Hubungan metastase jauh M dengan ekspresi LMP1

5.2.4 Hubungan metastase kelenjar getah bening leher N dengan ekspresi LMP1

Tabel 5.2.4 Hubungan metastase kelenjar getah bening leher N dengan ekspresi LMP1 Ekspresi LMP1 N 0 +1 +2 +3 Total p r n n n n n N0 1 14.3 2 13.3 4 11.1 1 3.1 8 8.9 0.0015 0.255 N1 1 14.3 8 53.3 7 19.4 6 18.8 22 24.4 N2 2 28.6 3 20.0 12 33.3 7 21.9 24 26.7 N3a 2 28.6 1 6.7 12 33.3 16 20.0 31 34.4 N3b 1 14.3 1 6.7 1 2.8 2 6.3 5 5.6 TOTAL 7 100 15 100 36 100 32 100 90 100 Dari tabel 5.2.4 diketahui bahwa terdapat hubungan antara metastase kelenjar getah bening leher N dengan ekspresi LMP1 yaitu p0,05.

5.2.5 Hubungan metastase jauh M dengan ekspresi LMP1

Tabel 5.2.5 Hubungan metastase jauh M dengan ekspresi LMP1 Ekspresi LMP1 M 0 +1 +2 +3 TOTAL p n n n n n M0 6 85.7 15 100 35 97.2 29 90.6 85 94.4 0.345 M1 1 14.3 0 0.0 1 2.8 3 9.4 5 5.6 TOTAL 7 100 5 100 36 100 32 100 90 100 Dari tabel 5.2.5 dengan uji Chi-Square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara metastase jauh M dengan ekspresi LMP1 yaitu p0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dari 90 kasus Karsinoma Nasofaring terdapat laki-laki 68.9 lebih banyak daripada perempuan 31.1 dengan perbandingan 2,2 : 1 tabel 5.1.1. Pada hampir semua penelitian menemukan laki-laki lebih banyak menderita KNF daripada perempuan, hal ini di duga ada hubungannya dengan kebiasaan hidup seperti merokok dan minum alkohol, dan laki-laki lebih sering terpapar zat karsinogen di tempatnya bekerja daripada perempuan serta laki-laki lebih sering beraktifitas di luar rumah. Hormon testosteron yang dominan pada laki-laki dicurigai mengakibatkan penurunan respon imun dan survillance tumor sehingga laki-laki lebih rentan terhadap infeksi VEB dan kanker Bilbo and Nelson, 2001. Usia pada subyek penelitian ini berkisar antara 14 – 88 tahun, dengan rerata usia 44.98 Standard Deviasi 14,32 tahun. Pada tabel didapati bahwa kelompok usia terbanyak penderita KNF adalah kelompok usia 36 – 50 tahun sebesar 47.8 dan 50 tahun sebesar 33.3. Dari kepustakaan disebutkan umur penderita bervariasi mulai dari kurang 10 tahun hingga lebih 80 tahun, dengan puncak insiden pada usia 40-50 tahun ataupun 40 – 60 tahun Lee, 2003 ; Thompson, 2005. Insiden umumnya meningkat dari usia 20 tahun sampai dengan 50 tahun Cho, 2007. Mengapa puncak insiden pada kelompok usia 40 – 60 tahun tidak jelas disebutkan dalam kepustakaan. Sel kanker timbul dari sel normal yang mengalami transformai menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen. Dari adanya kontak dengan karsinogen sampai timbulnya sel kanker diperlukan waktu induksi yang cukup lama, dapat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EKSPRESI LATENT MEMBRANE PROTEIN-I VIRUS EPSTEIN-BARR DENGAN SUBTIPE KARSINOMA NASOFARING SERTA KORELASINYA DENGAN Ki-67.

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT EKSPRESI LATENT MEMBRANE PROTEIN 1 DENGAN MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX CLASS 1 PADA KARSINOMA NASOFARING WHO TIPE 3.

0 0 3

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 18

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 2

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 5

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 23

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 3

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dengan Tipe Histopatologi dan Stadium Klinis Karsinoma Nasofaring

0 0 13

Korelasi antara Latent Membrane Protein-1 Virus Epstein-Barr dengan P53 pada Karsinoma Nasofaring (Penelitian Lanjutan)

0 0 5

Ekspresi EBER pada Berbagai Tipe Histopatologi Karsinoma Nasofaring

0 0 5