Analisis Data Rata-rata Pertambahan Jumlah Induividu Brachionus plicatilis

Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. serta Isnansetyo dan Kurniastuti 1985. Penghitungan pertumbuhan populasi dilakukan sebanyak 6 kali sebagai ulangan untuk masing-masing media perlakuan. Setelah dilakukan penghitungan maka Brachionus plicatilis dimasukkan kembali ke dalam toples. Pengamatan ini dilakukan sampai dengan pengamatan hari ke-16.

3.6 Analisis Data

Setiap pengamatanpenelitian selesai dilakukan penghitungan jumlah populasi Brachionus plicatilis, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus menurut Fogg 1975, sebagai berikut: K = t No Nt ln ln − Dimana: K = Laju pertumbuhan jumlah populasi Brachionus plicatilis per hari Nt = Jumlah populasi Brachionus plicatilis setelah t hari No = Jumlah populasi awal Brachionus plicatilis t = Waktu pengamatan hari Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Analisis of Variance Anova, sedangkan menguji beda antara perlakuan dilakukan dengan uji beda rata-rata duncan DNMRT dan untuk mengetahui pengaruh perlakuan media terhadap laju pertumbuhan Brachionus plicatilis dilakukan uji regresi Steel Torrie, 1993. Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rata-rata Pertambahan Jumlah Induividu Brachionus plicatilis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap perbandingan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis pada media kombinasi dengan penambahan beberapa variasi ragi roti, didapatkan rata-rata pertambahan jumlah individu Brachionus plicatilis seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Rata-Rata Pertambahan Jumlah Individu Brachionus plicatilis indml pada Media Kombinasi Dengan Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti Waktu pengamatan Media dan Rata-rata Pertambahan Individu M0 M1 M2 M3 Hari ke-0 0,0125 0,0125 0,0125 0,0125 Hari ke-2 2,3055 1,9731 8,1110 4,8332 Hari ke-4 1,0833 3,0277 5,4772 2,0227 Hari ke-6 2,3888 5,3610 7,6666 1,8444 Hari ke-8 2,8610 6,0555 13,9443 2,3888 Hari ke-10 1,7220 5,4166 12,8055 2,0555 Hari ke-12 1,9722 3,5833 9,2222 1,2499 Hari ke-14 0,3333 0,8055 2,7749 0,3333 Hari ke-16 0,1666 0,3333 0,8610 0,1666 Total 12,8452 26,5685 60,8752 14,9069 Rata-rata 1,4272 2,9520 6,7639 1,6563 Keterangan : M0 = 200 mg2 l kotoran ayam + 4mg2 l Urea + 3 mg2 l TSP kontrol M1 = 200 mg2 l kotoran ayam + 4mg2 l Urea + 3 mg2 l TSP + 0,15 g ragi roti M2 = 200 mg2 l kotoran ayam + 4mg2 l Urea + 3 mg2 l TSP + 0,30 g ragi roti M3 = 200 mg2 l kotoran ayam + 4mg2 l Urea + 5 mg2 l TSP + 0,45 g ragi roti Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah individu Brachionus plicatilis dengan media perlakuan dan waktu pengamatan sangat bervariasi, dimana jumlah total pertambahan rata-rata individu tertinggi terdapat pada Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. media M2 sebesar 60,8752, diikuti oleh media M1 sebesar 26,5685, kemudian media M3 sebesar 14,9069, dan yang terendah terdapat pada media M0 sebesar 12,8452. Tingginya rata-rata pertambahan individu pada media M2 disebabkan oleh sesuainya kombinasi pemberian ragi roti 0,30 g pada media ini, sehingga tersedianya nutrisi pada media ini yang lebih baik untuk pertambahan jumlah individu Brahionus plicatilis. Menurut Dahril 1996, bahwa kondisi media yang baik dan tersedianya nutrisi yang mencukupi dalam media kultur dapat menyebabkan terjadinya pertambahan populasi Brachionus plicatilis dengan cepat, tetapi juga akan mengalami penurunan yang cepat pula bila kondisi media dan nutrisi tidak lagi dapat mendukung kehidupannya. Selanjutnya Shasmand 1986 menyatakan bahwa dalam mengkultur Brachionus plicatilis pemberian pupuk Urea dan TSP yang seimbang sangat menentukan terhadap pertumbuhan fitoplankton sebagai sumber bahan makanan dari Brachionus plicatilis, keadaan ini disebabkan karena pupuk urea dengan kandungan unsur N sekitar 46 dan pupuk TSP dengan kandungan unsur P sekitar 14-20 dapat meningkatkan metabolisme fitoplankton, sehingga berkembang biak dengan baik. Pertambahan jumlah individu Brachionus plicatilis yang paling rendah didapatkan adalah pada media M3 dengan penambahan ragi roti sebanyak 0,45 g, yaitu sebanyak 14,9069 indmg, dan sedikit lebih tinggi dari pada media M0. Keadaan ini disebabkan karena pemberian ragi roti sebanyak 0,45 g kurang mendukung terhadap komposisi media sebagai nutrien. Dahril 1991 menyatakan bahwa ragi roti memiliki kandungan alkohol yang lebih rendah dibandingkan dengan ragi tapai, namun demikian jika penambahan dilakukan dengan komposisi yang tidak tepat atau secara terus menerus dapat meningkatkan jumlah kandungan alkohol pada media sehingga dapat menyebabkan penurunan rata-rata pertambahan populasi Brachionus plicatilis. Pada perlakuan dengan media M2, rata-rata pertambahan individu tertinggi didapatkan pada hari ke 8 sebesar 13,9443 indml, diikuti pada hari ke-10 sebesar 12,8055 indml kemudian diikuti pada hari ke-12 sebesar 9,2222 indml, kemudian diikuti pada hari ke-2 sebesar 8,1110 indml. Tingginya pertambahan individu pada Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. hari ke-8 tersebut kemungkinan disebabkan karena kandungan nutrisi pada media merupakan kondisi lingkungan yang paling optimal dalam mendukung kehidupan dan pertambahan individu Brachionus plicatilis, sedangkan yang terendah didapatkan pada hari ke-16 sebesar 0,8610 indml, keadaan ini menunjukkan bahwa pada hari ke- 16 telah terjadi penurunan ketersediaan bahan makanan yang dibutuhkan oleh Brachionus plicatilis untuk kehidupan dan perkembangbiakannya. Menurut Yoshinaga et al., 1999 pemberian ragi roti dengan komposisi yang tepat merupakan sumber nutrisi bagi Brahcionus plicatilis untuk kehidupan dan perkembangbiakannya, karena penambahan ragi roti yang tepat pada media kultur menyediakan berbagai jenis protein, karbohidrat, dan jenis mineral. Roosharoe 2006 menjelaskan bahwa ragi roti merupakan salah satu substrat organik yang potensial dalam meningkatkan pertumbuhan Brachionus plicatilis, karena ragi roti adalah sumber pakan yang berasal dari jamur kelompok yeast yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi, serta sangat baik bagi laju pertumbuhan Brachionus plicatilis.

4.2 Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis