BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskriptif Sampel Penelitian
Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Pemerintah Daerah
KabupatenKota di Provinsi Aceh yaitu laporan realisasi anggaran tahun 2004 sd tahun 2007. Dari laporan tahunan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah
Realisasi Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi khusus DAK, dan Belanja Modal BM, serta data Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PPAD tahun amatan
2005 sd 2010. Data diperolah dari perpustakaan Badan Pusat Statistik BPS Aceh dan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, diakses melalui situs Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan http:www.djpk.depkeu.go.id.
5.1.2. Statistik Deskriptif Data Penelitian
Berdasarkan data cross section sebanyak 20 daerah kabupatenkota dan time series sebanyak 4 tahun pengamatan, maka diperoleh deskriptif statistik data
penelitian sebagai berikut:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
DAU
80 77,700,000,000 431,940,000,000 182,471,375,000 75,964,645,000
DAK
80 1,900,000,000
50,051,000,000 21,652,888,100
13,190,297,560
BM
80 4,432,367,000 611,666,890,000
97,419,065,884 84,818,123,324
PPAD1
80 403,305,000
79,720,897,000 13,562,437,729
14,419,350,351
PPAD2
80 1,768,990,000
85,520,000,000 17,877,855,564
15,652,721,811
PPAD3
80 4,000,000,000
85,520,000,000 21,200,000,000
15,800,000,000
Valid N listwise
80 Sumber: Lampiran 5
Dari Tabel 5.1 menunjukkan bahwa DAU memiliki nilai rata-rata sebesar 182.471.375.000 dengan standar deviasi 75.964.645.000. DAU terendah adalah
77.700.000.000 yaitu DAU Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2004. Dan DAU tertinggi sebesar 431.940.000.000 yaitu DAU Kabupaten Pidie pada tahun 2007. Dari
tabel Lampiran 5 menunjukkan rata-rata DAU dari tahun 2004 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan secara berkala. Namun demikian nilai standar deviasi masih
cukup besar. Kesenjangan penerimaan DAU ini paling tidak memberikan indikasi adanya ketimpangan fiskal yang masih cukup tinggi. Artinya distribusi DAU kepada
daerah yang memiliki kemampuan relatif besar Kabupaten Pidie masih lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah yang mempunyai kemampuan keuangan yang rendah
Kabupaten Aceh Jaya, Kota Sabang, Kabupaten Simeulue. DAK memiliki nilai rata-rata sebesar 21.652.888.100 dengan standar deviasi
13.190.297.560. DAK terendah adalah 1.900.000.000 yaitu DAK Kabupaten Aceh
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Singkil pada tahun 2004. DAK tertinggi sebesar 50.051.000.000 yaitu DAK Kabupaten Pidie pada tahun 2007. Rata-rata DAK dari tahun 2004 sampai tahun 2007
mengalami peningkatan secara berkala. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya kesenjangan DAK yang dialokasikan kepada daerah-daerah tertentu dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan-kegiatan khusus daerah tersebut berdasarkan prioritas nasional dan tujuan nasional khusus.
Nilai rata-rata untuk BM sebesar 97.419.065.884 dengan standar deviasi 84.818.123.324 BM terendah adalah 4.432.367.000 yaitu BM Kabupaten Aceh Besar
pada tahun 2004. Dan BM tertinggi sebesar 611.666.890.000 yaitu BM Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2007. Belanja Modal tahun 2004 sampai 2005 mengalami
penurunan tetapi naik pada tahun berikutnya. Hal ini dapat diartikan pemerintah daerah memulai efisiensi dalam pembangunan setelah tahun 2005. Nilai standar
deviasi menunjukkan adanya kesenjangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Kesenjangan belanja modal ini dapat dipengaruhi oleh banyak hal
diantaranya adalah perbedaan kebutuhan dan prioritas pembangunan tiap daerah, perbedaan kelayakan dan ketersediaan fasilitas umum tiap daerah.
Peningkatan PAD lag 1 tahun PPAD1 memiliki nilai rata-rata sebesar 13.562.437.729 dengan standar deviasi 14.419.350.351. PPAD1 terendah adalah
403.305.000 yaitu PPAD1 Kabupaten Bireuen pada tahun 2004. Dan PPAD1 tertinggi sebesar 79.720.897.000 yaitu PPAD1 Kabupaten Aceh Utara pada tahun
2008. Peningkatan PAD lag 2 tahun PPAD2 memiliki nilai rata-rata sebesar 17.877.855.564 dengan standar deviasi 15.652.721.811. PPAD2 terendah adalah
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1.768.990.000 yaitu PPAD2 Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2006. PPAD2 tertinggi sebesar 85.520.000.000 yaitu PPAD2 Kabupaten Aceh Utara pada tahun
2009. Peningkatan PAD lag 3 tahun PPAD3 memiliki nilai rata-rata sebesar 21.200.000.000 dengan standar deviasi 15.800.000.000. PPAD3 terendah adalah
4.000.000.000 yaitu PPAD3 Kabupaten Simeulue pada tahun 2007. PPAD3 tertinggi sebesar 85.520.000.000 yaitu PPAD3 Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2009.
Peningkatan PAD lag 1 tahun PPAD1 tahun 2005 sampai 2008 mengalami peningkatan secara berkala. Hal ini dapat diartikan terjadi peningkatan PAD setiap
tahunnya. Peningkatan PAD lag 2 tahun PPAD2 tahun 2006 sampai 2009 juga mengalami peningkatan secara berkala. Hal ini dapat diartikan terjadi peningkatan
PAD yang berdampak pada tahun berikutnya. Peningkatan PAD lag 3 tahun PPAD3 tahun 2007 sampai 2010 juga terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat diartikan
terjadi peningkatan PAD yang berdampak pada tahun berikutnya.
5.2. Pengujian Asumsi Klasik