59
B. Faktor yang Mempengaruhi Putusan Hakim dalam Menetapkan Putusan
No. 0156Pdt.P2013PA.JS
Dalam putusan ini banyak faktor yang mempengaruhi majelis hakim dalam menetapkan suatu putusan khususnya putusan No. 0156Pdt.P2013PA.JS, dan
merupakan dasar hukum dalam mengambil putusan seperti aturan hukum tertulis, yurisprudensi dan hukum yang hidup dimasyarakat serta yang terpenting menjunjung
rasa keadilan diantaranya yang dilihat dari hati nurani hakim.
1
Selain itu ada beberapa faktor yang paling menonjol sebagai pertimbangan hakim yakni
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46 PUU-VIII2010 yang pada pokonya merubah bunyi pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974: “Anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya” dirubah sehingga anak tersebut
juga memiliki hubungan perdata dengan bapak biologisnya. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azasi Manusia
menyatakan: “Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara” maupun Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979
Tentang Kesejahteraan Anak, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, serta peraturan-peraturan lainnya, semuanya
mempunyai tujuan untuk melindungi anak, kepentingan dan kesejahteraan anak tidak terkecuali anak luar kawin.
1
Hasil wawancara dengan hakim, bapak Azhar Mayang pada tanggal 11 bulan April 2014 pada jam 10.34
– 11.10 WIB
60
Serta fatwa yang dikeluarkan oleh MUI tidak luput menjadi faktor dalam putusan ini, dimana dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia pada
tanggal 18 Rabi’ul Akhir 1433 H bertepatan pada tanggal 10 Maret 2012 M Nomor: 11 Tahun 2012 Tentang Kedudukan Anak Hasil Zina Dan Perlakuan
terhadapnya, diktum fatwa tersebut: Pertama: Ketentuan Umum
Di dalam fatwa ini yang dimaksud dengan: 1.
Anak hasil zina adalah anak yang lahir sebagai akibat dari hubungan bedan di luar pernikahan yang sah menurut ketentuan agama, dan
merupakan jarimah tindak pidana kejahatan. 2.
Hadd adalah jenis hukuman atas tindak pidana yang bentuk dan kadarnya telah ditetapkan oleh nash
3. Ta’zir adalah jenis hukuman atas tindak pidana yang bentuk dan kadarnya
diserahkan kepada ulil amri pihak yang berwenang menetapkan hukuman
4. Wasiat wajibah adalah kebijakan ulil amri penguasa yang mengharuskan
laki-laki yang mengakibatkan lahirnya anak zina untuk berwasiat memberikan harta kepada anak hasil zina sepeninggalnya.
Dari fatwa
yang dikeluarkan
oleh MUI
maka majelis
hakim mempertimbangkan hal tersebut dan mengambilnya sebagai faktor yang
mempengaruhi putusan, sehingga putusan yang dikeluarkan tidak bertentangan dengan ajaran agam Islam.
61
C. Hak Waris Anak Luar Nikah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.