Pengertian Pendidikan Agama KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Agama

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni “proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara mendidik.” 1 Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989, pendidikan adalah: “Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan dating”. 2 Para pakar ilmuwan berpendapat tentang definisi pendidikan, di antaranya: 1. Pluto, Filosof Yunani 346 SM. Pendidikan adalah mengasuh jasmani dan rohani seseorang, supaya dapat sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dapat dicapai. 2. Rousseau, Pendidik Bangsa Prancis. Pendidikan memberi kita perbekalan yang tak ada pada masa kanak-kanak, tetapi kita butuhkan di waktu sudah mencapai kedewasaan. 1,h 1 1Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. Ke- 2 Redaksi Sinar Grafika, Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No 2 Tahun 1989, Jakarta: Sinar Grafika, 1995,Cet. Ke-1, h. 2-3. 7 8 3. James Mil, Filosof Inggris. Pendidikan ialah menyiapkan seseorang supaya dapat membahagiakan dirinya dan membahagiakan orang lain pada umumnya. 3 Sementara itu pendidikan didefinisikan oleh para sarjana pada Konfrensi Pendidikan Islam se-Dunia di Mekkah tahun 1977 sebagai: “Suatu proses mengarahkan pertumbuhan manusia yang seimbang melalui latihan jiwa, intelek, akal pikiran, perasaan, dan jasmani. Pendidikan seharusnya pertumbuhan manusia dari segala aspek; spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmu pengetahuan, serta bahasa, secara individu maupun kolektif dan memotivasi semua aspek tersebut menuju kebaikan dan kesempurnaan. 4 Athiyah al-Abrasyi juga mengatakan bahwa; Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka tahu, tetapi maksudnya adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka dengan menanamkan rasa fadilah keutamaan, membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya, ikhlas, dan jujur. 5 Dari definisi-definisi tentang pendidikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan secara individu atau kolektif dalam rangka menyiapkan anak didik menuju kesempurnaan hidup yang dapat membahagiakan dirinya maupun orang lain melalui proses bimbingan, arahan, dan penanaman nilai yang mencakup segala aspek baik intelektual, spiritual, maupun moralitas. Jadi, pendidikan itu merupakan usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar terhadap anak didik dengan cara bimbingan, bantuan dan latihan 3 Salwa Shahab, Membina Muslim Sejati, tt: Karya Indonesia, 1989, hal. 18-19 4 Syed Ali Ashraf, Konsep Kerja Pendidikan dalam Pres Islam, Terj Drs. Yusra Killun, Jakarta: Jurnal Keislaman Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, 2000. Vol. Ke-1, No. 4, hal. 5 5 Muhammad Athiyah al-Abrasyi, at-Tarbiyah al-Islamiyah, Kairo: Darul Qoniyah, 1964, hal. 95. 9 yang bertujuan guna tercapainya pertum buhan jasmani dan rohani, sikap serta nilai-nilai yang sesuai dengan cita-cita pendidikan. Adapun devinisi pendidikan yang lain, sebagaimana yang diungkapakan oleh Ahmad D Marimba adalah “ Bimbvingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. “ Istilah bimbingan mengandung pengertian bahwa usaha dalam pendidikan itu tidak sekali jadi melainkan berproses. Bimbingan uitu dilakukan secara sadar, yang berarti dengan sengaja dilakukan, hal ini membawa konsekuensi bahwa bimbingan mitu harus dilakukan dengan teratur dan sisitematis. Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan diatas dapat terlihat bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani anak didik dalam rangka membentuk kepribadian yang berkwaliotas. Aktivitas pendidikan ini dilaksanakan dalam suatu proses yang panjang baik melalui bimbingan, pengajaran, latihgan-latihan secara formal maupun non formal. Dari beberapa devinisi tentang penididikan secara umum, maka disisni diuraikan pengertian pendidikan secara khusus dari sudut agama Islam, sebagai mana yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan agama Islam dibawah ini: Menurut Zuhairini bahwa “ pendidikan agama islam ialah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang seasuai dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam”. Lebih jelasnya, pendidikan agama Islam adalah “ Berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai 10 pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.” 6 Dari pengertian di atas,baik pengertian secara umum maupun pengertian pendidikan agama islam dapat diambil suatu pengrtian bahwa pendidikan agama islam adalah “Bimbingan dan asuhan yang diberukan kepada anak dalam prtumbuhan jasmani atau rohani untuk mencapai tingkat kedewasaan sesuai dengan ajaran agama Islam. Jadi dari pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa “Pendidikan agama islam adalah merupakan suatu upaya sadar yang berupa tuntunan atau bimbingan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, sikap serta nilai-nilai yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup berdasarkan ajaran islam kearah terbentuknya kepribadian yang utama.” Urayan di atas yang mencakup tentang pendidikan secara umum dan pendidikan dalam perspektif islam akan terlihat persamaan dan perbedaan diantaranya adalah umum membicarakan tentang etika, pola pikir, cara pandang, sikap dan prilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pula membentuk kesadaran guna menyiapkan peserta didik, melalui kegiatan belajar mengajar, bimbingan, latihan dan perananya di masa-masa yang akan datang. Sedangkan pendidikan dalam Islam yang merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada seluruh umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW untuk mengatur tata hidup manusia, baik hubungan dengan sesama maupun hubungan dengan Maha Pencipta-Nya. Selain itu pendidikan Agama Islam mengaturmembicarakan pada tataran nilai atau norma-norma pada peserta didik yang Islami. Jadi dapat kita lihat jelas bahwa pendidikan Agama Islam sangat menunjang pendidikan umumnasional, dan tidaklah bertentangan. Hal tersebut terbukti ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist sudah barang tentu hal. 86. 6 Zakiyah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996, cet. Ke-3, 11 menunjang pendidikan nasional yang sama-sama tujuannya meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bahkan menambah kecerdasan ilmu pengetahuan.

B. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam