Hendra Sinarta Ketaren : Karakteristik Dan Kondisi Lingkungan Rumah Penderita Penyakit Leptospirosis Pada Beberapa KabupatenKota Di Propinsi NAD Tahun 2007, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara ketiga komponen tersebut, dengan akibat menaikkan atau menurunkan
kejadian penyakit yang bersangkutan Kusnoputranto, 2000 Dinamika dan permasalahan kesehatan lingkungan akibat perubahan-
perubahan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya kesehatan masyarakat mulai dari sumber perubahan munculnya komponen yang memiliki
potensi bahaya, dinamika dan kinetika komponen tersebut tidak lagi menimbulkan bahaya kesehatan. Perubahan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya
kesehatan masyarakat ini meliputi : lingkungan fisik perubahan lingkungan akibat banjir, air dan tanah, lingkungan biologi pemeliharaan ternak dan lingkungan
social pekerjaan.
2.2. Faktor Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Kejadian Leptospirosis.
Berdasarkan pendekatan teoritis terdapat berbagai faktor yang berkaitan dengan kejadian leptospirosis, salah satunya faktor lingkungan. Faktor lingkungan
meliputi lingkungan fisik yaitu : status lingkungan rumah terhadap banjir, tempat penyimpanan air, tempat penyimpanan makanan; lingkungan biologis meliput i
binatangternak James Chin, 2000.
2.2.1 Perubahan Lingkungan Akibat Banjir
Penyakit leptospirosis ini biasa tersebar pada negara-negara tropis yang curah hujan dan kelembaban udaranya cukup tinggi. Pada tahun 1995 di Nicaragua seusai
Hendra Sinarta Ketaren : Karakteristik Dan Kondisi Lingkungan Rumah Penderita Penyakit Leptospirosis Pada Beberapa KabupatenKota Di Propinsi NAD Tahun 2007, 2009.
USU Repository © 2009
bencana banjir, tercatat 13 orang meninggal dari 2000 orang yang dirawat di rumah sakit karena Leptospirosis. Yang merupakan faktor lingkungan berkaitan dengan
kejadian leptospirosis adalah sebagai berikut : Perubahan lingkungan akibat banjir akan mempercepat penyebaran penyakit
Leptospirosis, hal ini di akibatkan urine hewan yang terinfeksi kuman leptospirosis akan terbawa oleh genangan air dan mencemari lingkungan sekitar rumah pada
tempat-tempat yang becek, berair sehingga akan mudah masuk kedalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit, kaki, tangan dan tubuh lain. Bakteri ini tergolong
makhluk hidup yang kuat karena mampu bertahan hidup pada kisaran temperature 7ºC – 36 ºC dan pada pH 7 air yang netral. Suroso, 2002.
2.2.2. Tempat Penyimpanan Air
Tersedianya tempat penyimpanan air yang aman dan tertutup dapat mencegah terjadinya kontaminasi oleh hewan rodent yang dapat mengakibatkan penyakit infeksi
leptospirosis. Air merupakan tempat berkembangbiaknya bakteri leptospira yang mematikan karena bakteri tersebut mampu bertahan hidup bulanan, oleh karena itu air
yang dipakai mandi atau minum sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan tertutup. www. Depkes.
2.2.3. Tempat penyimpanan Makanan
Tersedianya tempat penyimpanan makanan yang aman akan menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan. Makanan
Hendra Sinarta Ketaren : Karakteristik Dan Kondisi Lingkungan Rumah Penderita Penyakit Leptospirosis Pada Beberapa KabupatenKota Di Propinsi NAD Tahun 2007, 2009.
USU Repository © 2009
yang terkontaminasi setitik urine tikus yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan manusia akan terjadi penyakit leptospirosis. Makanan hendaknya di simpan dalam
tempat yang terbuat dari bahan kaca, logam dan lain-lain serta disimpan pada rodent proof Depkes RI, 2002.
2.3. Tikus