3. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia Farma.
4. Kemudian barang diterima dan dicocokkan oleh petugas Kimia Farma.
3.6.4 Prosedur Penerimaan Barang
Penerimaan barang di apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran dilakukan sebgai berikut:
1. Petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar BarangFaktur SPBF.
2. Petugas memeriksa kesesuaian permintaan barang yang ada di SP dan SPBF mengenai fisik, jumlah dan tanggal kadaluwarsa.
3. Petugas menandatangani dan membubuhkan stempel Kimia Farma No. 90 Kisaran pada faktur asli. Faktur asli diserahkan kepada pemasok dan foto
copy faktur sebagai pertinggal. 4. Petugas memberikan nomor urut barang.
5. Petugas mencatat barang masuk pada kartu stok masing-masing barang.
3.7 Penyimpanan
Penyimpanan dapat dilakukan di etalase atau ruang peracikan. Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek Kimia Farma No.90 Kisaran
dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan efek farmokoliginya yang disusun menurut abjad dengan menggunakan prinsip FIFO first in first out, yaitu obat
yang lebih awal masuk dikeluarkan lebih dahulu. Untuk obat generik penyimpanannya disusun berdasarkan abjad. Untuk
obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus. Obat-
Dewi Iriyani Sinaga : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma 90 Kisaran, 2009 USU Repository © 2008
obat yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, disimpan dalam lemari pendingin.
3.8 Penjualan
Penjualanpelayanan di apotek Kimia Farma No. 90 Kisaran meliputi penjualan obat bebas, UPDS Upaya Pengobatan Diri Sendiri, resep tunai dan
resep kredit. Tugas bagian penjualanpelayanan meliputi menjaga persediaan barang,
melayani konsumen,dan memberikan informasi kepada konsumen.
Dewi Iriyani Sinaga : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma 90 Kisaran, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN
4.1 Pentingnya Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan
pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Produk dengan mutu jelek, harga yang mahal, penyerahan produk yang lambat bisa membuat pelanggan tidak
puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan
menjadi pelanggan pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian.
Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu produk. Suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhannya. Mutu produk dibedakan menjadi dua yaitu mutu desain dan mutu kecocokan quality of design and quality of comfomance. Mutu desain
mencerminkan apakah suatu produkjasa memiliki suatu penampilanpenampakan yang dimaksud. Mutu kecocokan mencerminkan seberapa jauh produkjasa
benar-benar cocok atau sesuai dengan maksud desain. Aspek mutu bisa diukur. Pengukuran tingkat kepuasan erat
hubungannya dengan mutu produk barang atau jasa. Pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi pimpinan bisnis, yaitu:
1 Mengetahui dengan baik bagaimana jalannya proses bisnis.
Dewi Iriyani Sinaga : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma 90 Kisaran, 2009 USU Repository © 2008