Pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah terhadap tahapan yang harus

Buah kurma yang matang mempunyai pengaruh yang baik terhadap otot- otot, sedangkan otot langit-langit mulut bayi yang baru dilahirkan membutuhkan aktifitas pergerakan. Karena itu, mentahnik langit-langit bayi yang baru dilahirkan amat besar faedahnya. 18 Adanya kelebihan mengapa sunnah Rasul ini menjadi perhatian yang penting bagi Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Karena dengan mentahnik, orang tua telah memberikan pendidikan jasmani kepada anak-anaknya agar anak tumbuh dengan sehat dan kuat selain itu dapat menjadikan tumbuhnya gigi mereka menjadi kuat dan bagus.

c. Memberi nama yang baik pada anak

Pemberian nama yang baik pada anak akan berpengaruh terhadap psikologis anak, yaitu dalam proses perkembangannya yang mengarah pada keadaan anak yang lebih baik. Salah satu bentuk kemuliaan dan kebaikan yang dilakukan kepada bayi yang baru dilahirkan adalah pemberian nama dan kunyah julukan yang terbaik kepada mereka. Kerena nama dan panggilan yang baik itu akan meninggalkan kesan positif dalam hati. Rasulullah bersabda: ِها ُلْوُسَر َلاَق :َلاَق ِءاَدْرَدلا َِِْأ ْنَع َلَسَو ِهْيَلَع ُها َىلَص َم ْمُكِئآََْْأِب ِةَماَيِقْلا َمْوَ ي َنْوَعْدُت ْمُكَنِإ ْمُك َءاََْْأ اْوُ ِسْحَأَف ْمُكِئآَبآ ِءآََْْأَو “Sesungguhnya kalian pada hari kiamat nanti akan dipanggil dengan nama- nama kalian dan nama-nama bapak-bapak kalian, maka perindahlah nama-nama kalian ”. H.R. Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya dengan para perawinya yang tsiqat. 19 Dalam hal ini Ibnu Qayyim menjelaskan dengan hadits Rasulullah Saw: َو َع ْن َأ ِِْ َو َه ب َْلا َش ِع ّي َق َلا َق : َلا َر ُس ْو ُل ِها َص َل ُها ى َع َل ْي ِه َو َس َل َم : َت َس م ْو ِب ا َأ َْْ ِءا َْلا ْن ِب َي ِءا ، َو َأ َح ب َْلا َْْ ِءا ِإ َل ِها َع ، ْب ُد ِها َو َع ْب ُد َرلا َْح ِن ، َو َأ ْص َد ُ ق َه َح : ا ِرا ث َو ََه ما َو ، َأ ْ ق َب ُح َه َح ا ْر ب َو ُم َر ة Dari Abu Wahab al- Jasya’i RA berkata: Rasulullah bersabda: “Gunakanlah nama Nabi, dan nama yang paling disenangi Allah ialah Abdullah 18 Muhammad ‘Ali Quthb, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam, Terj. Auladuna Fii Dhau-it Tarbiyyatil Islamiyyah . oleh Bahrun Abu Bakar Ihsan Bandung: CV. Diponegoro, 1993 cet. I. h. 37-38. 19 Ibnu Qayyim, Op.cit., h. 8 4 dan Abdurrahman, dan yang paling pas adalah Harits dan Hammam, sedangkan yang paling jelek ialah Harb dan Murrah.” 20 Orang tua menghendaki pemberian nama bagus dan baik. Sehingga Ibnu Qayyim menggambarkan ukuran berdasarkan hadis, bahwa Rasulullah menyenangi pemberian nama kepada anak-anak yang baru dilahirkan dengan nama- nama Nabi dan Asma’ Allah. Dalam memberikan nama orang tua harus memberikannya dengan nama-nama yang baik dan mengandung do’a yang baik pula. Nama, bagi Ibnu qayyim sangat penting bagi pendidikan anak terutama anak yang berusia dini, karena nama yang tidak baik akan mempengaruhi secara psikologis, seperti adanya keminderan, tidak percaya diri bahkan menutup diri dari pergaulan.

d. Menyusui Hingga Dua Tahun

Menyusui anak merupakan kerja fisik dan psikis yang mempunyai peranan dan pengaruh amat besar bagi pertumbuhan fisik, mental dan kepribadian anak. Karena bayi secara psikis sangat membutuhkan belaian dan dekapan sang ibu, ketika sang ibu menyusui bayi akan merasa tenteram dan tenang batinnya. Dalam hal ini Ibnu Qayyim berpendapat disertai dengan firman Allah Swt. ِِْ َو ْق ِت ْلا َف َط ِما َاق َل ُها َ ت َع َلا : َةَعاَضَرلا َمِتُي نَأ َداَرَأ ْنَمِل ِْيَلِماَك ِْيَلْوَح َنُهَدَاْوَأ َنْعِضْرُ ي ُتاَدِلاَوْلاَو َاِإ سْفَ ن ُفَلَكُت َا ِفوُرْعَمْلاِب َنُهُ تَوْسِكَو َنُهُ قْزِر ُهَل ِدوُلْوَمْلا ىَلَعَو َرآَضُت َا اَهَعْسُو ةَدِلاَو َاَو اَهِدَلَوِب ْنَع ًااَصِف اَداَرَأ ْنِإَف َكِلَذ ُلْثِم ِثِراَوْلا ىَلَعَو ِِدَلَوِب ُهَل دوُلْوَم اَمِهْيَلَع َحاَُج َاَف رُواَشَتَو اَمُهْ ّم ضاَرَ ت ْنَأ ُُْْدَرَأ ْنِإَو ْوُعِضْرَ تْسَت َذِإ ْمُكْيَلَع َحاَُج َاَف ْمُكَدَاْوَأ ا ْمُتْمَلَس ا ْمُتْيَ تاَءآَم ْوُمَلْعاَو َها اوُقَ تاَو ِفوُرْعَمْلاِب ا يِصَب َنوُلَمْعَ ت اَِب َها َنَأ : ةرقبلا ] ٢ [ ٢٢٢ َف َد َل ِت َيآا ُة َع َل ِع ى ّد ِة َأ ْح َك ما َأ : َح ُد َه َأ : ا َن َََ َما َرلا َض ِعا َح ْو َا ِن َو ، َذ ِل َك َح ق ِل ْل َو َل ِد ِإ َذ ا ْحا َات َج ِإ َل ْي ِه، َو َأ َك َد ِب َك ِما َل ِْي ِل َئ َا َْي ِم َل ْلا َل ْف َظ َع َل َح ى ْو ل َو َأ ْك َ ث َر َو َث ِنا ْ ي َه َأ :ا َن َْلا َ ب َو ْي ِن ِإ َذ َأ ا َر َدا َف ا َط َما ُه َ ق ْب َل َذ ِل َك ِب َ ت َر ِضا ْي ِه َم َو ا َت َش ُوا ِر َِه َم ا َع َم ْ ِع ُم َض َر ِة ّطلا ْف ِل َ ف َل ُه َم ا َذ ِل َك َو َث ِلا ُ ث َه َأ :ا َن َْلا َب ِإ َذ َأ ا َر َدا َأ ْن َي ْس َ ت ْر ِض َع ِل َو َل ِد ِ ُم ْر ِض َع ًة ُأ ْخ َر َغ ى ْ ي َر ُأ ّم ِه َ ف َل ُه َذ ِل َك Pada masa penyapihan, Allah Swt berfirman: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan 20 Ibid ., h.86 menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih sebelum dua tahun dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu bila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ” QS. Al-Baqarah [2]: 233. Ayat ini mengandung beberapa hukum: Pertama; sempurnanya masa menyusui adalah dua tahun, itu adalah hak anak jika ia membutuhkan masa tersebut. Digunakan kata- kata “kâmilain” penuh sebagai penguat sehingga tidak dipahami satu tahun atau lebih dari dua tahun. Kedua; ibu bapak apabila ingin menyapih anaknya kurang dari masa dua tahun, harus bermusyawarah dan dengan catatan tidak memudharatkan si anak. Ketiga; boleh bagi seorang ayah untuk mencarikan seorang ibu yang akan menyusui si anak sekalipun ibu kandungnya tidak suka asalkan tidak memudharatkannya. 21 Para ahli kedokteran membuat suatu percobaan yang menghasilkan bahwa menyusui itu hendaknya dilakukan lebih dari satu tahun, dan yang lebih baik disempurnakan sampai dua tahun, sehingga tubuh dan gigi-gigi anak menjadi kuat, dan tidak mudah terkena penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan, dan seorang ibu hendaknya menyusui anaknya secara langsung karena air susu ibu ASI merupakan makanan yang padat gizi dan sangat dibutuhkan bagi perkembangan dan pertumbuhan fisik anak. 22 Beberapa manfaat dalam menyusui anak: 1. Terhindar dari berbagai macam penyakit karena ASI terjamin kebersihannya. 2. Suhu air susu tersebut akan selalu stabil, tidak dingin dan tidak juga panas. Suhu yang sangat ideal bagi seorang bayi. 3. Merupakan sumber makanan yang paling cocok untuk bayi karena dapat memenuhi segala apa yang dibutuhkan dalam pertumbuhannya. 4. Akan menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan anak. 23 21 Ibid., h. 168-169. 22 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam,Terj. Ruh Al- Islam, Muthaba’ah Lajnah Al-Bayan Al-‘Arabi oleh Syamsudin Asyrofi, Achmad Warid khan, dan Nizar Ali, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996 cet. I. h. 117-118. 23 Muhammad Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Terj. Manhaj Al- Tarbiyyah Al-Nabawiyyah Li Al-Thifl, oleh Kuswandani, Sugiri, dan Son Haji, Bandung: Al- Bayan [Kelompok Penerbit Mizan], 1997 cet. I. h. 103-104. Sunnah Rasul dengan memberikan ASI dua tahun, akan menghasilkan anak yang kuat dan memiliki daya imunitas tinggi. Dengan daya imunitas tinggi, anak tidak mudah sakit. Selain itu, dengan menyusui ASI dua tahun akan mempererat hubungan batin anak terhadap ibunya. Selain itu, ibu bisa mendidik secara langsung dengan proses menyusui anak selama 2 tahun.

e. Aqiqah dan Mencukur Rambut Anak

Aqikah merupakan ajaran yang disunahkan, sebab dengan pelaksanaan aqikah akan terjalin hubungan silaturrahmi antar kerabat maupun saudara dan juga merupakan sarana untuk mengungkapkan rasa syukur orang tua yang telah dikaruniai anak. Dalam melaksanakan aqikah disunnahkan menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki, dan satu ekor kambing untuk anak perempuan ketika berusia tujuh hari. Sebagaimana Rasulullah bersabda: َو َع ْن َُْ َر َة َق َلا : َق َلا َر ُس ْو ُل ِها َص َل ُها ى َع َل ْي ِه َو َس َل َم ُك : ل ُغ َا م َر ِه ْ ي َ ة ِب َع ِق ْ ي َق ِت ِه ُت ْذ َب ُح َع ْ ُه َ ي ْو َم َس ِبا ِع ِه َو ُي َس َم ِف ى ْي ِه َو ُْي َل ُق َر ْأ ُس ُه ذيمرلا اور Dari Samurah RA bahwa Rasullullah Saw bersabda: “setiap anak tergadai dengan aqikahnya, yang disembelih pada hari ketujuh, ia diberi nama pada saat itu dan dicukur rambutnya”. H.R. Tirmidzi Dalam hadits lain dijelaskan: َو َع ْن َع ِئا َش َة َق َلا ْت : َق َلا َر ُس ْو ُل ِها َص َل ُها ى َع َل ْي ِه َو َس َل َم : َع ِن ْلا ُغ َا ِم َش َتا ِنا ُم َت َك ِفا َئ َت ِنا َو َع ِن َْلا ِرا َي ِة َش ةا اور و دحاا ذيمرلا Dari Aisyah RA berkata, Rasulullah Saw bersabda bahwa “untuk seorang anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan untuk seorang anak perempuan seekor kambing” H.R. Ahmad dan Tirmidzi 24 Dengan berlandaskan hadits di atas, aqiqah bagi Ibnu Qayyim sangatlah penting, karena didalamnya mengandung unsur pendidikan keimanan dan sosial. Dengan mengakikah berarti orang tua telah menebus anaknya yang tergadai kepada Allah Swt. Selain itu akikah merupakan ungkapan rasa syukur orang tua kepada Allah yang telah diberikan nikmat sekaligus amanah berupa anak. 24 Ibnu Qayyim, Op.cit.,h. 11 Menurut Ibnu Qayyim terdapat beberapa manfaat dari pelaksanaan aqikah: 1. Aqikah merupakan pengurbanan bagi anak pada awal kehadirannya di dunia. Ia mendapat manfaat darinya sebagaimana ia mendapat manfaat dari do’a dan dari pembiasaan dibawanya ia ke tempat-tempat ibadah dan tempat ihram. 2. Anak akan terbebas dari ketergadaiannya dengan aqikah. Yaitu tergadai tertahan dari memberi pertolongan pembelaan kepada orang tuanya di akhirat nanti. 3. Merupakan tebusan untuk anak seperti halnya Allah menebus Isma’il As dengan kambing kibasy. 25

f. Mengkhitan Anak

Khitan adalah memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan dengan tujuan agar bersih dari najis. Perintah khitan bermula dari peristiwa dikhitanya Nabi Ibrahim As, yang ketika itu beliau berumur 80 tahun. Dan sampai sekarang perintah tersebut diteruskan oleh Nabi Muhammad Saw, sebagaimana firman Allah Swt: َيِكِرْشُمْلا َنِم َناَكاَمَو اًفيَِح َميِهاَرْ بِإ َةَلِم ْعِبَتا ِنَأ َكْيَلِإ آَْ يَحْوَأ َُُ . “Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad:Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. dan bukanlah dia termasuk orang- orang musyrik”. QS. An- Nahl [16] : 123 Dan Rasulullah pun bersabda: ِنْب ُداَدِش شْوَع ُهَْع ُها َيِضَر ِها ُلْوُسَر َلاَق :َلاَق َمَلَسَو ِهْيَلَع ُها ىَلَص ةَمَرَكُم ِلاَجّرلِل ةَُس ُناَتَِْْا : دحا اور ِءاَسّلِل Syidâd bin Aus berkata: Rasulullah Saw bersabda; “khitan itu disunnahkan bagi laki-laki dan kemuliaan bagi wan ita”. HR. Ahmad. : ِةَرْطِفْلا َنِم لا َم َمْض َض صَقَو ،ُقاَشِْتْسِإاَو ،ُة ْا ُمْيِلْقَ تَو ،ُكاَوّسلاَو ، ِبِراَشلا ْإا ُفْتَ نَو ،ِرِفاَظَأل ، ِِْب ِْإاَو ِْإاَو ،ُداَدْحِتْس دحا اور ُناَتِتْخ 25 Ibid .,h.53 “Di antara fitrah kesucian itu adalah: berkumur-kumur, menghirup air ke dalam hidung mencuci hidung, mencukur kumis, bersiwak, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan berkhitan”. HR. Ahmad 26 Dalam hal ini Ibnu Qayyim berpendapat bahwa: َِي ُهَنَأ :ْيِدِْعَو َع ُب َوْلا ىَل َِتُْْ ْنَأ ِّل َ ق َِبَصلا ِلْبَ ي ُثْيَِِ ِغْوُلُ بلا َلْب َذ َنِإَف اًنْوُ تََْ ُغ ا َا اَِِ َكِل مِتَي ْلا ِهِب َاِإ ُبِجاَو Menurut saya Ibnu Qayyim Al- Jauziyah: “Wajib bagi wali untuk mengkhitan anaknya sebelum baligh. Karena ia tergolong suatu perkara dimana kewajiban tidak akan sempurna kecuali dengannya”. 27 Dari pendapat Ibnu Qayyim di atas jelas bahwa khitan itu wajib dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya, karena dengan khitan anak akan terhindar dari penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain itu juga memudahkan anak dalam bersuci ketika habis buang air kecil. Dengan memotong ujung kemaluan anak, maka ia akan terbebas dari endapan yang berlemak serta lendir yang menjijikan. Karena jika endapan tersebut mengendap di ujung kemaluan si anak maka akan mengakibatkan peradangan dan pembusukan. 28

3. Pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah terhadap tahapan yang harus

dilakukan orang tua dalam mendidik anak usia 3-6 tahun Pada masa ini anak sangat peka dan mudah meniru hal-hal yang dilakukan orang lain terutama apa yang telah menjadi kebiasaan. Dengan melihat perkembangan seperti itu maka salah satu aspek penting dalam hubungan keluarga dan pendidikan terhadap anak adalah peran orang tua terhadap pendidikan anak. Dalam hal ini tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak menurut Ibnu Qayyim adalah sebagai berikut:

a. Tanggung Jawab Pendidikan Iman

Dalam konteks pendidikan anak usia dini, mengenai pendidikan keimanan haruslah dikenalkan melalui sejumlah aktifitas pendidikan dan pembinaan dalam 26 Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, Op.cit., h. 47. 27 Ibid ,. h.130 28 Muhammad ‘Ali Quthb, Op.cit., h. 43. menjaga dan menumbuh-kembangkan aspek-aspek keimanan yang dimiliki anak. Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mendidik anak tentang dasar- dasar keimanan sejak ia mulai mengerti, dan membiasakannya dengan rukun Islam serta mengajarkannya tentang dasar-dasar syariat Islam. Hal yang pertama kali diajarkan dalam hal ini adalah: 1 Membuka kehidupan anak dengan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. dari nabi Saw bersabda: ِا ْ ف َت ُح ْ و َع ا َل ِص ى ْ ب َي ِنا ُك ْم َأ َو َل َك ِل َم ة َا : ِإ َل َه ِإ َا ُها َو ، َل ّق ُ ْو ُه ْم ِع ْ َد ْلا َم ْو ِت َا : ِإ َل َه ِإ َا ُها “Awalilah mengajari anak-anakmu dengan kalimat “Tiada Tuhan selain Allah” dan talqinilah mereka ketika meninggal dengan kalimat “Tiada Tuhan selain Allah”. 29 Ibnu Qayyim berkata: “Bila anak dilatih ketika awal berbicara dengan ‘La Ilaha Illallah’ maka hendaknya kalimat yang pertama kali ia dengar adalah tentang pengenalan kepada Allah, mentauhidkan-Nya, dan Allah bersemayam di atas ‘Arsy, melihat dan mendengarkan hamba-Nya di mana saja ia berada. Nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman agar ketika anak dipanggil dengan nama tersebut ia mengerti dan faham bahwa ia adalah hamba Allah, Allah lah Dzat yang maha pengasih dan Dia-lah Pemelihara dan Penjaganya. 30 Tujuan mengajarkan kalimat tauhid kepada anak adalah agar kalimat tauhid itu menjadi kalimat yang pertama masuk ke dalam pendengarannya juga kalimat yang pertama diucapkannya serta lafal pertama yang dipahaminya. 2 Mengajarkan anak untuk taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 29 Ibid ,. h.161 30 Al-Maghribi bin As-Said Al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak; Panduan mendidik anak sejak masa kandungan hingga dewasa, Terj. Kaifa Turabbi Waladan Shahihan, oleh Zaenal Abidin, Murajaah, Ahmad Amin Sjihab Jakarta: Darul Haq, 2004 h. 138. Sebagaimana Firman Allah SWT: ُْمْلا ِنَع َهْناَو ِفوُرْعَمْلاِب ْرُمْأَو َةَاَصلا ِمِقَأ َََُ باَي ْنِم َكِلَذ َنِإ َكَباَصَأآَم ىَلَع ِْبْصاَو ِرَك ِروُمُلْا ِمْزَع . اَتَُْ َلُك بُِيَا َها َنِإ اًحَرَم ِضْرَلْا ِِ ِشَََْاَو ِساَلِل َكَدَخ ْرّعَصُتَاَو ل ْوُخَف ر “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. Dan janganlah memalingkan muka dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman ayat 17-18. 31 Dalam hal ini Ibnu Qayyim Menjelaskan dengan sabda Rasulullah Saw: يِلَع َلاَق - َو ْمُهْوُمّلَع : ُهَْع ُها َيِضَر ُمُهْوُمّلَعَو ِها َةَعاَط ْمُهْو رُم :ُنَسَْْا َلاَقَو ,ْمُهْوُ بّدَأ َرْ يَْْا . Imam Ali R.A berkata: Ajari dan didiklah anak-anakmu,sedangkan Hasan berkata: ajaklah mereka untuk taat pada Allah dan ajarilah mereka tentang kebaikan. 32 ْمَع ِثْيِدَح ْنِم َدُواَد َِِْأ ِنَُسَو ِدَْسُمْلا ِِ َو رو بْيَعُش ِنْب ْيِبَأ ْنَع ُلْوُسَر َلاَق ,ِّدَج ْنَع ِه ْشَعِل اَهْ يَلَع ْمُهْوُ بِرْضاَو , عْبَسِل ِةَاَصلِاب ْمُك َءاَْ بَأ اْو رُم : َمَلَسَو ِهْيَلَع ِها ىَلَص ِها اْوُ قّرَ فَو , ر ُقْيِرْفَ تلاَو اَهْ يَلَع ْمُهُ بْرَضَو اَِِ ْمُهُرْمَأ باَدآ ُةَثَاَث ِثْيِدَْْا اَذَه ْيِفَف ِعِجاَضَمْلا ِِ ْمُهَ ْ يَ ب ِع ِجاَضَمْلا ِِ ْمُهَ ْ يَ ب Di dalam Musnad sunan Abu Dawud tentang hadits Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya. Rasulullah bersabda: perintahlah anak- anakmu untuk melaksanakan sholat pada usia 10 tahun dan pisahlah tempat tidur mereka. Di dalam hadits ini terdapat 3 adab tatakrama dalam memerintah anak: 1. Memerintah mereka untuk sholat, 2. Memukul mereka bila membangkang, dan 3. Memisah tempat tidur mereka. 33 31 Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam. Tarbiyatul Awlad fii Al-Islam Terj, oleh Jamaludin Miri Jakarta: Pustaka Amani. 1994, Juz 2, h. 43. 32 Ibnu Qayyim, Op.cit. h.161 33 Ibid ., 161 Tujuan mengajarkan anak untuk taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sejak dini adalah agar anak ketika tumbuh besar telah mengenal akan perintah-perintah Allah SWT, sehingga ia terbiasa untuk melaksanakannya. Selain itu juga ia sudah mulai mengerti akan larangan Allah sehingga ia dapat menjauhinya. Dalam konteks ini bahwa tanggung jawab pendidikan keimanan anak usia dini berada pada orang tuanya. Namun rata-rata orang tua sibuk pada pekerjaan atau urusan mencari nafkah. Sehingga anak dibiarkan saja. Namun ada pula yang menyerahkan pendidikan di PAUD atau TK. Hal ini disebabkan mereka kurang memahami pentingnya anak usia dini dibekali agama. Mereka hanya tahu, ketika anak disekolahkan atau diserahkan kepada guru agama atau guru ngaji, maka urusan tanggung jawab orang tua menjadi selesai. Hal ini bertentangan dengan konsep Ibnu Qayyim yang mengharuskan anak usia dini mendapatkan perhatian penuh dari orang tua terutama pendidikan keimanan.

b. Tanggung Jawab Pendidikan Moral Akhlak

Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dan pengaruh yang kuat dalam pembinaan akhlak seorang anak. Karena pendidikan membuat anak untuk terbiasa berperilaku baik, apabila terjadi perilaku yang kurang baik pada sikap dan tingkahlaku anak itu dikarenakan lemahnya pendidikan akhlak yang seharusnya diberikan pada awal masa kanak-kanak, dalam hal ini Ibnu Qayyim berkata: َو َِِ َْي ا َت ُجا ِا َل ْي ِه ْلا ِط ْف ُل َغ َيا َة ِْاا ْح ِت َي ِجا ِإا ْع ِت َ ُءا ِب َأ ْم ِر ُخ ُل ِق ِه َف ، ِإ َن ُه َ ي ْ َش ُا َع َم َع ا َو َد ُ ْلا ُم َر ُِّ ِِْ ِص َغ ِر ِ ِم ، ْن ُح ر َو ، َغ َض ب َو َِل جا َو َع َج َل ة َو ِخ َف ة َم َع َه َو ُا َو ، َط ْي ش َو ِح َد ة َو َج َش ع َ ف ، َي ْص َع ُب َع َل ْي َه ِِْ ِك َِب ِ َت َا َف ى َذ ِل َك َو ، َت ِص ْ ي ُر ِِْ َه َذ ِ َْاا ْخ َا ِق ِص َف تا َو َه ْي َئ تا َر ِسا َخ ة َل ُه ، َ ف َل ْو ََت َر َز ِم ْ َه َغ ا َيا َة َتلا َح ر ِز َف ِص َح َت ُه َ و َا ُب َد َ ي ْو ًم َما َو ،ا ََِ َذا َِت ا ُد َا ْك َ ث ُر َلا ِسا ُم ْ َح ِر َف َة َا ْخ َا ِق ِه ْم َو َذ ِل َك ِم ْن َ ق ْب ِل َ تلا ْر ِب َي ِة َلا ِْت َن َش َأ َع َل ْ ي َه ا Hal lain yang sangat dibutuhkan anak adalah pendidikan akhlak. Karena ia akan tumbuh dengan perilaku yang sesuai dengan didikan pengasuhnya sejak kecil. Jika akhlak mulia tidak ditanamkan pada anak sejak dini, maka akan sulit mendapatkannya ketika dewasa. Akhlak tersebut akan menjadi sifat dan karakter yang kuat tertanam di dalam dirinya. Oleh karena itu kita dapati kebanyakan manusia akhlaknya menyimpang atau berubah karena pendidikan yang ia dapatkan. 34 34 Ibid ., h. 172 Selain itu Ibnu Qayyim, juga menegaskan bahwa: َِي ُب َا ْن َْي َت ِ َب َصلا َِب ِإ َذ َع ا َق َل ََ : ِلا َس ْلا َل ْه ِو َو ْلا َب ِطا ِل َو ْلا ِغ َ ِءا َو ْلا َف َو ِحا ِش َو ْلا ِب ْد ِع َو َم ْ ِط ِق سلا ْو ِء َف ، ِإ َن ُه ِإ َذ َع ا َل َق ِب َس ْم ِع ِه َع ، َس َر َع َل ْي ِه ُم َف ِرا َ ق ُت ُه ِِ ْلا ِك َِب Seorang anak juga wajib dijauhkan dari hal-hal tak berguna atau sia-sia, baik nyanyian, permainan- permainan, berbagai bid’ah, dan ucapan atau pikiran yang buruk dan batil. Karena kalau semuanya itu sudah melekat, sulit untuk dirubah atau dihilangkan ketika besar. 35 Dalam hal ini Ibnu Qayyim pun menyimpulkan dengan berkata: “Bahwa sumber kerusakan moral berasal dari empat hal; kebodohan, kedzaliman, syahwat dan kemarahan. Sebab marah akan menimbulkan sikap sombong, dengki, hasud, permusuhan, dan kehinaan”. 36 Dari beberapa pendapat Ibnu Qayyim diatas, dapat difahami bahwa usia kanak-kanak sangatlah peka terhadap hal-hal yang diperbuat oleh orang lain. Ia senang meniru dan mencontoh apa saja yang didengar dan dilihatnya terutama apa yang telah menjadi kebiasaan. Sedangkan akhlak sangat erat kaitannya dengan kebiasaan dan perilaku keseharian, sehingga orang tua perlu bertindak ekstra hati- hati untuk dapat mendidik sikap dan pergaulan dalam lingkungan anak usia dini. Sebagaimana Imam Al- Ghozali pun pernah berkata bahwa: “anak-anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya, dan hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Karenanya, jika dibiasakan pada kebaikan dan diajarkan kebaikan kepadanya, maka ia akan tumbuh pada kebaikan tersebut, dan akan berbahagialah di dunia dan akhirat”. 37 Pembentukan keperibadian anak terjadi melalui seluruh pengalaman hidupnya, dengan bantuan panca indra yang digunakannya untuk merekam segala sesuatu yang ia temukan dalam hidupnya. Apabila yang diterima itu baik, indah dan menyenangkan, maka akan menjadi pengalaman yang baik dan menenteramkan batinya. Tetapi sebaliknya, apabila yang diterima itu tidak baik dan tidak menyenangkan, maka jiwanya akan tegang dan menimbulkan 35 Ibid ., h. 172 36 Al-Maghribi, Op.cit. h.171 37 Imam Ghozali, Adab Dalam Agama. Terj, Adabu Fii Diin Oleh A. M. Basalamah Jakarta: Gema Insani Press. 1992, h.22.