M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
D. Para Pelaku Dalam Pasar Modal
Tidak seperti pasar-pasar biasa, Pasar Modal sangat hiruk-pikuk dan penuh dengan berbagai macam pelaku pasar. Masing-masing dengan prosedur kerja,
tugas, kewenangan, hak dan tanggung jawab yuridis sendiri-sendiri. Karena itu, Pasar Modal sekaligus hukum yang mengaturnya sebenarnya merupakan refleksi
dari eksistensi suatu pasar yang canggih dan complicated. Tidak ada pasar lain di dunia ini yang begitu banyak macam dan model para pelakunya seperti yang
terdapat pada Pasar Modal. Hal ini mudah dipahami berhubung mobilitas perputaran uang di Pasar
Modal sangat besar jumlahnya. Dalam waktu beberapa detik saja, milyaran dolar dapat ditarik dari suatu negara lewat wahana Pasar Modal itu. Maka ibarat kata
orang bijak, dimana ada gula di situ banyak semut, maka berduyun-duyunlah orang datang ke Pasar Modal dengan berbagai peranan yang dimainkannya, atau
bahkan mereka datang hanya sekedar berspekulasi dengan nasibnya dengan melakukan investasi di Pasar Modal tersebut.
Mereka-mereka yang merupakan pelaku dalam Pasar Modal tersebut dapat disebutkan sebagai berikut:
44
1. Perusahan publik
Perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 tiga ratus pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000,- tiga milyar Rupiah atau suatu
44
Munir Fuady, Op. , Cit, hal. 38-39.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
jumlah pemegang saham dan modal setor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
45
Ada sedikit perbedaan antara emiten dengan perusahaan publik. Kalau emiten sudah pasti perusahaan publik karena telah memenuhi persyaratan sebagai
perusahaan publik dilihat dari jumlah pemegang saham dan modal minimal yang disetor. Emiten melakukan penawaran umum dan sahamnya aktif diperdagangkan
di Bursa secondary market, sedangkan perusahaan publik belum tentu dapat dikategorikan sebagai emiten. Karena perusahaan publik belum tentu melakukan
penawaran umum atau listing di Bursa.
46
2. Bapepam
Bapepam merupakan badan pengawas Pasar Modal yang bertujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar, efisien, serta
melindungi kepentingan pemodal serta masyarakat. Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal dilakukan oleh badan pengawas
Pasar Modal yang selanjutnya disebut dengan Bapepam.
47
3. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.
48
45
Pasal 1 angka 22 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
46
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op. , Cit, hal. 155.
47
Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
48
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
Pada saat ini terdapat dua Bursa Efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta BEJ , dan Bursa
Efek Surabaya BES. Kedua bursa tersebut harus bisa menciptakan kondisi yang
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
bisa mendorong perusahaan efek yang menjadi anggotanya, untuk melayani dan mendahulukan pemodal sehingga pada akhirnya dapat merangsang minat pemodal
melakukan investasi dengan aman, efisien, dan terjangkau. Bursa Efek diwajibkan untuk mengembangkan sistem pengendalian intern,
terutama dalam pengawasan perdagangan yang efektif, dengan tujuan menghindari timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi informasi orang
dalam.
49
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa Kliring dan Penjaminan penyelesain transaksi Bursa.
50
Peranan Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP adalah untuk melaksanakan Kliring dan menjamin
penyelesaian transaksi. Fungsi ini dilaksanakan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI. Transaksi yang terjadi di Bursa Efek dikliringkan oleh LKP
secara terus-menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban Bursa yang melaksanakan transaksi. Di samping melaksanakan fungsi Kliring, LKP juga
menjamin penyelesaian transaksi di Bursa yang pelaksanaannya dilakukan dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota Bursa yang melaksanakan
transaksi.
51
5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian Sentral Bagi Bank Kustodian, Perusahaan
49
I Putu Gede Ari Suta, Op. , Cit, hal. 193.
50
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
51
I Putu Gede Ari Suta, Op. , Cit, hal 196.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
Efek, dan pihak lain.
52
Saat ini fungsi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP dilaksanakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. Jasa
Kustodian yang diberikan oleh LPP harus mampu memberikan pelayananan secara menyeluruh termasuk pembagian hak atas efek seperti deviden dan saham
bonus, proses administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS, penyerahan dana
dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjam-meminjam efek, dan pemindahan efek dari dan kepenitipan kolektif.
53
6. Reksa Dana
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek
oleh Manajer Investasi.
54
1. Reksa Dana berbentuk perseroan mutual company, yang terdiri dari:
Ada dua bentuk Reksa Dana, yang kedua-duanya diperkenanakan dalam sistem hukum Indonesia, yaitu:
a. Reksa Dana terbuka open end;
b. Reksa Dana tertutup closed end.
2. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya berbentuk
Reksa Dana Terbuka.
55
7. Perusahaan Efek.
52
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
53
I Putu Gede Ari Suta, Op. , Cit, hal 194.
54
Pasal 1 angka 27 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
55
Munir Fuady, Op. Cit. , hal. 107.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin Emisi efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.
56
a. Menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang
bertentangan dengan kepentingan nasabah; Oleh karena hubungan diantara Perusahaan Efek dan Penasehat Investasi dan
Nasabah, maka pemberian jasa oleh Perusahaan Efek atau Penasehat Investasi harus dilakukan secara profesional. Untuk itu Perusahaan Efek dilarang:
b. Mengungkapkan nama atau kegiatan nasabahnya, kecuali diberi
instruksi secara tertulis oleh nasabahnya atau diwajibkan menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
c. Mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengungkapkan
fakta material kepada nasabahnya mengenai kemampuan usaha dan atau keadaaan keuangannya;
d. Merekomendasikan kepada nasabahnya untuk membeli atau
menjual efek tanpa memberitahukan adanya kepentingan Perusahaan Efek atau Penasehat Investasi dalam efek tersebut;
e. Membeli atau memiliki efek untuk rekening perusahaan efek itu
sendiri atau untuk rekening pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam penawaran umum dalam hal perusahan efek
tersebut bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen
56
Pasal 1 angka 21 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
penjualan, kecuali pesanan pihak yang tidak terafiliasi telah terpenuhi seluruhnya.
57
8. Wakil Perusahaan Efek
Wakil Perusahaan Efek adalah wakil dari pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer
Investasi. 9.
Penjamin Emisi Efek Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten
untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
58
10. Penasehat Investasi
Penasehat Investasi adalah pihak yang memberikan nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan dan pembelian Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
59
11. Manajer Investasi
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif
untuk kelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
60
12. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga Penunjang Pasar Modal terdiri dari: a.
Kustodian Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa Penitipan Efek dan
harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
57
I Putu Gede Ari Suta, Op. , Cit, hal. 193.
58
Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
59
Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
60
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
61
b. Biro Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
62
c. Wali Amanat
Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang.
63
13. Profesi Penunjang Pasar Modal
Wali amanat dapat mewakili kepentingan para pemegang efek yang bersifat utang, secara
independen ditetapkan bank umum sebagai pihak yang dapat menyelenggarakan perwaliamanatan, karena mempunyai usaha
yang luas. Tetapi, sebagai antisipasi terhadap perkembangan Pasar Modal, dimungkinkan pihak lain, selain bank umum, untuk
melakukan kegiatan sebagai wali amanat berdasarkan peraturan pemerintah.
Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari: a.
Akuntan; Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan
61
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
62
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
63
Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan standar akutansi yang berlaku umum. Tanpa mengurangi ketentuan
yang ada, Bapepam dapat menentukan standar akutansi yang berlaku umum.
64
b. Konsultan Hukum;
Konsultan Hukum merupakan ahli dalam bidang hukum yang memberikan pendapat hukum mengenai emisi dan emiten atau
pihak lain yang terkait dengan kegiatan Pasar Modal. Untuk itu profesi ini mempunyai fungsi untuk memberikan pendapat dari
segi hukum legal opinion mengenai keadaan emiten. Konsultan Hukum harus memberika pendapat mengenai:
65
1. Anggaran dasar emiten beserta perubahannya;
2. Izin usaha emiten;
3. Bukti pemilikanpenguasaan harta emiten;
4. Perikatan emiten dengan pihak lain;
5. Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut
emiten maupun pengurusnya. c.
Penilai; Peranan perusahaan penilai sebagi salah satu profesi penunjang
Pasar Modal cukup menentukan di Pasar Modal, karena lembaga ini berperan dalam menentukan nilai wajar dari harta milik
64
I Putu Gede Ari Suta, Op. , Cit, hal. 204.
65
Ibid, hal. 206-207.
M. Budi Ibrahim : Tinjauan Juridis Atas Tindak Pidana Pasar Modal, 2007. USU Repository © 2009
perusahaan. Nilai ini diperlukan sebagai bahan informasi bagi investor didalam mengambil keputusan investasi.
d. Notaris;
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik sebagai mana dimaksud dalam staatblad 1860 No. 3 tentang
Peraturan Jabatan Notaris.
66
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
E. Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Pasar Modal