Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

3. Pendidikan Fisik Untuk membimbing anak agar terikat dan tertarik dengan ajaran-ajaran kesehatan dan sasaran pencegahan penyakit, maka dalam rangka memelihara kesehatan anak dan menumbuhkan kekuatan jasmaninya, di samping mereka pun harus berkonsultasi dengan para spesialis mengenai hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga jasmani dari berbagai penyakit, orang tua maupun guru juga harus membimbing dan mengajari anak untuk selalu menjaga kesehatannya. Jika memakan buah-buahan mentah itu dapat menimbulkan penyakit, hendaklah para pendidik membimbing anak-anak supaya membiasakan diri memakan buah-buahan yang sudah matang, dan jika memakan sayur-sayuran atau buah-buahan yang belum dicuci itu bisa menimbulkan berbagai penyakit, hendaklah para pendidik membimbing anak-anak supaya membiasakan diri memakan sayuran dan buah-buahan itu setelah dicuci. Jika mencampurkan satu makanan dengan makanan lainnya dalam satu waktu dapat menyebabkan penyakit di dalam perut, alat pernafasan dan alat pencernaan, maka para pendidik hendaknya membimbing anak-anak agar membiasakan diri mengatur waktu makan. Begitu juga jika mengambil makanan dengan tangan yang kotor itu dapat menimbulkan penyakit, maka para pendidik hendaknya membimbing anak-anak untuk menerapkan petunjuk Islam dalam mencuci tangan sebelum makan dan sesudahnya. Selain itu juga pendidik harus membimbing anak agar selalu membiasakan diri untuk berolah raga karena akal yang sehat terdapat dalam jiwa sehat. 23 4. Pendidikan Sosial Dalam menumbuhkan jiwa sosial anak, maka terlebih dahulu anak harus ditanamkan jiwa Ukhuwah Islamiyah yaitu ikatan kejiwaan yang mewarisi perasaan mendalam tentang kasih sayang, kecintaan dan penghormatan serta pengorbanan kepada setiap orang yang diikat oleh perjanjian aqidah Islamiyah, 23 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Buku Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam,Terj. Ruh Al- Islam, Muthaba’ah Lajnah Al-Bayan Al-‘Arabi oleh Syamsudin Asyrofi, Achmad Warid khan, dan Nizar Ali, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996 Cet, 1. h. 119.