Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

2. Toddler anak kecil yang baru belajar berjalan usia 2-3 tahun Dengan beberapa karakteristik antara lain yaitu: a. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. b. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. c. Anak mulai mengembangkan emosi. 3. Preschool anak yang belum masuk sekolah usia 4-6 tahun Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik antara lain: a. Berkaiatan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. b. Perkembangan berbahasa semakin membaik. c. Perkembangan kognitif daya pikir sangat pesat, ditunjukan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. d. Bentuk permainan anak masih bersifat individu bukan permainan sosial. 9 Adapun satuan pendidikan penyelanggara antara lain ialah: a Keluarga b Lingkungan c Taman Kanak-kanak TK d Raudatul Athfal RA e Bustanul Athfal BA f Kelompok Bermain KB g Bina Keluarga Balita 10

D. Landasan Pendidikan Anak Usia Dini

1. Landasan Yuridis a. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor: 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional: 9 Diah Ayu Ningsih, Psikologi Perkembangan Anak. Yogyakarta: Pustaka Larasati. 2000 h. 94-95. 10 Maimunah Hasan, Op.cit.h. 17-18. 1 Bab I, Pasal 1, butir 14, menetapkan pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 2 Pasal 28 butir 2 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pasal 28 butir 3 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada jaur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak TK, raudatul athfal RA, atau bentuk lain yang sederajat. 2. Landasan Filosofis Pendidikan anak usia dini pada dasarnya berdasarkan kepada nilai-nilai filosofis yang dianut oleh lingkungan yang berada disekitar anak. Dasar-dasar pendidikan sosial yang diletakan dalam mendidik anak adalah membiasakan anak berperilaku yang sesuai dengan etika dan tatanan yang ada dalam masyarakat. Dalam meletakan dasar pondasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat anak memberikan stimulasi dan upaya-upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak yang tentu berbeda antara yang satu dan yang lainnya. 11 Dalam keterangan lain dijelaskan bahwa filosofis atau dasar pemikiran penyelenggaraan anak usia dini yaitu: a. Setiap anak memiliki multi kemampuan yang bisa berkembang. b. Setiap anak berhak memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan perkembangannya. c. Setiap anak belajar melalui gerak move, bermain play, melakukan do untuk memperoleh pengalaman hands on learning. 11 Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, Op.cit.h.19-22. d. Setting lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak akan menumbuhkembangkan semua potensi yang dimilikinya. 12 3. Landasan Religius a. Al-Qur’an Al- Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jiblil kepada Nabi Muhammad SAW. di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad, yang ajaran berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang disebut syari’ah. 13 Nabi muhammad sebagai pendidik pertama pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Al- Qur’an sebagai sumber pokok dan landasan pendidikan Islam. Kedudukan Al- Qur’an sebagai sumber pokok dan landasan pendidikan Islam dapat difahami dari surat Al- ‘Alaq ayat 1-5 yang berbunyi: َقَلَخ يِذَلا َكّبَر ِمْساِب ْأَرْ قا قَلَع ْنِم َناَسنِإا َقَلَخ ُمَرْكَلْا َك بَرَو ْأَرْ قا َمَلَع يِذَلا ِمَلَقْلاِبا ْمَلْعَ ي َْلاَم َناَسنِإْا َمَلَع Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah yang paling Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al- ‘Alaq: 1-5 14 Al- Qur’an juga menjelaskan bahwa diantara masalah-masalah yang sudah menjadi ketetapan dalam syariat Islam adalah anak itu diciptakan dengan fitrah tauhid yang murni, agama yang benar, iman kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah: 12 Anita Yus, Model Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana. 2011, cet. 1. h.65. 13 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Bumi Aksara, 1996, cet. III, h. 21. 14 Abdurrahman An Nahlawi, Buku Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat . Terj, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalabiha fil Baiti wal Madrasati wal Mujtama’ oleh Syihabuddin Jakarta: Gema Insani Press. 1995 h. 31. ِقْلَِْ َليِدْبَ تَا اَهْ يَلَع َساَلا َرَطَف ِتَلا ِها َتَرْطِف ِساَلا َرَ ثْكَأ َنِكَلَو ُمّيَقْلا ُنيّدلا َكِلَذ ِها َنوُمَلْعَ يَا “...fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. QS. Ar-Ruum ayat : 30. Yang dimaksud fitrah Allah adalah manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama, yaitu agama tauhid. Jika ada manusia tidak memiliki agama tauhid, maka hal itu tidak wajar. Mereka tidak beragama tauhid karena pengaruh lingkungannya baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan disekitarnya. Lingkungan yang baik mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan anak dalam kebaikan dan ketaqwaan, dengan membuntuknya atas dasar iman, aqidah dan akhlak yang mulia. 15 Lingkungan yang pertama kali dijumpai oleh anak adalah lingkungan keluarga. Untuk itu keluarga orang tua harus mampu mendidik anak- anaknya dengan baik, agar mereka terhindar dari kerugian, keburukan, dan api neraka yang senantiasa menantikan manusia-manusia yang jauh dari Allah. Sebagaimana Allah berfirman: ُكِسُفْ نَاآْوُ ق اْوُ َمآ َنْيِذ َلااَه يَاآي اًراَن ْمُكْيِلْهَأ َو ْم “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” Q.S. At-Tahrim [66:6]. 16 Itulah beberapa dalil Al- Qur’an yang merupakan landasan untuk mendidik anak sejak sedini mungkin. b. Hadits Dalam hal mendidik anak terdapat juga beberapa hadist yang bisa dijadikan landasan dalam mendidik. Diantaranya yaitu: 15 Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam. Terj, Jamaludin Miri Jakarta: Pustaka Amani. 1994, Juz 2, h. 43. 16 Abdurrahman An Nahlawi, Op.cit. h. 141.