Biografi Ahmad Tohari Nilai Sosial dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

33 a. Novel-novel berwarna geger polotik 1965 Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Jantera Bianglala, Kubah, Lingkar Tanah Lingkar Air, b. Novel-novel berwarna korupsi sebagai dampak pembangunan Di Kaki Bukit Cibalak, Berkisar Merah, Belantik, Orang-Orang Proyek, dan c. Cerpen-cerpen berwarna pelangi kehidupan sosial yang terkumpul dalam Senyum Karyamin dan Nyanyian Malam. 12

2. Penghargaan yang Pernah Diraih

Berikut ini merupakan beberapa karya Ahmad Tohari yang telah mendapat penghargaan: a. Karya-karya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa lain yaitu Ronggeng Dukuh Paruk dan Kubah akan diterbitkan dalam bahasa Jepang oleh Imura Cultural Co. Ltd, Tokyo, Jepang. b. Karya-karya yang pernah disiarkan melalui radio dan televisi yaitu Ronggeng Dukuh Paruk yang difilmkan oleh PT Gramedia dengan judul Darah Mahkota Ronggeng, 1983. c. Hadiah harapan Sayembara Cerpen Xincir Emas Radio Nederland, untuk cerpen Jasa-jasa Buat Sanwirya, 1977. d. Hadiah harapan lomba novel DKJ, untuk novel Di Kaki Bukit Cibalak. 13 e. Pada tahun 1995 menerima Hadiah Sastra ASEAN. 14

B. Data Novel Kubah

Kubah adalah salah satu novel karya Ahmad Tohari yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Pustaka Jaya, Jakarta, tahun 1981. 15 Novel ini pernah mendapatkan penghargaan dari Yayasan Buku Utama tahun 1981, serta telah diterbitkan dalam edisi bahasa Jepang. Novel Kubah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di Jakarta bulan Juni 1995 berisi 192 halaman. Kemudian novel 12 Yudiono K.S., op. cit., h. 176 13 Anonim, Achmad Tohari Novelis dari Desa Tinggarjaya, Yudha Minggu: Jakarta, 1984, h. 4. 14 Yudiono K. S., op. cit., h. 2. 15 Hasanuddin WS, op. cit., h. 525. 34 ini mengalami cetak ulang pada tahun 2001 diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama berukuran 11 x 18 cm dengan ketebalan 190 halaman. 16 Novel ini menceritakan seorang pemuda yang bergaul dengan orang- orang PKI, sehingga dia terhasut PKI. Latar tempat cerita ini tidak begitu jelas, namun terjadi di Indonesia pada masa pergolakan paham komunis pada tahun 1960-an. Tetapi dari nama-nama tokoh dalam novel ini diperkirakan latar tempat novel ini adalah suatu tempat di Jawa. Novel Kubah memiliki alur sorot balik atau flash back. Ceritanya diawali konflik batin Karman yang sudah meninggi, yakni bebasnya Karman dari penjara Pulau B. Kemudian, diceritakan dengan runtut progesif-kronologis. Dalam novel Kubah teknik pembalikan cerita dilakukan Karman dengan cara tokoh merenungkan kembali masa lalunya.

C. Sinopsis Novel Kubah

Karman yang lahir di Desa Pegaten tahun 1935, sejak usia 12 tahun sudah ditinggal ayahnya, Pak Mantri. Mulai saat itulah, ia bersama ibu dan adik perempuan satu-satunya hidup dalam keadaan sengsara. Sebenarnya, Pak Mantri sendiri termasuk seorang Priyayi. Hanya ketika pada zaman Jepang, banyak orang kelaparan dan cuma makan ubi atau bongkol pisang, Pak Mantri merasa tidak layak menerima nasib seperti itu. Ia lebih suka menukar sawahnya dengan padi Haji Bakir, Hingga sawah Pak Mantri tak tersisa. Memasuki zaman perang kemerdekaan, sikap kepriyayian Pak Mantri tetap tak berubah. Maka ia memilih jadi recomba daripada ikut perang Gerilya. Di luar dugaan, ia malah ditangkap para pemuda pejuang. Bagi Karman, inilah awal kehidupan yang penuh derita. Ia mulai ikut membantu ibunya mencari singkong atau ubi, hanya agar keluarganya dapat mengisi perut. Melihat kehidupan Karman ini, Haji Bakir merasa kasihan. Karena pemuda itu sangat rajin dan jujur, taat beragama, dan saleh, haji Bakir dan istrinya sangat menyayanginya dan menganggapnya seperti anak mereka sendiri. Bahkan, mereka myekolahkan Karman di sekolah rakyat. 16 Yudiono K. S, op. cit., h. 53 35 Setamat dari sekolah rendah, Karman melanjutkan sekolahnya ke SMP atas biaya pamannya. Hasyim seorang mantan tentara Hisbullah. Namun, setamat dari SMP, ia tidak melanjutkan sekolahnya karena tidak mempunyai biaya. Sejak saat itu, dia hanya menganggur saja. Dalam keadaan menganggur itulah ia bertemu dengan Triman, seorang kader PKI yang menawarkan pekerjaan kepadanya. Pada suatu hari Karman bermaksud melamar Rifah. Namun, lamarannya ditolak oleh haji Bakir. Sebenarnya, penolakan lamaran Karman bukan karena haji Bakir membenci pemuda itu, melainkan karena Rifah telah dilamar oleh Abdul Rahman, seorang saudagar mutiara dari Pakistan. Karman merasa kecewa karena lamarannya ditolak. Berkat hasutan Triman dan Margo, pemuda itu menjadi benci terhadap keluarga haji Bakir. Setelah penolakan itu, Karman menjadi frustasi. Dalam keadaan demikian, Triman dan Margo dengan mudah dapat memasukkan ajaran-ajaran komunis pada dirinya. Hubungannya dengan orang-orang PKI semakin akrab. Akibat keakrabannya dengan orang-orang PKI, Karman mulai dijauhi oleh orang-orang yang sebelumnya mencintainya. Haji Bakir pun mulai menjauhinya karena ia sangat anti terhadap PKI. Itulah sebabnya, ketika Karman melamar Rifah untuk kedua kalinya, setelah suami Rifah meninggal dunia akibat kecelakaan, Haji Bakir menolaknya. Orang tua itu menolak lamaran Karman karena ia membenci tingkah lakunya yang telah berubah dari pemuda yang sopan santun dan taat beragama, menjadi orang yang meninggalkan ajaran agama, angkuh, dan sombong. Ia tidak ingin melihat anaknya menikah dengan orang yang berpaham komunis. Ketika ia bertemu dengan Marni, seorang gadis yang sangat mirip dengan Rifah, sikap Karman berbalik. Hubungan keduanya semakin akrab dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Dari pernikahan mereka, lahir anak perempuan bernama Tini. Kebahagiaan rumah tangga Karman tidak berlangsung lama. Akibat kegagalan Partindo dalam mendukung usaha PKI untuk mengambil alih kekuasaan negara, Karman dikejar-kejar pemerintah. Beberapa temannya, seperti Triman dan Margo ditangkap dan dihukum mati. Karman berhasil melarikan diri, namun tak lama kemudian, ia pun tertangkap. Ia tidak dihukum 36 mati, melainkan diasingkan disebuah penjara terpencil di Pulau Buru. Selama menjalani hukuman di Pulau Buru, Karman mulai menyadari perbuatannya yang salah. Dalam dirinya timbul penyesalan yang amat dalam. Timbulnya kesadaran dalam dirinya juga berkat usaha yang tak kenal lelah dari Kapten Somad. Seorang sipir penjara Pulau Buru, yang banyak memberikan bimbingan rohani kepada Karman. Dengan kesadaran penuh, bekas kader PKI itu datang ke desanya. Sementara masyarakat desa Pegaten menerimanya dengan ikhlas tanpa sedikitpun dendam. Penerimaan itu makin nyata ketika Tini anaknya menikah dengan Jabir anak Rifah yang tak lain adalah cucu Haji Bakir. Kemudian, kesadaran dan tekad Karman bertobat diwujudkan dengan dipersembahkannya sebuah kubah untuk Masjid di desa itu. Karman telah bertobat dan masyarakat menerimanya dengan sadar.

Dokumen yang terkait

Ronggeng dalam kebudayaan Banyumas dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

9 242 140

NILAI RELIGIUS PADA NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Nilai Religius Pada Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Di SMA N 2 Sukoh

0 3 16

NILAI RELIGIUS PADA NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN Nilai Religius Pada Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Di SMA N 2

0 2 13

NILAI SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Nilai Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 5 17

NILAI SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Nilai Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA

0 6 12

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Aspek Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

PENDAHULUAN Aspek Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 4 42

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Aspek Sosial Dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 5 20

KONFLIK SOSIAL DAN POLITIK DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI Tinjauan Sosiologi Sastra.

2 15 9

ASPEK KEJIWAAN DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI (PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA).

0 16 16