Kerangka Konsep Variabel dan Definisi Operasional

mempunyai kira-kira 3 kali ganda resiko untuk mendapat TB dibanding dengan orang yang tidak mempunyai TB. Studi yang dilakukan ini juga menegaskan bahawa DM mengganggu respons imun yang penting untuk mengatasi proliferasi TB sehingga DM merupakan suatu faktor resiko untuk TB Jeon et al, 2008.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara Pada penelitian yang telah dilakukan, kerangka konsep adalah tentang prevalensi TB pada penderita DM: Gambar 3.1. Kerangka konsep prevalensi komplikasi TB paru pada pasien DM

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang akan diteliti adalah DM dan TB paru. Definisi DM yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien-pasien yang mempunyai gejala-gejala klinis DM polidipsia, polyuria atau penurunan berat badan dan hasil tes casual plasma glucose concentration adalah 200mgdl. Keduanya, hasil Diabetes mellitus Diabetes mellitus + Tuberkulosis paru Faktor resiko TB paru: -DM -Usia -Faktor lingkungan -Lama kontak -Malnutrisi Universitas Sumatera Utara tes FPG 126mgdl. Ketiganya, hasil tes 2hrPPG 200mgdl selepas diberi 75g glucose load. Definisi TB paru yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekurang- kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif, hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif dan hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif. Cara ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan data dari rekam medis. Alat ukur yang akan digunakan adalah rekam medis. Definisi TB paru sebagai komplikasi pada penderita DM adalah pasien dengan gejala-gejala klinis DM polidipsia, polyuria atau penurunan berat badan dan hasil tes casual plasma glucose concentration adalah 200mgdl. Keduanya, hasil tes FPG 126mgdl. Ketiganya, hasil tes 2hrPPG 200mgdl selepas diberi 75g glucose load yang turut menunjukkan hasil BTA positif sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak, hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif dan hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif. Prevalensi didefinisikan sebagai bilangan kasus baru dan lama pada tahun 2009 di RSUP H Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini yang diambil adalah angka prevalensi komplikasi TB paru pada pasien penyakit DM.

BAB 4 METODE PENELITIAN