Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan yang memainkan perannya di Indonesia, jika dilihat dari struktur internal pendidikan Islam serta praktek-praktek pendidikan yang dilaksanakan, ada empat kategori: Pertama, Pendidikan Pondok Pesantren, yaitu pendidikan Islam yang diselenggarakan secara tradisional. Kedua,Pendidikan Madrasah, yaitu pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga model barat, yang mempergunakan metode pengajaran klasikal dan berusaha menanamkan Islam sebagai landasan hidup kedalam diri para siswa. Ketiga, Pendidikan Umum yang bernapaskan Islam, yaitu pendidikan Islam yang dilakukan melalui pengembangan suasana pendidikan yang bernapaskan Islam di lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan yang bersifat umum. Dan keempat, Pelajaran Agama Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan umum sebagai suatu mata pelajaran tertentu atau mata kuliah saja. 1 Peasantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang sudah berdiri ratusan tahun, di lembaga ini diajarkan dan dididikkan kepada santri nilai-nilai agama. Sebab ciri yang paling menonjol pada pesantren tahap awal adalah pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama kepada santri lewat kitab-kitab klasik. Selanjutnya setelah masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran Islam ke Indonesia, turut serta 1 Yasmadi, Modernisasi Pesantren “Kritik NurcHolish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional”. Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet. Ke-1, hal. 58-59 1 2 terjadinya perubahan dalam bidang pendidikan. Pendidikan pesantren yang pada mulanya hanya berorientasi kepada pendalaman ilmu agama semata-mata, mulai dimasukkan mata pelajaran umum. Masuknya mata pelajaran umum ini diharapkan untuk memperluasa cakrawala berpikir santri, sebab pendidikan Islam pada dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani. Pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya mewariskan nilai yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban manusia. Tanpa pendidikan maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau bahkan mungkin saja malah lebih rendah atau lebih jelek kualitasnya, oleh karena itu pendidikan yang bermutu merupakan wahana SDM yang mampu menerapkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK dengan tetap dilandasi nilai-nilai agama, moral dan budaya luhur bangsa. Sedangkan kualitas SDM terbukti menjadi factor cerminan kemajuan bangsa. 2 Pendidikan dalam kehidupan suatu bangsa mempunyai peran sangat yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan pada dasarnya memberikan kesempatan kepada manusia membentuk pribadinya sesuai dengan fitrah yang ada padanya melalui kemampuan yang ada pada dirinya, maka pendidikan berusaha mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan tujuaannya. Pendidikan Agama Islam menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hokum-hukum agama Islam kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Kepribadian yang dimaksud 2 Mansur Isha, Diskursus pendidikan Islam, Yokyakarta: Global Pustaka Utama, 2001, cet. Ke-1, hal. 1 3 adalah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. 3 Pendidikan Islam menurut fungsinya, mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cirinya sebagai pendidikan agama, secara ideal pendidikan Islam berfungsi dalam penyiapan sumber daya manusia SDM yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam hal karakter, sikap moral, penghayatan dan pengamalan ajaran agama. Pengembangan dan peningkatan kemampuan SKILL, sumber daya manusia SDM seutuhnya, merupakan faktor pokoksekaligus penentu bagi kelangsungan kehidupan pembangunan suatu bangsa. Dengan demikian bagi bangsa Indonesia, proses untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, bahkan telah dimulai jauh sebelum bangsa ini memproklamirkan kemerdekaan. 4 Secara garis besar ada tiga lembaga pendidikan Islam di Indonesia, yang pertama pesantren, yang merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia. Yang kedua Madrasah, baik yang dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah dan yang ketiga, sekolah umum yang berciri khas Islam. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang sampai hari ini masih eksis. Pendidikan yang dilakukan oleh pesantren memiliki karektiristik yang khas dengan orientasi utama adalah melestarikan ajaran Islam serta mendorong para santri untuk menyampaikannya lagi kepada masyarakat, oleh karena itu pesantren juga dapat dipandang sebagai lembaga da’wah yang berperan besar dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Pondok pesantren juga mempunyai metode khusus untuk mendidik para santrinya menjadi orang yang ta’at kepada agamanya, oleh karena itu pesantren banyak melahirkan ulama-ulama dan orang yang ta’at dengan ajaran agama Islam. Dengan mempunyai rasa keberagamaan yang cukup tinggi untuk menjalankan ajaran agama Islam, rasa keberagamaan ini akan timbul ketika santri mendapatkan bimbingan dan pengajaran-pengajaran 3 Ahmad D. Marimba, Penngantar Filsafat Pendidikan, Bandung: PT. Al Ma’arief, 1987, cet. K3-7, hal. 19 4 Samsul Nizan, Pengantar Dasar-Dasar Pemikir Pendidikan Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001 cet.1, hal.189 4 untuk menjalankan ajaran agama Islam. Secara umum santri sangatlah hormat atau ta’zim kepada kyainya dan selalu ingin mendapatkan keberkahan. Pesantren memiliki metode yang berbeda dengan sekolah-sekolah umum lainnya, biasanya pesantren banyak mengkaji pelajaran-pelajaran agama Islam. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang tertua yang telah ada sebelum abad ke-20 melalui pondok pesantren umat Islam dan bangsa Indonesia dapat menikmati pendidikan. Tugas pokok yang dipikul pondok pesantren selama ini, pada esensinya adalah mewujudkan manusia dan masyarakat muslim Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pondok pesantren bahkan diharapkan berfungsi lebih daripada itu, ia diharapkan dapat memikul tugas yang tak kalah pentingnya, yakni melakukan reproduksi ulama dengan kualitas keislaman, keimanan, dan akhlaqnya, para santri diharapkan mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya. Berdasarkan latar belakang pemikiran inilah penulis merasa perlu menelusuri dalam sebuah penelian mengenai “Pelaksanaan Pendidikan Dipondok Pesantren Attaqwa Pusat Putera Bekasi”. Penulis meneliti hal tersebut karena: 1. Penulis merasa tertarik terhadap pendidikan yang diselenggarakan di pondok pesantren At-Taqwa Pusat Putera yang telah banyak member pengaruh positif di bidang kemasyarakatan di daerah Bekasi. 2. Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putera adalah salah satu pondok pesantren yang telah banyak melahirkan generasi muda yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. 3. Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putera salah satu lembaga pendidikan di Jawa Barat yang telah menjadi pondok pesantren modern. 5

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah