Diagnosis Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

dalam otot, peningkatan produksi glukosa dari hepar dan peningkatan proses lisis lemak Ligaray, 2010. Kebanyakan pasien dengan resistensi insulin, juga mempunyai defisiensi insulin, tetapi resistensi insulin bukan merupakan sine qua non untuk DM tipe 2 karena banyak orang dengan resistensi insulin, terutama individu yang obesitas, tidak berlanjut menjadi intoleransi glukosa. Oleh karena itu, defisiensi insulin adalah penting dalam terjadinya hiperglikemia Ligaray, 2010. Patofisiologi untuk GDM adalah disebabkan oleh meningkatnya estrogen, progestins dan hormon lain yang berkaitan dengan kehamilan yang akan mengakibatkan menurunnya kadar glukosa, meningkatnya deposisi lemak, pengosongan lambung yang lambat dan bertambahnya selera makan. Berlanjutnya kehamilan, glukosa postprandial akan meningkat manakala sensitivitas insulin menurun. GDM terjadi apabila terdapat insufisiensi sekresi insulin untuk mengatasi penurunan sensitivitas insulin yang disebabkan oleh kehamilan Evans et al , 2008.

2.1.7. Diagnosis

Diagnosis DM dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dan dalam kriteria diagnostik DM terbaru menyatakan bahawa diagnosis DM boleh ditegakkan jika terdapat hasil positif pada dua dari tes-tes berikut yang dilakukan pada hari yang berlainan. Pertamanya, pasien mempunyai gejala-gejala klinis DM polidipsia, polyuria atau penurunan berat badan dan hasil tes casual plasma glucose concentration adalah 200mgdl. Keduanya, hasil tes fasting plasma glucose FPG 126mgdl. Ketiganya, hasil tes two-hour postprandial plasma glucose 2hrPPG 200mgdl selepas diberi 75g glucose load. Jika hasil menunjukkan FPG adalah dari 100 - 126mgdl, dikatakan IFG dan jika tes 2hrPPG menunjukkan hasil 140 - 200mgdl, dikatakan IGT. Nilai normal FPG adalah 100mgdl dan 2hrPPG adalah 140mgdl American Diabetes Association, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.1.8. Penatalaksanaan

Diabetes Mellitus tipe 1 DM tipe 1 membutuhkan pasien diterapi dengan insulin terapi untuk mengontrol hiperglikemia inisial dan harus menjaga keseimbangan elektrolit serum dan hidrasi. Selain itu, transplantasi pankreas juga merupakan salah satu pilihan terapi. Diet pasien DM tipe 1 juga harus dikontrol dan distribusi kalori yang direkomendasikan adalah 20 kalori untuk sarapan pagi, 35 untuk makan siang, 30 untuk makan malam dan 15 untuk late evening snack. Minimum protein yang dibutuhkan untuk memperoleh nutrisi yang baik adalah 0,9gkghari tetapi pada kasus nefropati, protein yang dikonsumsi harus dikurangkan. Konsumsi lemak harus ditetapkan pada 30 atau kurang dari jumlah kalori dan direkomendasikan diet rendah kolesterol. Pasien juga direkomendasi supaya lebih berolahraga. Insulin yang diinjeksi secara subkutan merupakan first-line therapy dalam penatalaksanaan DM tipe 1. Insulinnya terbagi kepada short-, intermediate- dan long-acting Hussain, 2010. Diabetes Mellitus tipe 2 Tujuan utama dalam menangani pasien DM adalah mengeliminasi gejala klinis, misalnya untuk gejala klinis mikrovaskular penyakit mata dan ginjal, mengurangi resiko dengan mengontrol kadar gula darah KGD dan tekanan darah, gejala klinis makrovaskular koronari, serebrovaskular dan peripheral vascular, mengurangi resiko dengan mengontrol lipid dan hipertensi, tidak merokok dan terapi aspirin. Tujuan-tujuan ini boleh dicapai dengan melakukan monitoring komplikasi, memodifikasi diet dan banyakkan olahraga, medikasi, appropriate self-monitoring of blood glucose SMBG dan pemeriksaan laboratori. Obat-obat yang diresepkan dalam penanganan DM tipe 2 adalah seperti berikut : Universitas Sumatera Utara a. Sulfonylureas, fungsi jenis obat ini adalah menstimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. b. Meglitinides adalah short-acting insulin yang menstimulasi sekresi insulin. c. Biguanides, fungsi obat ini adalah menurunkan produksi glukosa dari hati dan boleh membaiki sensitivitas insulin. d. Thiazolidinediones, fungsi obat ini adalah meningkatkan respons insulin terhadap target sel tanpa meningkatkan sekresi insulin. e. Alpha-glucosidase inhibitors, fungsinya dalah melambatkan absorbs glukosa dan mencegah peningkatan glukosa postprandial. f. Incretin mimetics, fungsinya adalah mimik glucose-dependent insulin secretion, suppresi peningkatan sekresi glucagon dan melambatkan pengosongan lambung. g. Agen insulin digunakan karena pankreas gagal menghasilkan insulin yang mencukupi, walaupun telah diberi obat yang menstimulasi sekresi insulin, untuk mengontrol kadar glukosa Ligaray, 2010.

2.1.9. Komplikasi