Perbedaan Anak Luar Nikah dengan Anak Zina

27 sungguh nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat sehingga memberikan putusan yang sesuai dengan rasa keadian. Pada prinsipnya hakim memiliki kewenangan menggunakan fungsinya sebagai rechtsvinding atau dalam hukum Islam disebut ijtihad sebagai alternatif. Dalam hal wasiat wajibah yang sempit pada anak angkat dan orang tua angkat maka hakim wajib menggunakan kewenangan fungsi rechtsvinding atau ijtihad-nya. Akan menjadi sulit untuk menjalankan yuridis formil dalam Kompilasi Hukum Islam terhadap orang-orang dekat pewaris di luar anak angkat dan orang tua angkat. Justru apabila hakim tidak melakukan rehtvinding karena tidak ada hukum yang mengatur ius coria novit maka hakim dapat diberikan sanksi pasal 22 Algemen Bepallingen van Wetgeving Voor . 17

B. Anak Luar Nikah Zina

1. Perbedaan Anak Luar Nikah dengan Anak Zina

Anak luar nikah adalah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan, sedangkan perempuan itu tidak berada dalam ikatan perkawinan yang sah dengan pria yang menyetubuhinya. Sedangkan pengertian di luar kawin adalah hubungan seorang pria dengan seorang wanita yang dapat melahirkan keturunan, sedangkan hubungan mereka tidak dalam ikatan perkawinan yang sah menurut hukum positif dan agama yang dipeluknya. 18 17 http:mariotedja.blogspot.com201304wasiat-wajibah-dalam-hukum-kewarisan.html . diunduh pada tanggal 9 maret 2014 18 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, jakarta: Sinar Grafika, 2006, cet. Ke-1, h.45. 28 Pengertian anak luar nikahkawin menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, 19 adalah anak yang dilahirkan dari akibat pergaulanhubungan seks antara pria dan wanita yang tidak dalam perkawinan yang sah antara mereka dan dari perbuatan ini dilarang oleh pemerintah maupun Agama. Dalam praktik hukum perdata pengertian anak luar kawin ada dua macam, yaitu 1 apabila orang tua salah satu atau keduanya masih terikat dengan perkawinan ini, kemudian mereka melakukan hubungan seksual dengan wanita atau pria lain yang mengakibatkan hamil dan melahirkan anak, maka anak tersebut dinamakan anak zina, bukan anak luar kawin, 2 apabila orang tua anak di luar kawin itu masih sama-sama bujang, mereka mengadakan hubungan seksual dan hamil serta melahirkan anak, maka anak itu disebut anak luar nikah. Beda keduanya adalah anak zina dapat diakui oleh orang tua biologisnya, sedangkan anak luar kawin dapat diakui oleh orang tua bilogisnya apabila mereka menikah, dalam akta perkawinan dapat dicantumkan pengakuan erkennen di pinggir akta perkawinannya. 20 Hukum islam juga menetapkan anak di luar kawin adalah 1 anak mula’anah, yaitu anak yang dilahirkan dari seorang wanita yang di-lian oleh suaminya. Kedudukan anak mula’anah ini hukumnya sama dengan anak zina, ia tidak mengikuti nasab suami ibunya yang me-lian, tetapi mengikuti nasab ibu yang melahirkannya, ketentuan ini berlaku juga terhadap kewarisan, perkawinan dan lain-lain, 2 anak 19 Undang-Undang No.1 Tahun 1974, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1. 20 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, jakarta: Sinar Grafika, 2006, cet. Ke-1, h.81. 29 syubhat, kedudukannya tidak ada hubungan nasab kepada laki-laki yang menggauli ibunya, kecuali kalau laki-laki itu mengakuinya. 21 Kalau anak luar perkawinan ialah anak yang timbul dari pergaulan tidak sah antara seorang pria dan wanita, hal ini berarti merupakan pelanggaran terhadap ketentuan perkawinan, di mana anak tersebut sebenarnya tidak bersalah, tidak berdosa dan tidak bernoda, sebab seluruh kesalahan yang berlaku adalah dari dua manusia yang melakukan kesalahan itu. Dua manusia inilah yang berdosa, bersalah dan bernoda, merekalah yang bertanggung jawab dan mereka pulalah yang menerima ganjaran atas perbuatan mereka. 22

2. Pengertian Zina