22 Dengan  demikian  yang  dimaksud  wakaf  adalah  suatu  hal  kebajikan  sosial
berupa  sedekah  jariyah  yang  kepemilikannya  tetap,  yang  dirasakan  manfaat  dari pemanfaatan benda tersebut atau kepemilikan tersebut yang diberikan kepada mauquf
„alaih.  Wakaf  bertujuan  untuk  memberikan  manfaat  atau  faedah  harta  yang diwakafkan  kepada  orang  yang  berhak  dan  dipergunakan  sesuai  dengan  ajaran
syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf yang disebutkan pasal 5 UU no. 41 tahun  2004  yang  menyatakan  wakaf  berfungsi  untuk  mewujudkan  potensi  dan
manfaat  ekonomis  harta  benda  wakaf  untuk  kepentingan  ibadah  dan  untuk memajukan kesejahteraan umum.
B. Wakaf Uang
Munculnya pemikiran wakaf uang yang dipelopori oleh M.A. Mannan, seorang ekonom  yang  berasal  dari  Bangladesh  pada  dekade  ini  merupakan  momen  yang
sangat  tepat  untuk  mengembangkan  instrumen  wakaf  untuk  membangun kesejahteraan umat.
Sebelum  Undang-Undang  Nomor  41  Tahun  2004  tentang  wakaf  ada,  pada tanggal 11 Mei 2002 Majelis Ulama Indonesia MUI telah mengeluarkan fatwa yang
membolehkan  wakaf  uang  cash  wakafwaqf  al  nuqud  dengan  syarat  nilai  pokok wakaf harus dijamin kelestariannya.
Beberapa  pendapat  ulama  yang  menjadi  rujukan  komisi  fatwa  MUI  dalam wakaf uang yaitu:
23 1.
Pendapat ulama Imam Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh, dengan cara  menjadikan  dinar  tersebut  sebagai  modal  usaha  kemudian  keuntungannya
disalurkan kepada mauquf alaih. 2.
Muttaqaddimin dari ulama madzhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan dirham  sebagai  pengecualian  atas  dasar  istihsan  bi  Al-Urfi,  bahwa  yang
dipandang  baik  oleh  kaum  muslimin,  maka  dipandang  baik  juga  dalam pandangan Allah SWT dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin maka
dalam pandangan Allahpun buruk. 3.
Pendapat  sebagian  ulama  madzhab  Syafi‟i  meriwayatkan  bahwasannya  Imam Syafi‟i memperbolehkan wakaf dinar dan dirham uang.
28
Dalam  Fatwa  Majelis  Ulama  Indonesia  dikemukakan  yang  dimaksud  dengan wakaf  uang  cash  wakafwaqf  al_Nuqud  adalah  wakaf  yang  dilakukan  seseorang,
kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
29
Termasuk ke dalam pengertian uang tersebut adalah  surat-surat  berharga. Selain  itu, dalam  Fatwa
Majelis Ulama Indonesia tersebut dikemukakan rumusan definisi wakaf sebagaimana pendapat  rapat  Komisi  Fatwa  Majelis  Ulama  Indonesia  pada  tanggal  11  Mei  2002.
Majelis  Ulama  Indonesia  telah  mengeluarkan  fatwa  tentang  wakaf  uang  sebagai berikut :
30
28
Rahmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009,h.109.
29
Rahmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009,h.106.
30
Keputusan Fatwa, Komisi Fatwa MUI tentang Wakaf Uang.
24 6.
Wakaf  Uang  Cash  WakafWaqf  al-Nuqud  adalah  wakaf  yang  dilakukan seseorang,  kelompok  orang,  lembaga  atau  badan  hukum  dalam  bentuk  uang
tunai. 7.
Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. 8.
Wakaf uang hukumnya jawaz boleh. 9.
Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar i.
10. Nilai  pokok  Wakaf  Uang  harus  dijamin  kelestariannya,  tidak  boleh  dijual,
dihibahkan, dan atau diwariskan. Pengertian  wakaf  sebagaimana  dalam  Pasal  1  Undang-Undang  Nomor  41
Tahun  2004  tentang  Wakaf,  diperluas  lagi  berkaitan  dengan  harta  benda  wakaf obyek  wakaf  yang  diatur  dalam  Pasal  16  ayat  1  yang  menyatakan  harta  benda
wakaf meliputi: a.
Harta benda wakaf terdiri atas benda tidak bergerak dan benda bergerak; b.
Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah 1
Hak  atas  tanah  sesuai  dengan  ketentuan  perundang-undangan  yang  berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;
2 Bangunan  atau  bagian  bangunan  yang  berdiri  di  atas  tanah  sebagaimana
dimaksud pada huruf a; 3
Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; 4
Hak  milik  atas  satuan  rumah  susun  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan perundangan yang berlaku;
25 5
Benda  tidak  bergerak  lain  sesuai  dengan  ketentuan  syariah  dan  peraturan perundangan yang berlaku;
c. Benda  bergerak  sebagaimana  yang  dimaksud  pada  Ayat  1  huruf  b  adalah  harta
benda  yang  tidak  habis  karena  dikonsumsi,  meliputi  uang,  logam  mulia,  surat berharga,  kendaraan,  hak  atas  kekayaan  intelektual,  hak  sewa,  serta  benda
bergerak  lain  sesuai  dengan  ketentuan  syariah  dan  peraturan  perundangan  yang berlaku.
Pengertian  wakaf  sebagaimana  tersebut  dalam  Pasal  1  Undang-Undang Nomor  41  Tahun  2004  tentang  wakaf,  berkaitan  dengan  harta  benda  wakaf  obyek
wakaf  yang  diatur  dalam  Pasal  16  ayat  1  yang  menyatakan  harta  benda  wakaf adalah:
Kemudian  wakaf  benda  bergerak berupa uang dalam Undang-Undang No. 41 Tahun  2004  ayat  16  tersebut  dijelaskan  lebih  lanjut  dalam  Bagian  Kesepuluh  Pasal
28,29,30 dan 31.
31
Pasal 28 Waqif  dapat  mewakafkan  benda  bergerak  berupa  uang  melalui  Lembaga
Keuangan Syariah yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 29
31
Direktorat Pengembangan Zakat dan wakaf , Peraturan Perundangan Perwakafan Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2005, h. 14-15.
26 1
Wakaf  benda  bergerak  berupa  uang  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  28 dilaksanakan  oleh  waqif  dengan  pernyataan  kehendak  waqif  yang  dilakukan
secara tertulis. 2
Wakaf  benda  bergerak  berupa  uang  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1 diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf uang.
3 Sertifikat  wakaf  uang  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  2  diterbitkan  dan
disampaikan oleh lembaga keuangan syariah kepada  Waqif dan Nazhir sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf.
Dengan  adanya Undang-Undang  ini  maka  semakin  jelaslah  bahwa perwakafan di indonesia tidak sahnya berupa benda tidak bergerak saja, tetapi dapat juga berupa
benda bergerak yang boleh diwakafkan termasuk uang tunai. Dengan  demikian  yang  dimaksud  wakaf  uang  adalah  wakaf  yang  dilakukan
seseorang, kelompok orang dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. Juga  termasuk  kedalam  pengertian  uang  adalah  surat-surat  berharga,  seperti  saham,
cek, dan lainnya. Selintas  wakaf  uang  ini  memang  tampak  seperti  instrumen  keuangan  Islam
lainnya seperti zakat, infaq, sedekah ZIS. Padahal ada perbedaan antara instrumen- instrumen  keuangan  tersebut.  Berbeda  dengan  wakaf  tunai,  ZIS  bisa  saja  dibagi-
bagikan  langsung dana pokoknya kepada pihak  yang  berhak. Sementara pada wakaf uang,  uang  pokoknya  akan  diinvestasikan  terus  menerus,  sehingga  umat  memiliki
dana  yang selalu ada dan Insya Allah  bertambah terus seiring dengan bertambahnya jumlah  waqif   yang  beramal,  baru kemudian keuntungan  investasi dari pokok itulah
27 yang akan mendanai kebutuhan rakyat miskin. Oleh karena itu, instrumen wakaf tunai
dapat melengkapi ZIS sebagai instrumen penggalangan dana masyarakat.
Dasar Hukum Wakaf Uang
Wakaf adalah institusi sosial Islami yang tidak memiliki rujukan yang eksplisit dalam  Al-
Qur‟an dan sunnah. Ulama berpendapat bahwa perintah wakaf merupakan bagian  dari  perintah  untuk  melakukan  al-khayr  secara  harfiah  berarti  kebaikan.
32
Dalil  yang  menjadi  dasar  disyariatkannya  ibadah  wakaf  bersumber  dari  ayat  Al- Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW.
a.    Ayat Al- Qur‟an
Dasarnya adalah firman Allah, sebagai berikut:
 
 
 
 
 
 جحل
: ٧٧
“  Hai  orang-orang  yang  beriman,  rukulah  kamu,  sujudlah  kamu,  sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” QS. Al-
Hajj [22] : 77
Dalam  Surat  Al-Hajj  ayat  77,  menjelaskan  bahwa  yang  menguraikan mengenai wakaf
terletak pada kata “kebajikan”. Ayat ini memerintahkan agar semua umat  Islam  berbuat  kebaikan,  sebab  amalan-amalan  wakaf  pun  termasuk  salah  satu
macam perbuatan  yang baik dan terpuji. Selanjutnya dalam  surat Ali-Imran ayat 92,
32
Jaih Mubarok, Wakaf Produktif  Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2008, h. 7.
28 menguraikan  mengenai  perintah  untuk  berbuat  kebajikan  dengan  menafkahkan
sebagian harta, sebab obyek wakaf adalah harta. Dasarnya adalah firman Allah, sebagai berikut:
 
 
 
 
 
 
 
 
م  ا :
٩٢ “Kamu sekali-kali tidak sampai  kepada kebajikan yang  sempurna, sebelum  kamu
menafkahkan sebagian  harta  yang kamu cintai. dan apa saja  yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
” QS. Ali-Imran [3] : 92 Menurut  keumuman  dua  ayat  ini  menunjukkan  di  antara  cara  mendapatkan
kebaikan  itu  adalah  dengan  menginfaqkan  sebagian  harta  yang  dimiliki  seseorang diantaranya melalui sarana wakaf.
b. Sunnah Rasulullah saw.
Imam  Muslim  meriwayatkan  dari  Abu  Hurairah  yang  menyatakan  bahwa Nabi Muhammad saw. Bersabda:
ُ ْ َ   َا َ َ  ُ  َ ِ َ  َ َلْ َلُ  ْ ِ َ   ْ َ َ ,
َا َ  َ َ َ َ  ِ ْ َ َ  ُ   َ َ  ِ  َاْ ُ َ  َ َ :
ُ َ َ َ  ُ ْ َ  َعَطَقْ ِ  َ َدَ  ُ ْ    َت َ   َذِ ٍ َ َ َ  ٍ َ َ   ْ ِ ا ِ
, ٍ َ ِ  َ
, ِِ  ُعَ َ ْ َ  ٍ ْ ِ ْ َ
. ُ َاْ ُ ْ َ  ٍحِا َ ٍ َاَ ْ َ
ِْ ْ ُ  ُ  َ َ .
Dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: Apabila ada orang yang meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu
sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. HR. Muslim.
33
Dalam  hadis  ini  dikatakan  sebagai  wakaf  disebut  dengan  sedekah  jariyah. Pahala yang diperoleh manusia setelah meninggal dunia ada sedekah yang pahalanya
senantiasa mengalir selamanya yaitu sedekah jariyah.
33
Al-Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram  Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995, h.393.
29 Adapun  hadis  Nabi  yang  lebih  tegas  mengambarkan  dianjurkannya  ibadah
wakaf,  yaitu  perintah  Nabi  kepada  Umar  untuk  mewakafkan  tanahnya  yang  ada  di Khaibar:
َا َ  َلَ ُ  ِ ْ   ِ َ َ :
َلَ ْ َ ِ   ً ْ َ  ُ ْ َ  ُ  َ ِ َ  َلَ ُ   َا َ َ َ ْ ِف ُ ُلِ ْأَ ْ َ  َ َ َ َ  ِ ْ َ َ  ُ   َ َ   ِ َ ا   َ َأَف
, َا َقَف
: ُ ْ ِ   ِ ْ ِ  ُ َ ْ َ  َ ُ  ُ َ  ً  َ   ْ ِ ُ  ْ َا  ًلْ َ ِ   ً ْ َ  ُ ْ َ َ   ِ ِ  ُ  َاْ ُ َ  َ
: َقَ َصَ َ   َ َ ْ َ   َ ْ َ َ   َ ْئِش  ْ ِ  َا َ
َ ِ :
َلَ ُ   َ ِ  َقَ َصَ َف َاَ ,
َ ُ ْ َ  ُع َ ُ َ  ُ َ َ ,
ُ َ ْ ُ َ َ ,
ُ َ ْ ُ َ َ ,
َ  ْلُقْا  ِ فَ  ِا َلَقُ ْا  ِ ف  َ ِ  َقَ َصَ َف ,
ِ فَ ِا َ ِلا
, ِ  ِ ْ ِ َ  ِ فَ
, ِ ْ ِ َ ا  ِ ْ  َ
, ِ ْ ُلْ َ ْا   ِ  َ  ْ ِ  َ ُ ْأَ   ْ َ  َ  َ ِاَ   ْ َ  َ َ  َ َ  ُ َ  ِ ْ َلا َ
, ًقَ ِ َ  َ ِ ْطُ َ
ً  َ  ٍاِ َ َ ُ  َلْ َ .
ِ ْ َ َ  ٌ َ َ ُ ,
ٍِ ْ ُ ِا ُ ْ َ ا َ Dari  Ibnu  Umar  dia  berkata:  Umar  penah  mendapatkan  sebidang  tanah  di
khaibar,  lalu  datang  kepada  nabi  mohon  perintah  beliau  tentang  pengelolaannya serta  berkata:  wahai  rasulullah, saya mendapatkan tanah  yang lebih baik daripada
tanah  tersebut.  Beliau  bersabda:  kalau  engkau  mau  mewakafkan  pohonnya  dan buahnya kau sedekahkan. Perawi hadist berkata: lalu Umar mewakafkannya dengan
syarat  pohonnya  tidak  boleh  dijual,  tidak  boleh  diwaris,  dan  tidak  boleh  diberikan. Hasilnya  dia  sedekahkan  kepada  kaum  fakir,  kerabat-kerabat,  para  budak,  orang
orang  yang  membela  agama  Allah,  musyafir  yang  kehabisan  bekal,  tamu,  bagi pengurusnya  boleh  makan  hasilnya  dengan  baik,  dan  memberi  makan  teman-
temannya  yang  tidak  mempunyai  uang.  Muttafaq  Alaih.  Lafadh  hadist  riwayat Muslim.
34
Dalam  hadis  ini  dikatakan  sebagai  menjelaskan  bahwa  Umar  Ibn  al-Khatab datang kepada Nabi saw, meminta petunjuk  pemanfaatan tanah miliknya di Khaibar.
Wakaf yang berarti menyedekahkan dari harta yang kita miliki. Obyek wakaf tersebut adalah tanah.
Pada  Keputusan  Majelis  Ulama  Indonesia  MUI  tentang  wakaf  uang menyebutkan beberapa pendapat, diantaranya:
35
34
Al-Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995, h.394.
35
Keputusan Fatwa, Komisi Fatwa MUI tentang Wakaf Uang.
30 1.
Pendapat Imam Al-Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh, dengan cara
menjadikan  dinar  tersebut  sebagai modal  usaha,  kemudian
keuntungannya disalurkan kepada mauquf „alaih;
2. Mutaqiddimin dari ulama mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan
dirham  sebagai pengecualian, atas dasar  istihsan bi  al- „urfi, berdasarkan atas
Abdullah  bin  Mas‟ud  ra.,  bahwa  “apa  yang  dipandang  baik  oleh  kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang
buruk oleh kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah pun buruk; 3.
Pendapat  sebagian  ulama  mazhab  Asy- Syafi‟i,  di  mana  “Abu  Tsyar
meriwayatkan  dari  Imam  Asy- Syafi‟i  tentang  kebolehan  wakaf  dinar  dan
dirham uang”. 4.
Pendangan dan pendapat rapat Komisi Fatwa MUI pada hari Sabtu, tanggal 23 Maret  2002,  antara  lain  tentang  perlunya  dilakukan  peninjuaan  dan
penyempurnaan  pengembangan  definisi  wakaf  yang  telah  umum  diketahui, dengan memperhatikan hadis, antara lain, riwayat Ibnu Umar.
5. Pandangan  rapat  Komis  Fatwa  MUI  pada  hari  Sabtu,  tanggal  11  Mei  2002
tentang rumusan definisi wakaf sebagai berikut: Yakni  “  menahan  harta  yang  dapat  dimanfaatkan  tanpa  lenyap  bendanya
atau pokoknya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut  menjual,  memeberikan,  atau  mewariskannya,  untuk  disalurkan
hasilnya pada sesuatu yang mubah tidak haram yang ada”
31 6.
Surat  Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf  Depag, terakhir nomor Dt, 1.III5BA.03.227722002, tanggal 26 April 2002.
Sejarah Wakaf Uang
Sebenarnya  praktik  wakaf  produktif  sudah  dimulai  sejak  zaman  sahabat  nabi Muhammad SAW. Sahabat mewakafkan tanah pertanian untuk dikelola dan diambil
hasilnya,  guna  dimanfaatkan  bagi  kemaslahatan  umat.  Nabi  Muhammad  SAW  pada tahun ketiga Hijriah juga mewakafkan tujuh kebun kurma di Madinah.
36
Nabi  Muhammad  SAW  pernah  bersabda  bahwa  ada  tiga  perbuatan  yang  tak putus  pahalanya  kendati  orang  itu  sudah  meninggal  dunia  yakni  anak  sholeh,  ilmu
yang bermanfaat, dan sedekah jariyah. Wakaf adalah sedekah jariyah yang dimaksud. Pada  masa  dinasti  Ayyubiah  di  Mesir  perkembangan  wakaf  sangat
menggembirakan.  Pada  masa  ini,  wakaf  tidak  hanya  sebatas  pada  benda  tidak bergerak, tapi juga benda bergerak semisal wakaf tunai. Selain memanfaatkan wakaf
untuk  kesejahteraan  masyarakat  seperti  para  ulama,  dinasti  Ayyubiah  juga memanffatkan wakaf untuk kepentingan politiknya dan misi alirannya.
Sejarah  mencatat  wakaf  uang  cash  wakaf  telah  dijalankan  sejak  awal  awal abad  kedua  Hijriah.  Imam  Bukhari  meriwayatkan  bahwa  Imam  Az-Zuhri  124  H
salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar  tadwin al hadits telah menetapkan fatwa.  Masyarakat  Muslim  dianjurkan  menunaikan  wakaf  menggunakan  dinar  dan
36
Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf , Pedoman Pengelolaan Wakaf  Tunai Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2005, h. 6-7.
32 dirham  untuk  pembangunan  sarana  dakwah,  sosial,  serta  pendidikan  umat  Islam.
Caranya menjadikan uang itu sebagai usaha produktif kemudian hasil keuntungannya untuk wakaf.
Wakaf uang cash wakafwaqf al-Nuqud telah lama dipraktikkan di berbagai negara  seperti  Malaysia,  Bangladesh,  Mesir,  Kuwait,  dan  negara-negara  Islam  di
Timur  Tengah  lainnya.  Di  luar  negeri,  sebenarnya  wakaf  uang  sudah  lama dipraktikkan.  Misalnya  di  Mesir,  Universitas  Al-Azhar  menjalankan  aktivitasnya
dengan menggunakan wakaf. Di Kuwait, dana wakaf uang sudah berbentuk bangunan perkantoran.  Areal  tersebut  disewakan  dan  hasilnya  digunakan  untuk  kegiatan  umat
Islam. Dalam  konteks  Indonesia,  wakaf  uang  digagas  oleh  Mannan  direspon  secara
positif  oleh  beberapa  lembaga  sosial  keagamaan  seperti  Dompet  Dhuafa  Republika DDR,  Pos  Keadilan  Peduli  Umat  PKPU,  UII Yogyakarta  dan  beberapa  lembaga
lainnya. Di  Indonesia  praktik  wakaf  uang  baru  mendapat  dukungan  Majelis  Ulama
Indonesia  pada  tahun  2002  seiring  dengan  di  keluarkan  Keputusan  Fatwa  Komisi fatwa  Majelis  Ulama  Indonesia  tentang  Wakaf  Uang  tanggal  28  Shafar  1423
Hijriah11 Mei 2002 guna menjawab Surat Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Departemen  Agama  Nomor  Dt.1.III5BA.03.227722002  tanggal  26  April  2002
yang berisi tentang permohonan fatwa tentang wakaf uang. Wakaf tunai bagi umat islam di Indonesia memang masih relatif baru. Hal ini
bisa dilihat dari peraturan yang melandasinya MUI baru memberikan fatwanya pada
33 pertengahan    Mei  2002,  sedangkan  Undang-Undang  Tentang  Wakaf  No.  41  Tahun
2004  disahkan  Pada  Tanggal  27  Oktober  2004  oleh  Presiden  Susilo  Bambang Yudhoyono,  yang  selanjutnya  disusul  oleh  kelahiran  Peraturan  Pemerintah  No.  42
tahun  2006.  Dengan  demikian,  wakaf  uang  telah  diakui  dalam  hukum  positif  di Indonesia.  Lahirnya  Undang-Undang  RI  No.  41  Tahun  2004  Tentang  Wakaf
diarahkan untuk memberdayakan wakaf yang merupakan salah satu instrumen dalam membangun  kehidupan  sosial  ekonomi  umat  Islam.  Kehadiran  Undang-Undang
wakaf  ini  menjadi  momentum  pemberdayaan  wakaf  secara  produktif,  sebab  di dalamnya  terkandung  pemahaman  yang  komprehensif  dan  pola  manajemen
pemberdayaan potensi wakaf secara modern.
Rukun dan Syarat Wakaf Uang
Pada  dasarnya  rukun  dan  syarat  wakaf  uang  adalah  sama  dengan  rukun  dan syarat wakaf tanah. Adapun rukun wakaf uang, yaitu:
37
1. Al-Wakif atau orang yang melakukan perbuatan wakaf, hendaklah dalam keadaan
sehat  rohaninya  dan  tidak  dalam  keadaan  terpaksa  atau  dalam  keadaan  dimana jiwanya tertekan;
2. Al-Mauquf  atau  harta  benda  yang  akan  diwakafkan  harus  jelas  wujudnya  atau
zatnya dan  bersifat abadi.  Artinya,  bahwa  harta  itu tidak  habis sekali pakai  dan dapat diambil manfaatnya untuk jangka waktu yang lama;
37
Muhammad Daud Ali,  Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf  Jakarta: UI Press, 1998, h. 84.
34 3.
Al-Mauquf alaih atau sasaran yang berhak menerima hasil atau manfaat wakaf, dapat dibagi menjadi dua macam: wakaf khairy dan wakaf dzurry;
4. Sighat  atau  pernyataan  pemberian  wakaf,  baik  dengan  lafadz,  tulisan  maupun
isyarat. Dalam  Undang-Undang  Nomor  41  Tahun  2004  terdapat  tambahan  rukun
wakaf, yaitu: 1.
Ada orang yang menerima harta yang diwakafkan dari  waqif sebagai pengelola wakaf;
2. Ada jangka waktu wakaf wakaf tertentu.
Rukun  wakaf  tersebut  harus  memenuhi  syaratnya  masing-masing  sebagaimana pada wakaf tanah. Adapun yang menjadi syarat umum sahnya wakaf uang adalah:
1. Wakaf harus kekal abadi dan terus menerus;
2. Wakaf harus dilakukan secara tunai, tanpa digantungkan kepada akan terjadinya
sesuatu  peristiwa  di  masa  akan  datang,  sebab  pernyataan  wakaf  berakibat lepasnya hak milik seketika setelah waqif menyatakan berwakaf;
3. Tujuan  wakaf  harus  jelas,  maksudnya  hendaklah  wakaf  itu  disebutkan  dengan
terang kepada siapa diwakafkan; 4.
Wakaf merupakan hal yang harus dilaksanakan tanpa syarat boleh khiyar, artinya tidak  boleh  membatalkan  atau  melangsungkan  wakaf  yang  telah  dinyatakan
sebab pernyataan wakaf berlaku tunai dan untuk selamanya.
35 Sebagai upaya yang konkrit agar wakaf tunai dapat diserap dan dipraktekkan di
tengah-tengah masyarakat yang perlu diperhatikan adalah:
38
1. Metode  penghimpunan  dana  fundrising,  yaitu  bagaimana  wakaf  tunai  itu
dimobilisasikan. Dalam hal ini, sertifikat merupakan salah satu cara yang paling mudah,  yaitu  dengan  menerbitkan  sertifikat  dengan  nilai  yang  berbeda-beda
untuk  kelompok  sasaran  yang  berbeda.  Aspek  inilah  yang  merupakan keunggulan  wakaf  uang  dibandingkan  wakaf  harta  tetap  lainnya,  karena
besarannya dapat menyesuaikan kemampuan calon waqif. 2.
Pengelolaan  dana  yang  berhasil  dihimpun.  Orientasi  dalam  mengelola  dana tersebut adalah  bagaimana pengelolaan tersebut mampu  memberikan  hasil  yang
semaksimal  mungkin  income  generating  orientation.  Implikasinya  adalah bahwa dana-dana tersebut mesti diinvestasikan pada usaha-usaha produktif.
3. Distribusi  hasil  yang  dapat  diciptakan  kepada  para  penerima  manfaat
beneficiaries. Dalam mendistribusikan hasil ini yang perlu diperhatikan adalah tujuan  atau  orientasi  dari  distribusi  tersebut,  yang  dapa  berupa  penyantunan
charity,  pemberdayaan  empowerment,  investasi  sumber daya  insani human investment, maupun investasi infrastruktur infrastructure investment.
38
Direktorat Pengembangan Zakat dan wakaf, Proses Lahirnya Undang-Undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf  Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2006,
h. 7.
36
Macam-Macam Wakaf
Adapun macam-macam wakaf yang dijelaskan di bawah ini adalah wakaf segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu: 1.
Wakaf Ahli Wakaf ahli adalah wakaf  yang ditujukan kepada  orang-orang tertentu, seorang
atau lebih, keluarga si waqif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut wakaf Dzurri. Wakaf  ahli  juga  disebut  wakaf  khusus,  maksudnya  adalah  wakaf  yang  khusus
diperuntukkan bagi orang-orang tertentu, seseorang atau lebih baik ia keluarga  waqif maupun  orang  lain.  Wakaf  ahli  atau  dzurri  jenis  ini  kadang-kadang  juga  disebut
wakaf  „alal  aulad,  yaitu  wakaf  yang  diperuntukkan  bagi  kepentingan  dan  jaminan sosial dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerabat sendiri.
39
Apabila  ada  seseorang  mewakafkan  sebidang  tanah  kepada  anaknya,  lalu kepada cucunya, wakafnya sah dan yang berhak mengabil manfaatnya adalah mereka
yang ditunjuk dalam pernyataan wakaf. 2.
Wakaf Khairi Wakaf  khairi  adalah  wakaf  yang  secara  tegas  untuk  kepentingan  agama
keagamaan  maupun  dalam  bidang  ekonomi,  sosial,  budaya  dan  pendidikan  seperti untuk  kemaslahatan  kebajikan  umum.
40
Seperti  wakaf  yang  diserahkan  untuk
39
Sayyid Sabiq, Fiqih as-Sunnah Lebanon: Dar al- „Arabi, 1971, h. 378.
40
Sayyid Sabiq, Fiqih as-Sunnah Lebanon: Dar al- „Arabi, 1971, h. 378.
37 keperluan  pembangunan  masjid,  sekolah,  jembatan,  rumah  sakit,  panti  asuhan  anak
yatim dan lain sebagainya. Secara  substansinya,  wakaf  inilah  yang  merupakan  salah  satu  segi  dari
membelanjakan harta memanfaatkan harta di jalan Allah SWT. dan bila dilihat dari manfaat  kegunaannya  merupakan  salah  satu  sarana  pembangunan,  baik  di  bidang
keagamaan,  khususnya  peribadatan,  perekonomian,  kebudayaan,  kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, benda wakaf tersebut benar-benar
terasa  manfaatnya  untuk  kepentingan  kemanusiaan  umum,  tidak  hanya  untuk kepentingan keluarga atau kerabat terbatas.
Manfaat dan Tujuan Wakaf Uang
Dibandingkan dengan wakaf tanah dan benda lainnya, peruntukkan wakaf uang jauh lebih fleksibilitas keluwesan dan memiliki kemaslahatan lebih besar yang tidak
dimiliki oleh benda lainnya. Selain  itu  ada  4  empat  manfaat  sekaligus  keunggulan  wakaf  uang
dibandingkan dengan wakaf benda tetap yang lain, yaitu:
41
1. Wakaf uang jumlahnya bisa bervariasi, seseorang yang memiliki dana terbatas
sudah  bisa  mulai  memberikan dana  wakafnya tanpa harus  menunggu  menjadi tuan tanah terlebih dahulu.
41
Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009, h. 114.
38 2.
Melalui  wakaf  uang,  aset-aset  wakaf  yang  berupa  tanah-tanah  kosong  bisa mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah lahan pertanian.
3. Dana wakaf uang  juga  bisa  membantu sebagian  lembaga-lembaga pendidikan
Islam  yang  cash  flow-nya  terkadang  kembang-kempis  dan  menggaji  civitas akademik ala kadarnya.
4. Pada gilirannya, umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dunia
pendidikan  tanpa  harus  terlalu  tergantung  pada  anggaran  pendidikan  Negara yang semakin lama terbatas.
Adapun tujuan wakaf uang adalah: 1.
Melengkapi perbankan Islam dengan produk wakaf uang yang berupa sertifkat berdominasi yang diberikan kepada para waqif sebagai bukti keikutsertaan;
2. Membantu penggalangan tabungan sosial melalui Sertifikat Wakaf Tunai yang
dapat diatasnamakan orang-orang tercinta baik yang masih hidup maupun yang telah  meninggal, sehingga dapat memperkuat integrasi kekeluargaan di  antara
umat, 3.
Meningkatkan  investasi  sosial  dan  mentransformasikan  tabungan  sosial menjadi modal sosial dan membantu pengembangan pasar modal sosial;
4. Menciptakan  kesadaran  orang  kaya  terhadap  tanggung  jawab  sosial  mereka
terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga keamanan dan keadilan sosial dapat tercapai.
39
C. Nazhir Pengelola Wakaf