Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian: Brachionus plicatilis O. F. Muller

Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010.

1.2 Permasalahan

Telah cukup banyak penelitian yang dilakukan tentang laju pertumbuhan Brachionus plicatilis, namun belum diketahui pengaruh penambahan ragi roti, pada media kombinasi kotoran ayam, pupuk Urea dan TSP terhadap laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis dengan diberikan perlakuan penambahan ragi roti pada media kombinasi kotoran ayam, pupuk Urea dan Triple Superposfat TSP

1.4 Hipotesis Penelitian

Penambahan ragi roti pada media kombinasi kotoran ayam, pupuk Urea dan TSP menentukan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis.

1.5 Manfaat Penelitian:

Hasil penelitian yang didapatkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai: a. Bahan informasi bagi instansi terkait yang membutuhkan teknik penyediaan pakan alami. b. Bahan informasi dalam memanfaatkan kotoran ayam untuk pembudayaan pakan alami. Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Brachionus plicatilis O. F. Muller

Brachionus plicatilis merupakan organisme eukariot akuatik yang termasuk ke dalam zooplankton yang bersifat filter feeder yaitu mengambil makannya dengan cara menyaring partikel dari media tempat hidupnya. Zooplankton dari genera Brachionus ini mempunyai variasi ukuran tubuh, yaitu antara 50-300 mikron. Ukuran tubuh yang bervariasi ini juga dibedakan berdasarkan tipe, yaitu untuk yang berukuran besar 230- 400 mikron digolongkan kedalam tipe L, sedangkan yang berukuran kecil 50-220 mikron digolongkan kedalam tipe S Djarijah, 1995. Selanjutnya Hyman 1951, menjelaskan bahwa tubuh umumnya tidak bewarna atau transparan, mempunyai indra seperti bintik mata. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan dan kaki atau ekor Gambar 2.1. Pada bagian kepala terdapat enam buah duri, diantaranya terdapat sepasang duri yang panjang dibagian tengah. Ujung bagian depan dilengkapi dengan gelang-gelang silia yang kelihatan seperti spiral, disebut dengan korona yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut Isnansetyo Kurniastuty, 1995. Antara jenis jantan dan betina terdapat perbedaan bentuk yang menyolok. Secara umum yang jantan mempunyai bentuk tubuh yang jauh lebih kecil daripada yang betina dan muncul pada masa-masa tertentu saja, sedangkan yang betina memiliki ukuran tubuh lebih besar hampir setiap saat selalu berkembang biak secara partenogenesis tanpa kawin. Bahkan banyak diantara jenisnya yang tidak dikenal pejantannya. B. plicatilis hidup antara 12-19 hari. Selama itu B. plicatilis dapat bertelur sebanyak 5 butir Mujiman, 1998. Andi Pranata : Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera Brachionus Plicatilis Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti, 2010. Gambar 2.1 Bentuk Morfologi Brachionus plicatilis A. Betina ; B. Jantan. Sel tubuh Rotifera B. plicatilis tersusun sebagai jaringan tubuh yang membentuk sistem organ yang umumnya masih sangat sederhana. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dekat dengan korona. Di bagian belakang mulut terdapat faring yang disebut mastax. Kerongkongannya pendek, yaitu yang menghubungkan antara mastax dengan lambung Djuhanda, 1980.

2.2 Klasifikasi Brachionus plicatilis