Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

1. Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang mendasari penggunaan model regresi adalah dipenuhinya asumsi klasik, agar pengujian bersifat tidak bias dan efisien Best Linear Unbiased Estimator BLUE. Peneliti melakukan asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2005:111 “Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Jika data tidak normal ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto 2004:172, yaitu sebagai berikut : 1 dengan melakukan transformasi data ke bentuk lain, yaitu: Logaritma Natural, akar kuadrat, Logaritma lo, 2 lakukan trimming, yaitu mengubah observasi yang bersifat outlier, 3 lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai-nilai data outlier menjadi nili-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu Universitas Sumatera Utara pengamtan ke pengamatan yang lain. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 105. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi heterokedastisitas, yaitu sebagai berikut : 1 transformasi dalam bentuk model regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variable independen yang digunakan dalam model tersebut, 2 transformasi logaritma.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen Ghozali, 2005:91. Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,9, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu sebagai berikut : 1 membuang salah satu variabel, 2 menggunakan metode lanjut, seperti Regresi Bayessian dan Regresi Ridge. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Autokorelasi