Chinese Restaurant Syndrom yang disebabkan oleh pemakaian mono sodium glutamat MSG. Wisnu C, 2006
Berkaitan dengan penggunaan bahan tambahan makanan sumber protein dapat dimaksudkan untuk meningkatkan nilai gizi, misalnya bila dicampurkan dalam pembuatan
kerupuk ubikanji, tepung gaplek dan lain-lain, maka penulis tertarik untuk memanfaatkan limbah padat industri kecap yang mencapai 85 tontahunpabrik sebagai bahan campuran
pembuatan penyedap rasa makanan yang divariasikan dengan tepung kaldu ayam.
1.2. Permasalahan
Pabrik kecap di Kotamadya Medan menurut Departemen Perindustrian ada empat buah pabrik dengan total limbah sebesar 250 ton pertahun atau 85 tonpabriktahun. Hal ini perlu
mendapat perhatian karena limbah padat di industri kecap umumnya hanya di tumpukkan pada bak segi empat dan dimanfaatkan untuk pakan ternak, padahal kandungan protein
nabatinya sangat tinggi.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini objek penelitian dibatasi sebagai berikut : 1.
Limbah padat kecap yang digunakan berasal dari PT. Ketjap Angsa yang beralamat di Jalan Meranti No. 12 Medan.
2. Penulis hanya menentukan kadar protein, dan uji organoleptik cita rasa.
3. Dilakukan variasi perbandingan bubuk hasil isolasi protein limbah padat industri kecap
dengan tepung kaldu ayam, 1:0; 1:1; 1:3 dan 3:1.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui apakah limbah padat industri kecap dapat diolah menjadi bahan
penyedap rasa makanan. 2.
Untuk mengetahui kadar protein yang terkandung pada bubuk hasil isolasi protein limbah padat industri kecap.
3. Untuk mengetahui variasi perbandingan penyedap rasa makanan yang lebih disukai
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada : 1.
Pengusaha industri kecap bahwa limbah padatnya dapat memberikan nilai tambah. 2.
Masyarakat, bahwa limbah padat industri kecap dapat dijadikan campuran pembuatan bahan penyedap makanan yang divariasikan dengan tepung kaldu ayam.
3. Membantu pemerintah dalam menanggulangi pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh buangan limbah kecap. 4.
Dapat meningkatkan nilai gizi bahan makanan bila dicampurkan dengan bubuk hasil isolasi protein limbah padat industri kecap.
1.6. Metodologi Percobaan
Penelitian ini bersifat eksperimen. Sampel limbah padat industri kecap dicuci bersih lalu direbus dan dihaluskan kemudian disaring, ditambah batu tahu selanjutnya dikeringkan di
bawah sinar matahari dan dihaluskan. Penentuan kadar protein dilakukan secara laboratorium dengan metode Kjeldahl serta eksperimen lapangan pada pemanfaatan hasil
olahan limbah padat industri kecap berupa bahan penyedap rasa makanan dengan uji organoleptik cita rasa.
Penentuan nilai organoleptik cita rasa dari hidangan yang diberi campuran penyedap rasa makanan dilakukan dengan metode enaknya rasa dengan angka hedonik dan numerik.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penentuan nilai organoleptik ditentukan dengan skala yang terdapat pada tabel berikut
Skala hedonik Skala numerik
Sangat suka 4
Suka 3
Tidak suka 2
Sama sekali tidak suka 1
Elizabeth L, 1977 Variabel-variabel penelitian :
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan
populasi yaitu variasi perbandingan bahan penyedap dari limbah padat industri kecap.
2. Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah konsentrasi gizi terutama protein penyedap rasa makanan dari limbah padat industri kecap dan tepung kaldu ayam.
1.7. Lokasi Penelitian