntah tidak dianjurkan karena tidak
terbukti bermanfaat dalam pengobatan diare bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan usus dan bahkan menimbulkan kematian pada bayi.
4,13
Setelah rehidrasi selesai makanan segera diberikan walaupun diare masih terus berlangsung. Tujuan pemberian makanan untuk mencegah
terjadinya kurang kalori protein karena anak dengan diare akan kehilangan berat badan sebanyak satu persen setiap harinya, mempercepat rehabilitasi
mukosa usus yang rusak dan mengurangi pemecahan lemak dan protein tubuh sehingga mengurangi pembentukan asam-asam organik dan
mencegah terjadinya asidosis metabolik.
8
ASI Air Susu Ibu pada anak yang menderita diare harus tetap diberikan.
4,13
Keberadaan oralit sebagai terapi pencegahan dehidrasi telah menurunkan angka kematian yang disebabkan diare akut, dari 5 juta anak
Universitas Sumatera Utara
per tahun menjadi 3.2 juta per tahun. Sayangnya oralit tidak dapat mengurangi keparahan diare.
14
2.2. Vitamin A