Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010.
Tabel 2.2 Beberapa Jenis Pupuk Nitrogen dan Fosfor Beserta Kadar Haranya Jenis Pupuk
Kadar N Kadar P
Zwavelzure ammoniak 20-21
- Urea
46 -
Chilisalpeter 14-16
- Natronsalpeter
16 Kalkammonsalpeter
20 -
Kalkstikastof 20-21
- Superposfat Enkel uperposfat ES
- 18-20
Dubble Superposfat DS -
36-40 Triple Superposfat TSP
- 48-54
Posfat Cirebon -
25-28 Fused Magnesium posfat EMP
- 19
Sumber: Lingga 1995
2.6 Peranan Ragi roti bagi Brachionus plicatilis
Ragi atau dikenal juga dengan sebutan Yeast merupakan semacam tumbuh-tumbuhan bersel satu yang tergolong dalam keluarga cendawan. Ragi roti dapat membantu
penguraian karbohidrat di dalam saluran pencernaan juga merangsang kerja dari amilase dan sebagai protein sehingga akan memperkaya kandungan protein dari
Brachionus plicatilis. Ragi roti juga berperan sebagai probiotik dan dapat menurunkan kontaminasi aflatoksin pada pakan Wanasuria, 1993.
Ragi roti atau jamur Saccharomyces cerevisae merupakan mikroorganisme aman Generally Regarded as Safe. Tentu saja kegunaan mikroorganisme ini pun
menjadi semakin penting di dunia industri fermentasi dan pakan ikan. Saat ini S. cerevisiae tidak saja digunakan dalam bidang fermentasi tradisional, tetapi saat ini
penggunaan ragi roti telah merambah sektor-sektor komersial yang penting, termasuk makanan, minuman, biofuel, kimia, industri enzim, pharmaceutical, agrikultur, dan
lingkungan Setiawan Rodif, 1991.
Ragi yang mengandung probiotik yang berperan dalam pertumbuhan larva ikan. Pemilihan mikroba untuk probiotik terutama didasarkan pada kemampuannya
dalam melekat pada epitel usus, kolonisasi dan melakukan aktivitas metabolik yang menguntungkan inang, serta menstimulasi imunitas inang. Sejumlah prasyarat lain
Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010.
juga harus terpenuhi yaitu non-patogenik, efektif diterapkan pada berbagai kondisi lingkungan dan dapat hidup dalam berbagai bentuk preparasi, misalnya dalam
suspensi, dicampur makanan, freezedried Wallace Snell, 2001.
Ragi juga berfungsi sebagai Probiotik yang menguntungkan karena menghambat pembentukan floramikroba yang merugikan melalui penghambatan
dalam kolonisasi di saluran pencernaan. Selain itu juga menghasilkan senyawa antimikroba dan berkompetisi dengan mikroba patogen dalam mendapatkan nutrisi
dan situs pelekatan, meningkatkan nilai gizi pakan melalui pengkayaan vitamin, mendetoksikasi toksin atau faktor antinutrisi dan berperan dalam pencernaan materi
pakan Wanasuria, 1993.
Penyiapan sel-sel mikroba probiotik untuk pakan umumnya dilakukan dengan sejumlah cara seperti dicampur sebagai sel segar atau hidup, sel hidup dalam suspensi
garam fisiologis, dalam bentuk sel terliofilisasi dan melalui perantaraan organisme lain seperti rotifera. Kandungan ragi roti umumnya terdiri dari kelompok yeast dari
jenis Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae mengandung xeaxanthin dan Phaffia rhodozyma, serta ƒÒ-glucan S. cerevisiae, yang telah digunakan untuk
meningkatkan ketahanan larva Yoshinaga et al, 1999.
Ragi roti merupakan salah satu substrat organik yang potensial dalam meningkatkan pertumbuhan Brachionus plicatilis. Ragi roti adalah sumber pakan yang
berasal dari jamur kelompok yeast. Ragi roti memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi yang sangat baik bagi laju pertumbuhan Brachionus plicatilis
Roosharoe, 2006. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diketahui seberapa besar pengaruh penambahan ragi roti terhadap laju pertumbuhan Brachionus plicatilis pada
media kombinasi kotoran ayam dan beberapa pupuk organik.
Ragi roti terdiri dari 2 jenis yang ada dipasaran yaitu ragi padat dan ragi kering. Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil-kecil dan ada juga yang
berupa bubuk halus. Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya digunakan dalam pembuatan roti. Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih
Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010.
praktis dalam penggunaannya. Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus untuk pembuatan roti Roosharoe, 2006.
Dalam keadaan tidak terpakai, ragi membutuhkan suasana hangat agar sel-sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Maka ragi-ragi ini memerlukan
penyimpanan yang teliti. Ragi kering yang terbentuk seperti butiran halus ini umumnya terbungkus dalam kemasan timah yang mengandung nitrogen agar tetap
awet. Suhu ideal untuk menyimpan ragi kering agar awet dalam jangka waktu yang panjang adalah 7
C dan perlu diperhatikan sering mungkin Wanasuria, 1993.
Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010.
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat