Penghulu Dalam Lintas Sejarah

Hal yang mendorong semangat baru dalam kehidupan masyarakat Islam yang di tandai dengan maraknya semangat kebangkitan Islam dan berkembangnya modernisme Islam di awal abad ke-20, sehingga menimbulkan kesadaran akan kebangsaan sense of awareness yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan apa yang dilakukan oleh pihak kolonial. Belanda yang berkaitan dengan penerapan politik Islam Belanda pada saat itu. 23 . Sebelum abad ke-19, sudah ada pemimpin Agama seperti penghulu. Tetapi kedudukannya selaku pegawai agama tertinggi dalam struktur kabupaten. Yang bertindak sebagai pemimpin agama pada kabupaten adalah Bupati. Sementara penghulu berada di bawahnya. Bupati kepala agama harus mengawasi semua petugas agama, seperti imam, modin, dan lain sebagainya Bupati beranggapan bahwa selain sebagai bupati juga sebagai pemimpin agama merupakan suatu pekerjaan yang paling penting pada tingkat kabupaten 24 . Pada akhir abad ke-19, gelar pemimpin agama yang melekat pada bupati mulai bergeser dan terlepas darinya. Beralih kepada penghulu. Penghulu langsung berada di bawah Gubernur Jendral. Di bawah penghulu ada penghulu tingkat kabupaten dan penghulu tingkat kecamatan. Dahulu jabatan penghulu tingkat kecamatan itu sebagai penghulu onderdistrick 25 . 34 5 C 5 , 1+6 + 3? 24 36 24 Kebanyakan yang di angkat sebagai penghulu itu adalah adalah orang yang telah menunaikan ibadah haji. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga seorang haji menjabat sebagai imam, merbot, amil atau sebagai guru agama. Jika seorang haji menjabat sebagai seorang mandor pasar dan polisi di tanah partikulir, mereka mendapat gaji dari Pemerintah. Selain daripada itu para haji yang tidak menjabat tetap menjadi petani dan pedagang 26 . Perhatian masyarakat terhadap pelaksanaan ajaran agama Islam dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini terbukti dari tahun 1886 terjadi perubahan pengamalan ajaran Islam yang lenih intensif tahun 1989, terutama dalam menjalankan shalat lebih cermat dan aktif pergi ke langgar untuk sholat berjamaah. 27 Dalam kitab al-Qawanin di kemuukakan ada empat kesalahan yang sering dilakukan oleh para penghulu yaitu, seorang penghulu suka melakukan perceraian antara suami istri tanpa mempertimbangkan alas an mengapa sampai terjadi perceraian itu 28 . Dalam bab ke-14 Qawanin memberikan peringatan kepada penghulu tentang pentingnya penetapan jadwal penanggalan bagi keperluan keagamaan, terutama awal bulan Ramadhan. Jadi penghulu bertugas untuk menentukan awal bulan puasa. Dalam 32 2? 3 8 8 ++1 4641 3+ H 6 7 8 11 11 9 9 3 8 6 1 : 9 ++ menetapkan aturan terkadang penghulu bekerja mengutamakan keinginannya sendiri daripada bersandar pada agama. 29 Dalam perjalanan peradilan agama, sering bertumpu kepada penghulu. Karena itu pendapat penghulu harus di hormati. Pengangkatan penghulu dilakukan secara lebih cermat, mengingat pekerjaan penghulu bukan hanya sekedar menelaah beberapa kitab dan memakai sorban, melainkan juga pendidikan umum dan pengalaman yang luas. 30 Akibat dari pada lambatnya proses penyebaran Islam berakibat sedikitnya orang-orang yang dapat menduduki jabatan penghulu. Bahkan boleh jadi menjadi Kadi, Penata keuangan dan Kepala Masjid. Dampak daripada itu, seorang penghulu menganggap seluruh pekerja di masjid di anggap bawahannya. Sesungguhnya adalah suatu kekecualian, seorang penghulu juga dapat bertindak sebagai Imam atau Khatib waktu Shalat, sehingga mempunyai kedudukan penting di kalangan masyarakat. 31 Pada masa kolonial Belanda, para anggota dan panitera tidak menerima gaji tetap kecuali ketua mereka menerima honor yang diambilkan dari ongkos perkara yang di bayaroleh para berperkara. 32 Pengadilan Agama berwenang memeriksa 31 = 114 ?3?6 4B I 11? 6B 4 G 5 7 F 7 = = +11142 11 +6 43 F ; 5 124 perkara dan memberi keputusan hanya bila di hadiri paling tidak oleh tiga orang anggota termasuk ketua. Merupakan realitas sejarah, bahwa setiap Pengadilan Agama mempunyai peranan penting dalam pembinaan hukum Agama. Penghulu Agama adalah orang- orang yang bernaung di Pengadilan Agama, ia sebagai orang yang memberi petunjuk pelaksanaan hukum agama kepada masyarakat. 33 Jabatan penghulu sudah ada sejak berabad-abad lamanya, tetapi perkembangannya secara sempurna baru terjadi pada abad ke-19 dan abad ke-20 dahulu penghulu di terjemahkan dalam bahasa Belanda “Priester” tetapi terjemahannya ini berdasarkan suatu kesalahpahaman karena agama Islam tidakmengenal “pendeta”, kesalahpahaman orang-orang Belanda ini dapat di mengerti jika dipikirkan hal-hal berikut ini : 1. Bahwa penghulu itu mengerjakan tugas-tugas yang dalam agama lain di kerjakan oleh pendeta. 2. Bahwa penghulu itu berbeda dengan orang-orang biasa dalam segi pakaiannya, kebanyakan mereka memakai pakaian arab seperti : sorban dan jas panjang 34 . 44 8 0 , 3 .= -- 79 1+6 11 4? Jabatan tertinggi dalam hal mengurusi soal-soal agama adalah penghulu, di ibukota penghulu di sebut penghulu kepala, dibawahnya terdapat pegawai-pegawai yang lebih rendah, yaitu “Penghulu Districk” dan “Penghulu Onderdisrick” 35 . Penghulu-penghulu rendah tidak semuanya terpelajar, tetapi kalau mendapat kesulitan mereka minta bantuan para kiyai-kiyai, penghulu yang pada umumnya sibuk dengan pekerjaan-pekerjaannya dalam mengurusi masyarakat Islam 36 . Pada hari raya Islam, seperti hari lahir Nabi Muhammad saw dalam bahasa arab; Mawlid al-Nabi, bahasa Jawa dan Sunda; Mulud, dalam bahasa Betawi; Maulid dan hari Isra Miraj, yang menjadi pemimpin dalam upacara itu adalah Penghulu, perayaan tersebut dilaksanakan di masjid, di rumah penghulu atau di tempat lain. 37 Campur tangan Pemerintahan Belanda dalam soal Pengadilan Agama dan upaya penertiban pengadilan agama setelah di keluarkanya stbl 1882 tentang pembentukan pengadilan agama di Jawa dan Madura ini mendapat kecaman dari ahli hukum adat. Snouck Hurgronje ia mengatakan bahwa pembentukan pengadilan agama itu merupakan kesalahan yang patut disesalkan sebab seharusnya pengadilan 46 42 3 4 5 C , + agama ini di biarkan berjalan liar tanpa ada bantuan dan campur tangan pemerintah sehingga keputusan-keputusan tidak perlu memperoleh kekuatan undang-undang. 38 Pentingnya jabatan penghulu terutama yang diketahui ialah penghulu ibukota kabupaten, kadang-kadang di sebut penghulu kepala, penghulu dapat dilihat dari peranannya di masyarakat. Kedudukan dan peran penghulu itu adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Kadi’ Sebagaimana di tempat lain dengan kewenangan hukum yang dipersempit namun tetap mengacu kepada hukum peradilan yang sebenarnya dan peradilan sukarela, selama itu di dasarkan hukum Islam. 2. Sebagai Mufti Yaitu orang yang memberi penerangan tentang hukum Islam, karena di dalam masyarakat dan kehidupan perorangan kerap kali timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masalah agama, dan mereka sangat membutuhkan bimbingan dan petunjuk dari seorang yang pandai dan ahli di dalam masalah hukum Islam, maka dari itu di bentuk suatu Mufti Agama untuk siapa saja yang memerlukan nasehat-nasehat keagamaan. 4+ 1+4 4? 3. Juru Nikah Dengan tugas untuk mengawasi pelaksanaan akad nikah yang benar, sesuai dengan aturan, dan pendaftaran perkara perceraian karena penjatuhan talak. Tugas dalam kedudukan itu tidak termasuk dalam wewenang hukum peradilan yang sebenarnya maupun yang sukarela, karena hukum Islam tidk mengenal pengawasan atas perkara pernikahan dan perceraian. Kebutuhan akan kepastian hukum tidak mengenal pengawasan atas perkara pernikahan dan perceraian.Kebutuhan akan kepastian hukum maka maka di setiap kota dan kampung selalu di temukan juru nikah atau penghulu terabaikan. 39 4. Mengepalai Mesjid Di samping sebagai mengepalai mesjid, penghulu juga sebagai kepala seluruh pegawainya. Kedua tugas inilah yang memberi gambaran kepada orang-orang luar tentang tugas penghulu. Penghulu sebagai wakil tertinggi dalam soal-soal agama dan ia di Bantu oleh beberapa pegawai mesjid bawahanya. Sebagai kepala mesjid, penghulu mengatur soal-soal peribadatan, ia juga berhak bertindak sebagai imam, dan khotib, tetapi biasanya ia 41 = +4+? melimpahkan tugas ini kepada bawahannya. Selain itu juga penghulu mengurus kas masjid 40 Sebagai kepala personil masjid, penghulu mengatur peran bawahannya, seperti imam pada waktu sholat, khotib yang mengucapkan khutbah, hari raya Islam, Muadzin, dan marbut 41 Perannya sebagai imam masjid atau kepala pegawai kemasjidan, ia bertanggung jawab atas pemeliharaan masjid maupun gaji bagi para pegawainya diambil dari dana kas masjid yang di bentuk di setiap kabupaten yang di bawah pengawsan Bupati. Dana kas masjid di peroleh dari ongkos pembayaran pencatatan nikah, talak, dan ruju’, ongkos perkara di pengadilan Agama, wakaf maupun bagian zakat dan dan ritrah, kas masjid itu di urus oleh sebuah komisi yang di bentuk dan bertanggung jawab kepada Bupati. 42 5. Mengurus dan Mencatat Pernikahan, Perceraian, dan Ruju ?B , + ? ?3 , = 1+? 336 Menurut Hukum Islam, untuk menghindari dari penyalahgunaan dan kekacauan, penghulu sebagai ahli hukum Islam termasuk dalam kategori ahli yang ditugaskan mengurusi pernihkahan, perceraian dan ruju. Dalam pelaksanaan tugas di bidang Dalam pelaksanaan tugas di bidang NTR Nikah, Talak, Ruju serta segalasesuatu yang ada sangkut pautnya dengan masalah tersebut dapat dilaksanakan oleh petugas-petugas di daerah tersebut. Dan mana kala timbul hal-hal yang tidak terselesaikan oleh petugas dan kewedaan atau di kecamatan itu secara baik ataupyn kalau timbul pertentangan pendapat di antara petugas di daerah itu dengan masyarakat barulah beliau turun tangan turut menyelesaikan sengketa yang timbul itu bertindak selaku juru pendamai dan yang menyelesaikan masalah yang timbul itu. Biasanya kalau penghulu sudah turun tangan dalam masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, ia segera mengeluarkan fatwa-nya atas nama Allah maka segeralah pihak-pihak yang bersangkutan itu tunduk dan taat atas ketetapan dan fatwa tersebut. Jarang sekali fatwa yang dikeluarkan oleh penghulu mendapat sanggahan atau kritikan dari masyarakat, karena penghulu di angkat bukan sembarangan, tapi dengan proses dan prosedur tertentu. Disamping cakap, alim dan bijaksana maka faktor pemilihan tentu juga diperhatikan, biasanya sesudah itu menurun kepada anak- anaknya yang memenuhi syarat-syarat tertentu. 43 6. Penasehat pada Landrad Dalam masa-masa sebelum kemerdekaan penghulu merupakan pejabat merupakan pejabat yang menetukan, sehingga dalam bidang peradilan pun mereka ikut menentukan dalam rangka menjaga agar hukum Islam dapat di terapkan dalam hal-hal yang di tentukan oleh Pengadilan Negeri. Hanya saja saying dalam pelaksananya, para penghulu kurang mengikuti derap langkah dari pengetahuan Hakim Pengadilan Agama Negeri yang memakai Hukum Barat sebagai sumber hukumnya. Sehingga Pada masa belakangan para penghulu dalam pengadilan negeri bukan lagi sebagai pihak yang menentukan sebaliknya merupakan pihak yang ditentukan. Tugasnya tinggal menyumpah para pihak-pihak yang berperkara di dalam persidangan. 44 Sebagai penghulu landrad ia bertugas untuk memberi nasehat mengenai pandangan Islam terhadap perkara yang diadili dan juga bertindak sebagai ?4 . 8 6 , 1 . 1B 4+41 ?? ?B pengambil sumpah terhadap pihak yang diperlukan, untuk itu ia mendapat gaji tertentu dari pemerintah Belanda. Pengangkatan penghulu sebagai penasehat landrad, di karenakan pemerintah Belanda masih menganggap hukum yang berlaku di kalangan orang Islam adalah hokum Islam, namun sikap ini di ubah oleh Snouck Hurgronje dengan mengatakan bahwa hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum adat 45 . 7. Sebagai Penasehat Pejabat Pemerintah Penghulu dalam hal ini pula merupakan bagian dalam struktur Pemerintahan, bahkan adalah merupakan pejabat tinggi dalam Pemerintahan di bidang keagamaan. Karena itu segala ketentuan yang akan di ambil atau di laksnakan dalam pemerintahan selalulah lebih dahulu dimintakan pertimbangan para penghulu guna menentukan apakah ketentuan tersebut dapat dijalankan dan tidak bertentangan dengan ketentuan keagamaan. Dalam hal inilah fungsi penghulu bertindak sebagai penasehat dan pejabat pemerintah. 46 8. Sebagai Ketua Pengadilan Agama ?6 = 8 ; 3 + + ? - 11+ 32 ?2 . 8 6 , 1 41 Dalam hal ini penghulu juga mendapat peran memeriksa dan memutus manakala di kalangan umat terdapat perselisihan faham atau pendapat baik dalam masalah NTR Nikah, Talak, Rujuk, Mawaris, Mahar, Hadhonah, Ta’lik talak, dan sebagainya, maka biasanya kalau pada timgkat Kecamatan atau Kewedaan tidak terselesaikan maka barulah diajukan kepada penghulu. Dalam hal mana, maka penghulu tentu segera mengadakan pemeriksaan dan penumpulan data dan fakta-fakta yang diperlukan. Dan kemudian diadakanlah pemicaraan dengan para anggota atau pegawainya guna mengadakan penyelesaian akan perkara tersebut. Dalam persidangan mana masalah tersebut di bahas dan dipertimbangkan secara mendalam menurut ketentuan atau qaidah fiqhiyyah dan segera diambil jalan keluarnya kemudian barulah di ambil keputusan yang setepat-tepatnya dan sebenar-benarnya. Keputusan segera diumumkan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Persidangan-persidangan para penghulu di saat sebelum kemerdekaan banyak dilakukan dirumah-rumah penghulu sendiri atau di serambi masjid. Sehingga pada waktu itu terkenalah istilah pengadilan serambi. Baru sesudah kemerdekaan sidang-sidang dari penghulu ini mengambil tempat pada kantor atau ruangan khusus yang telah ditentukan. Karena penghulu yang bertindak pula sebagai Ketua Pengadilan Agama maka segala keputusan dan ketetapan beliau ini terus di taati dan dilaksanakan oleh masyarakat dan pihak-pihak yang bersangkutan. 9. Membantu Pencatatan Penduduk Dalam hal ini penghulu mendapat tugas tambahan, di samping mencatat perkawinan, ia juga di minta mencatat kematian, tugas tambahan ini lebih mudah dikerjakan oleh penghulu dari pada oleh pasirah atau pegawainya, karena bila seseorang meninggal tentu yang diberiahu terlebih dahulu adalah penghulu, karena penghulu dalam mengurus jenazah sangat diperlukan. 10. Mengawasi Pendidikan Agama Statblaad 1905 menyebutkan bahwa siapa saja yang akan memberi pelajaran Agama, harus mendapatkan izin tertulis dari pemerintah setempat. Disamping itu guru-guru harus membawa daftar dari murid- muridnya menurut bentuk tertentu dan mengirimkannya secara berkala kepada kepala daerah setempat. Izin tersebut dapat di tarik kembali apabila ia berulang-ulang melanggar peraturan atau memiliki perilaku yang tidak baik. 11. Sebagai Wali Hakim Masalah pihak perempuan yang akan melakukan perkawinan tidak mempunyai wali tapi tidak ada ditempat atau ada yang menghalangi menjadi wali, ataupun wali yang berhak tapi adhal enggan mengawinkan pihak perempuan tersebut , maka menurut ketentuan syar’I dapat dipindahkan hakmewalikan itu kepada wali hakim. Didalam pemindahan kewalian kepada wali hakim dijelaskan terlebih dahulu tentang prosedur pemindahan dimana kedua pihak perlu di periksa lebih dahulu terutama tentang wali yang adhal enggan untuk menikahkan perempuan yang harus di walikan itu. Manakala wali yang bersangkutan tetap adhal enggan tanpa alas an yang sah menurut syara’ maka barulah kewalian itu dipindahkan kepada wali hakim.Yang ditentukan bertindak sebagai wali hakim. Yang ditentukan bertindak sebagai wali hakim adalah pejabat-pejabat yang telah ditentukan yang pada umumnya adalah para Penghulu Naib atau penghulu pada Kantor Urusan Agaka kabupaten. 47 12. Pejabat Urusan Zakat ? 41?B Seorang penghulu bertugas mengumpulkan dan membagikan zakat kepada yang berhak. Boleh jadi tugas itu dilaksanakan sendiri oleh penghulu atau diserahkan kepada bawahannya. Dari tugas ini penghulu memperoleh penghasilan sesuai aturan yang ditetapkan ajaran Islam. 13. Pegawai Tata Usaha dan Kepala Masjid Dan tentu juga orang-orang bawahan yang diangkatnya sendiri dan bekerja secara teratur, memiliki hak untuk bertindak sendiri selaku imam atau khatib di mesjid. Syarat menjadi seorang penghulu menurut atau wakil menurut Karel A Steenbrink bahwa ada tiga aliran yang menentukan kebijaksanaan pengangkatan penghulu baru dalam politik pemerintah kolonial. 48 . Pertama. Sebagian besar pegawai pemerintah termasuk para residen dan gubernur jendral berpendapat, bahwa jabatan penghulu adalah jabatan agama, sehingga harus bebas dari campur tangan dari pemerintah Belanda. Bupati boleh saja mengangkat seorang keponakan, yang sama sekali tidak tahu agama, menjadi ?+ G 5 7 7 = = +11142 ++ penghulu. Satu-satunya syarat yang dicantumkan dalam korespondensi para pejabat tentang pengangkatan penghulu baru adalah bahwa calon penghulu bukan pemakai tentang madat. Kedua, sikap yang agak pasif juga yang datang dari Holle dan beberapa tokoh lain. Mereka berpendapat, bahwa pemerintah harus mempertahankan agar para penghulu tidak di angkat dari kelompok orang Islam yang terlalu fanatic atau yang turut dalam satu aliran tarekat. Credit point perlu diberikan kepada para penghulu jika mereka giat memperbaiki pertanian, melaksanakan proyek irigasi, membasmi tikus, membantu proyek suntikan penyakit cacar dan lain-lain. Dalam beberapa laporan, Holle juga secara konsekwen maengajukan agar penghulu masjid dan pengulu landraad dijabat oleh seorang pejabat saja, sehingga pemerintah bisa menetapkan siapa pejabat Islam yang paling penting di suatu daerah pemerintah tidak berhak memilih penghulu masjid, hanya penghulu landraad. Ketiga, dipelopori oleh Snouck Hurgronje dan bersifat aktif, Snouck menandaskan, bahwa penghulu harus di angkat pemerintah dan pemerintah harus bertindak tegas terhadap penghulu yang korup atau yang sama sekali tidak mengetahui hukum Islam dan mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan hukum itu. Lebih dari itu menurut Snouck Hurgronje adalah. 1. Tamat dengan hasil baik dari sebuah kursus mengeni kitab-kitab yang paling lazim termasuk yang mengenai fiqih 2. Mempunyai sekedar pengetahuan bukan agama yang diperlukan untuk secara tepat menjalankan pejabat penghulu, seperti pengetahuan tentang tugas dan kewenangan majlis-majlis ulama menurut undang-undang. Begitu juga pengetahuan tentang tugas penghulu sebagai penasehat pada pengadilan negeri, pengeahuan tentang peraturan pemerintah daerah yang dalam peresmian pernikahan atau penerimaan berita mengenai perceraian harus ditaati, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan ini tidak ada seorang penghulu pun yang sama sekali tidak mempunyai pengetahuan yang dapat diperoleh pada sekolah pemerintah untuk pribumu. 3. Syarat-syarat tertentu mengenai watak, sifat sholeh dan jujur sedapat mungkin juga syarat mengenai kedudukan didalam masyarakat. 49 Jabatan Hakim Agama Islam kini menjadi fungsi-fungsi yang bersifat khusus, seperti yang terjadi pada keseluruhan birokrasi agama. Secara tradisionil, jabatan Hakim Agama biasanya berada pada “Penghulu”, seorang administrator masjid yang juga mempunyai tugas, peran dan tanggung jawab didalam masyarakat Islam. Kini, fungsi-fungsi itu di pisah-pisahkan, dan hakim agam akan menjadi “hakim” dengan sedikit tambahan tugas. Dengan pemisahan ini, mungkin hakim Agama akan ?1 +4 menurun kedudukannya di mata masyarakat dan menyempit pula kewibawaan hukumnya. 50 8 32 1? 2 1? . = ,8 6 . A 1+1 - 6B = ? 6 6 , 1+B 443 51 ?3 7 63 9 4B 3 1+1 3 4 . 7 . 8 8 4B , 3BB? 52 . 8 0 . = 3BB4 3 BAB III PROGRAM STUDI AHWAL-SYAKSHIYYAH DI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

A. Sejarah Berdirinya Program Studi Ahwal-Syakshiyyah Hukum Keluarga

Islam Gagasan untuk mendirikan Fakultas Sya’riah di Jakarta di mulai pada akhir tahun 1966. Sebelumnya IAIN Syarif Hidayatullah telah mengelola Fakultas Syari’ah di Serang, Jawa Barat. Untuk itu dilakukan persiapan-persiapan sehingga dibentuklah suatu tim yang dipimpin langsung oleh rektor pada saat itu, Prof. Drs. H. Soenardjo. Karena sarana dan prasarananya belum siap dan belum memadai,maka fakultas Syari’ah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai tahun ajaran 1968. Untuk tahap awal pimpinan fakultas di rangkap oleh rector dan pelaksana hariannya adalah Drs. H. Peunoh Daly, yang merangkap sebagai ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah, selanjutanya rector mengangkat K.H.M Syukri Ghazali sebagai dekan Fakultas Syari’ah. Fakultas Syari’ah pertama.Jakarta sendiri resmi berdiri berdasarkan SK Menteri Agama No. 159 Tahun 1967. Sepanjang sejarahnya, tokoh-tokoh yang pernah memimpin Fakultas Sya’riah semenjak konversi IAIN ke UIN menjadi Fakultas Syari’ah dan Hukum sebagai dekan adalah sebagai berikut : K.H.M Syukri Ghozali 1968-1972, Drs. H. Peunoh Daly 1972-1975, 1983-1986, dan 1986-1991, Drs. Amir Syarifuddin 1975-1977 dan 1977-1979, H.A. Wasit Aulawi, MA 1979-1982 dan 1982- 1983, Drs. A. Mustadjib, MA 1991-1994, Drs. H.A. Chairuddin, SH 1994- 1998, Prof.Dr. H. Muhammad Amin Suma SH, MA 1998-2002 dan 2006-2010, dan Prof.Dr. Hasanuddin AF 2002-2006, Visi dan Misi Fakultas Syariah dan Hukum Visi Fakultas Syariah dan Hukum adalah mewujudkan Fakultas Sya’riah dan Hukum sebagai fakultas yang unggul, handal, dan terdepan dalam pengkajian, pengembangan, dan pengintegrasian serta penerapan ilmu Syari’ah,ilmu hukum, dan ilmu ekonomi Islam yang berorientasi pada nila-nilai keIslaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan. Misi Fakultas Syari’ah dan Hukum 1. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratife dalam ilmu syar’iah, ilmu hukum, dan ilmu ekonomi Islam baik bersifat teoritis maupun praktis. 2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu Syari’ah, ilmu hukum, danilmu ekonomi Islamyang berbasis penelitian research based university 3. Memberikan landasan akhlak dan moral terhadap pengembangan dan praktik ilmu Syari’ah, ilmu hukum, dan ilmu ekonomi Islam di masyarakat 4. Mengembangkan dan membina kehidupan civitas akademika yang menjunjung tinggi kebenaran, keterbukaan,kritis, kreatif,dan inovatif, serta tanggap terhadap perubahan-perubahan social,baik dalam skala nasional maupun global. 5. Menyelanggarakan manajement modern perguruan tinggi yang berorientasi pada mutu, profesionalisme, dan keterbukaan, serta memiliki daya saing yang tinggi dan kuat. 6. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah, perguruan tinggi, industri dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri. 7. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya implementasi syari’ah Islam dalam konteks keindonesiaan. 53 Secara historis dapat di kemukakan bahwa Program Studi Ahwal Syaksyiyah pada mulanya bernama Jurusan al-Qadha. Lalu, dalam perkembangannya berubah nama menjadi Jurusan Peradilan Agama. Seiring dengan perubahan regulasi pendidikan tinggi agama Islam, ia kemudian berubah menjadi Program Studi Ahwal- Syakhshiyyah yang memiliki 2 dua konsentrasi, yaitu Konsentrasi Peradilan Agama dan Konsentrasi Administrasi Keperdataan 64 = = = 1 1 A - 6?66

Dokumen yang terkait

Perceraian akibat suami impoten suatu study terhadap persepsi karyawati Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

0 9 92

Kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah

2 23 98

Praktek khitan perempuan dalam Islam studi terhadap pandangan dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

1 4 43

Keterampilan membaca kritis pada mahasiswa jurusan perbankan syariah fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 6 17

Respon Kognitif,Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat Berasuransi Syariah

0 12 0

Tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah ( studi pada mahasiswa program studi muamalat konsentrasi perbankan syariah fakultas syariah dan hukum uin syarif hidayatullah jakarta )

0 55 126

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 15 0

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Pembiayaan Mikro di PT.Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ciputat (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 5 133

Refleksi perjalanan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya.

0 0 19