kewenangannya untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Kebijakan penggunaan dana tersebut sudah seharusnya transparan dan akuntabel.
Tujuan dari dana transfer tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar pemerintah dan menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum
di seluruh negeri. Maka pemerintah dituntut meningkatkan pelayanan publik dengan memberikan porsi belanja daerah yang lebih besar untuk sektor-sektor produktif.
Sehingga tuntutan pemerintah pusat kepada daerah untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dapat digali dari pembangunan sektor-sektor produktif
tersebut dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
5.4.1. Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja
Modal Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa DAU, DAK berkontribusi
secara simultan dan signifikan terhadap BM. Berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 1, koefisien jalur DAU secara statistik tidak signifikan terhadap BM.
Sedangkan koefisien jalur DAK signifikan terhadap BM. BM berfungsi sebagai intervening dalam hubungan tidak langsung DAK terhadap Peningkatan PAD.
Dengan demikian hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa DAK berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap BM. Besarnya kontribusi DAK terhadap BM
sebesar 0,455
2
x 100 = 20,7 dan sisanya 0,8905
2
x 100 = 79,2 merupakan kontribusi dari variabel lain di luar variabel DAK.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
5.4.2. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal
Hasil penelitian dengan koefisien jalur menunjukkan bahwa DAU tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian
Harianto 2007 dan Darwanto 2007 yang dilakukan di Pulau Jawa dan Bali, menyatakan bahwa DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap BM.
DAU tidak berpengaruh terhadap BM. Berdasarkan hasil statistik deskriptif, rata-rata jumlah belanja modal adalah 21 milyar rupiah sedangkan dana untuk
rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana di Aceh mencapai 25 triliun rupiah lebih. Oleh karena itu, pengeluaran belanja modal kemungkinan dibiayai dari bantuan APBN dan
bantuan luar negeri. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2010, pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, perumahan,
sekolah-sekolah, kantor, pasar, mesjid, rumah sakit, bandar udara dan sarana publik lainnya di Provinsi Aceh yang merupakan pengeluaran belanja modal berasal dari
bantuanhibah dari luar negeri. Pembangunan tersebut ada yang langsung dibangun oleh negara donor seperti Uni Emirat Arab, Turki, Saudi Arabia, Cina, Jerman,
Jepang, Australia, Amerika, Belanda, organisasi PBB UNICEF, UNESCO, UNHCR, FAO, ILO, UNDP, UN-HABITAT, WHO dan ada juga dibangun melalui Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi BRR Aceh. Menurut Keefer et.al 2003 dalam Abdullah 2006 pengalokasian
sumberdaya ke dalam anggaran belanja modal capital expenditure merupakan sebuah proses yang sarat dengan kepentingan-kepentingan politis. Anggaran ini
sebenarnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan publik akan sarana dan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
prasarana umum yang disediakan oleh pemerintah daerah. Namun, adanya kepentingan politik dari lembaga legislatif yang terlibat dalam proses penyusunan
anggaran menyebabkan alokasi belanja modal terdistorsi dan sering tidak efektif dalam memecahkan permasalahan di masyarakat. Peran DPRD sebagai prinsipal yang
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran oleh eksekutif terkadang kurang efektif.
5.4.3. Pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Modal