39
C. Nazhir Pengelola Wakaf
Nazhir  adalah    salah  satu  unsur  penting  dalam  perwakafan,  berfungsi  atau tidaknya  wakaf  sangat  tergantung  pada  kemampuan  nazhir.    Nazhir  adalah  orang
yang  paling  bertanggung  jawab  terhadap  harta  wakaf  yang  dipegangnya,  baik terhadap  harta  wakaf
itu sendiri
maupun  terhadap hasil  upaya-upaya
pengembangannya.  Setiap  kegiatan  Nazhir  terhadap  harta  wakaf  harus  dalam pertimbangan  kesinambungan  harta  wakaf  untuk  mengalirkan  manfaatnya  untuk
kepentingan al- mawquf „alaih.
42
Dalam  pengelolaan  harta  wakaf  produktif,  pihak  yang  paling  berperan berhasil  tidaknya  dalam  pemanfaatan  harta  wakaf  adalah  nazhir  wakaf.  untuk  itulah
profesionalisme  nazhir  menjadi  ukuran  penting  dalam  pengelolaan  jenis  wakaf apapun.
43
Di  berbagai  Negara  yang  wakafnya  dapat  berkembang  dan  berfungsi  untuk memberdayakan  umat,  wakaf  dikelola  oleh  nazhir  yang  profesional.  Wakaf  uang
memberikan  manfaat  yang  riil  terhadap  masyarakat  luas,  seyogyanyalah  lembaga pengelola  wakaf  uang  menngunakan  manajemen  yang  professional.  Manajemen
wakaf  uang  melibatkan  tiga  pihak,  yaitu  1  pemberi  wakaf  waqif,  2  pengelola wakaf nazhir. Nazhir ini, nantinya juga bertindak sebagai manajer investasi, dan 3
Beneficiary  mauquf  „alaihmasyarakat  yang  diberi  wakaf.  Dan  Waqif  akan
42
Mustafa Edwin Nasution dan Dr. Uswatun Hasanah, Wakaf  Tunai Inovasi Finansial Islam Jakarta: PSTTI-UI, 2006, h. 95.
43
Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf , Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan dan Wakaf  Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2006, h. 93.
40 memberikan  uangnya  sebagai  wakaf  kepada  lembaga  pengelola  wakaf  dan
keuntungannya  didistribusikan  kepada  masyarakat  luas  yang  membutuhkan.  Karena itu,  lembaga  pengelola  wakaf  uang  harus  memenuhi  kriteria  adalah  memiliki  akses
yang  baik  kepada  calon  waqif,  memiliki  kemampuan  untuk  menginvestasikan  dana wakaf,  mampu  mendistribusikan  hasil  atau  keuntungan  dari  investasi  dana  wakaf,
memiliki  kemampuan  untuk  mencatat  atau  membukukan  segala  hal  yang  berkaitan dengan beneficiary, misalkan rekening dan peruntukannya, lembaga pengelola wakaf
uang hendaknya di percaya oleh masyarakat dan kinerjanya di kontrol sesuai dengan peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku  terhadap  lembaga  pengelola  dana
publik. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 9 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang wakaf, nazhir wakaf yang selama ini tradisional terdapat perbedaan mengarah pada nazhir professional yang terdiri dari perorangan, organisasi, atau badan hukum.
Adapun tugas-tugas nazhir adalah:
a. Melakukan pengadministrasian;
b. Mengelola  dan  mengembangkan  sesuai  dengan  tujuan,  fungsi  dan
peruntukannya; c.
Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf; d.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia BWI.
41
D. Sertifikat Wakaf Tunai