mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menujukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsistensi jika
beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda-beda Jogiyanto, 2004:120
Pada pengujian ini penulis akan memberikan kuisioner kepada 30 orang pedagang pakaian di Pajak Melati untuk di isi. Jawaban mereka akan
diolah dengan bantuan program Software SPSS 16 statistic product and service solution. Bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan sama
dengan nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrument dinyatakan valid nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361 jadi r
hitung r tabel dan apabila dua bentuk pengukuran yang sebanding memiliki korelasi yang tinggi cronbach’s alpha 0,8 atau lebih, maka dapat
dipastikan ukuran tersebut dapat dipercaya reliable dengan kesalahan varian minimal karena faktor penyusun kalimat pertanyaan kuncoro,
2003:254.
9. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga
memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian. b. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat
Universitas Sumatera Utara
yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagi berikut :
1 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah
distribusi normal atau mendekati normal. 2
Pengujian Multikolinearitas korelasi yang sempurna Pengujian ini untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan
korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan telah terdapat problem multikolinearitas pada penelitian ini.
3 Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam model
regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan penganggu periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-
1
sebelumnya. 4
Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas untuk melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan antara variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika variance dari residual dari
suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka akan disebut homoskesdastisitas dan jika variance
berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah heteroskedasitas.
Universitas Sumatera Utara
c. Metode Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai
dari variabel terikat yaitu memulai usaha kecil Y dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari modal X
1
, peluang X
2
, Pendidikan X
3
, emosional X
4
, dan pengalaman X
5
sehingga dapat diketahui pengaruh terhadap memulai usaha kecil pada Pajak Sore P. Bulan Medan. Analisis regresi berganda dalam penelitian
ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS Statistic Product and Service Solution 15,0 for Windows. Adapun model persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Dimana: Y
= Memulai usaha kecil a
= Konstanta b
1
-b
5
= Koefision regresi X
1
= Modal X
2
= Peluang X
3
= Pendidikan X
4
= Emosional X
5
= Pengalaman e
= Standard error Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+ e
Universitas Sumatera Utara
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Uji Signifikan Simultan Uji–F
Uji–F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama
terhadap variabel terikat. H
o
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0, artinya secara bersama-sama tidak dapat pengaruh dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4,
X
5
, yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh dari X
1
, X
2
, X
3
, X
4,
X
5
, yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha
kecil, yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2 Uji signifikan Parsial Uji–t Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara bebas
individual terhadap variabel terikat. H
o
: b
1 =
0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4,
X
5
, yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman
terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y. H
a
: b
1
≠, artinya secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas X
1
, X
2
,
Universitas Sumatera Utara
X
3
, X
4
,X
5
, yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3 Koefisien Determinan R
2
Koefision determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4,
X
5
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4,
X
5
terhadap variabel terikat Y semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Fajrinur dengan judul penelitian ”Analisis Faktor-Faktor yang
mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Pajak USU” pada tahun 2007, diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan variabel
modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Hal ini dapat dilihat
dari nilai F hitung sebesar 3,272 dengan tingkat signifikan 0,024 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti
ternyata variabel emosional yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU, dan di ketahui dari nilai Standardizer
Coeficients tertinggi sebesar 0,04 diantara variabel bebas lainnya.
Walat Altsani H.R. melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan di
Lingkungan Pajak USU” Pada tahun 2005 dimana penelitian menggunakan
empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu perencanaan, resiko, peluang, dan adaptasi. Dan keberhasilan usaha akan di ukur dengan tiga indikator
yaitu keuntungan usaha, jumlah penjualan, dan pertumbuhan usaha. Berdasarkan penelitian dperoleh yaitu bahwa kewirausahaan bukan merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha mikro non makanan di Pajak USU atau dapat
Universitas Sumatera Utara