22 Dengan demikian yang dimaksud wakaf adalah suatu hal kebajikan sosial
berupa sedekah jariyah yang kepemilikannya tetap, yang dirasakan manfaat dari pemanfaatan benda tersebut atau kepemilikan tersebut yang diberikan kepada mauquf
„alaih. Wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan ajaran
syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf yang disebutkan pasal 5 UU no. 41 tahun 2004 yang menyatakan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan
manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
B. Wakaf Uang
Munculnya pemikiran wakaf uang yang dipelopori oleh M.A. Mannan, seorang ekonom yang berasal dari Bangladesh pada dekade ini merupakan momen yang
sangat tepat untuk mengembangkan instrumen wakaf untuk membangun kesejahteraan umat.
Sebelum Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf ada, pada tanggal 11 Mei 2002 Majelis Ulama Indonesia MUI telah mengeluarkan fatwa yang
membolehkan wakaf uang cash wakafwaqf al nuqud dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya.
Beberapa pendapat ulama yang menjadi rujukan komisi fatwa MUI dalam wakaf uang yaitu:
23 1.
Pendapat ulama Imam Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh, dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai modal usaha kemudian keuntungannya
disalurkan kepada mauquf alaih. 2.
Muttaqaddimin dari ulama madzhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan dirham sebagai pengecualian atas dasar istihsan bi Al-Urfi, bahwa yang
dipandang baik oleh kaum muslimin, maka dipandang baik juga dalam pandangan Allah SWT dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin maka
dalam pandangan Allahpun buruk. 3.
Pendapat sebagian ulama madzhab Syafi‟i meriwayatkan bahwasannya Imam Syafi‟i memperbolehkan wakaf dinar dan dirham uang.
28
Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia dikemukakan yang dimaksud dengan wakaf uang cash wakafwaqf al_Nuqud adalah wakaf yang dilakukan seseorang,
kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
29
Termasuk ke dalam pengertian uang tersebut adalah surat-surat berharga. Selain itu, dalam Fatwa
Majelis Ulama Indonesia tersebut dikemukakan rumusan definisi wakaf sebagaimana pendapat rapat Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 11 Mei 2002.
Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa tentang wakaf uang sebagai berikut :
30
28
Rahmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009,h.109.
29
Rahmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009,h.106.
30
Keputusan Fatwa, Komisi Fatwa MUI tentang Wakaf Uang.
24 6.
Wakaf Uang Cash WakafWaqf al-Nuqud adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang
tunai. 7.
Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. 8.
Wakaf uang hukumnya jawaz boleh. 9.
Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar i.
10. Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual,
dihibahkan, dan atau diwariskan. Pengertian wakaf sebagaimana dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 tentang Wakaf, diperluas lagi berkaitan dengan harta benda wakaf obyek wakaf yang diatur dalam Pasal 16 ayat 1 yang menyatakan harta benda
wakaf meliputi: a.
Harta benda wakaf terdiri atas benda tidak bergerak dan benda bergerak; b.
Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah 1
Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;
2 Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana
dimaksud pada huruf a; 3
Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; 4
Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
25 5
Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundangan yang berlaku;
c. Benda bergerak sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 1 huruf b adalah harta
benda yang tidak habis karena dikonsumsi, meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa, serta benda
bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundangan yang berlaku.
Pengertian wakaf sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, berkaitan dengan harta benda wakaf obyek
wakaf yang diatur dalam Pasal 16 ayat 1 yang menyatakan harta benda wakaf adalah:
Kemudian wakaf benda bergerak berupa uang dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 ayat 16 tersebut dijelaskan lebih lanjut dalam Bagian Kesepuluh Pasal
28,29,30 dan 31.
31
Pasal 28 Waqif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui Lembaga
Keuangan Syariah yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 29
31
Direktorat Pengembangan Zakat dan wakaf , Peraturan Perundangan Perwakafan Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2005, h. 14-15.
26 1
Wakaf benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dilaksanakan oleh waqif dengan pernyataan kehendak waqif yang dilakukan
secara tertulis. 2
Wakaf benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf uang.
3 Sertifikat wakaf uang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan dan
disampaikan oleh lembaga keuangan syariah kepada Waqif dan Nazhir sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf.
Dengan adanya Undang-Undang ini maka semakin jelaslah bahwa perwakafan di indonesia tidak sahnya berupa benda tidak bergerak saja, tetapi dapat juga berupa
benda bergerak yang boleh diwakafkan termasuk uang tunai. Dengan demikian yang dimaksud wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan
seseorang, kelompok orang dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. Juga termasuk kedalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham,
cek, dan lainnya. Selintas wakaf uang ini memang tampak seperti instrumen keuangan Islam
lainnya seperti zakat, infaq, sedekah ZIS. Padahal ada perbedaan antara instrumen- instrumen keuangan tersebut. Berbeda dengan wakaf tunai, ZIS bisa saja dibagi-
bagikan langsung dana pokoknya kepada pihak yang berhak. Sementara pada wakaf uang, uang pokoknya akan diinvestasikan terus menerus, sehingga umat memiliki
dana yang selalu ada dan Insya Allah bertambah terus seiring dengan bertambahnya jumlah waqif yang beramal, baru kemudian keuntungan investasi dari pokok itulah
27 yang akan mendanai kebutuhan rakyat miskin. Oleh karena itu, instrumen wakaf tunai
dapat melengkapi ZIS sebagai instrumen penggalangan dana masyarakat.
Dasar Hukum Wakaf Uang
Wakaf adalah institusi sosial Islami yang tidak memiliki rujukan yang eksplisit dalam Al-
Qur‟an dan sunnah. Ulama berpendapat bahwa perintah wakaf merupakan bagian dari perintah untuk melakukan al-khayr secara harfiah berarti kebaikan.
32
Dalil yang menjadi dasar disyariatkannya ibadah wakaf bersumber dari ayat Al- Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW.
a. Ayat Al- Qur‟an
Dasarnya adalah firman Allah, sebagai berikut:
جحل
: ٧٧
“ Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” QS. Al-
Hajj [22] : 77
Dalam Surat Al-Hajj ayat 77, menjelaskan bahwa yang menguraikan mengenai wakaf
terletak pada kata “kebajikan”. Ayat ini memerintahkan agar semua umat Islam berbuat kebaikan, sebab amalan-amalan wakaf pun termasuk salah satu
macam perbuatan yang baik dan terpuji. Selanjutnya dalam surat Ali-Imran ayat 92,
32
Jaih Mubarok, Wakaf Produktif Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2008, h. 7.
28 menguraikan mengenai perintah untuk berbuat kebajikan dengan menafkahkan
sebagian harta, sebab obyek wakaf adalah harta. Dasarnya adalah firman Allah, sebagai berikut:
م ا :
٩٢ “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
” QS. Ali-Imran [3] : 92 Menurut keumuman dua ayat ini menunjukkan di antara cara mendapatkan
kebaikan itu adalah dengan menginfaqkan sebagian harta yang dimiliki seseorang diantaranya melalui sarana wakaf.
b. Sunnah Rasulullah saw.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. Bersabda:
ُ ْ َ َا َ َ ُ َ ِ َ َ َلْ َلُ ْ ِ َ ْ َ َ ,
َا َ َ َ َ َ ِ ْ َ َ ُ َ َ ِ َاْ ُ َ َ َ :
ُ َ َ َ ُ ْ َ َعَطَقْ ِ َ َدَ ُ ْ َت َ َذِ ٍ َ َ َ ٍ َ َ ْ ِ ا ِ
, ٍ َ ِ َ
, ِِ ُعَ َ ْ َ ٍ ْ ِ ْ َ
. ُ َاْ ُ ْ َ ٍحِا َ ٍ َاَ ْ َ
ِْ ْ ُ ُ َ َ .
Dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: Apabila ada orang yang meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu
sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. HR. Muslim.
33
Dalam hadis ini dikatakan sebagai wakaf disebut dengan sedekah jariyah. Pahala yang diperoleh manusia setelah meninggal dunia ada sedekah yang pahalanya
senantiasa mengalir selamanya yaitu sedekah jariyah.
33
Al-Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995, h.393.
29 Adapun hadis Nabi yang lebih tegas mengambarkan dianjurkannya ibadah
wakaf, yaitu perintah Nabi kepada Umar untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar:
َا َ َلَ ُ ِ ْ ِ َ َ :
َلَ ْ َ ِ ً ْ َ ُ ْ َ ُ َ ِ َ َلَ ُ َا َ َ َ ْ ِف ُ ُلِ ْأَ ْ َ َ َ َ َ ِ ْ َ َ ُ َ َ ِ َ ا َ َأَف
, َا َقَف
: ُ ْ ِ ِ ْ ِ ُ َ ْ َ َ ُ ُ َ ً َ ْ ِ ُ ْ َا ًلْ َ ِ ً ْ َ ُ ْ َ َ ِ ِ ُ َاْ ُ َ َ
: َقَ َصَ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْئِش ْ ِ َا َ
َ ِ :
َلَ ُ َ ِ َقَ َصَ َف َاَ ,
َ ُ ْ َ ُع َ ُ َ ُ َ َ ,
ُ َ ْ ُ َ َ ,
ُ َ ْ ُ َ َ ,
َ ْلُقْا ِ فَ ِا َلَقُ ْا ِ ف َ ِ َقَ َصَ َف ,
ِ فَ ِا َ ِلا
, ِ ِ ْ ِ َ ِ فَ
, ِ ْ ِ َ ا ِ ْ َ
, ِ ْ ُلْ َ ْا ِ َ ْ ِ َ ُ ْأَ ْ َ َ َ ِاَ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ِ ْ َلا َ
, ًقَ ِ َ َ ِ ْطُ َ
ً َ ٍاِ َ َ ُ َلْ َ .
ِ ْ َ َ ٌ َ َ ُ ,
ٍِ ْ ُ ِا ُ ْ َ ا َ Dari Ibnu Umar dia berkata: Umar penah mendapatkan sebidang tanah di
khaibar, lalu datang kepada nabi mohon perintah beliau tentang pengelolaannya serta berkata: wahai rasulullah, saya mendapatkan tanah yang lebih baik daripada
tanah tersebut. Beliau bersabda: kalau engkau mau mewakafkan pohonnya dan buahnya kau sedekahkan. Perawi hadist berkata: lalu Umar mewakafkannya dengan
syarat pohonnya tidak boleh dijual, tidak boleh diwaris, dan tidak boleh diberikan. Hasilnya dia sedekahkan kepada kaum fakir, kerabat-kerabat, para budak, orang
orang yang membela agama Allah, musyafir yang kehabisan bekal, tamu, bagi pengurusnya boleh makan hasilnya dengan baik, dan memberi makan teman-
temannya yang tidak mempunyai uang. Muttafaq Alaih. Lafadh hadist riwayat Muslim.
34
Dalam hadis ini dikatakan sebagai menjelaskan bahwa Umar Ibn al-Khatab datang kepada Nabi saw, meminta petunjuk pemanfaatan tanah miliknya di Khaibar.
Wakaf yang berarti menyedekahkan dari harta yang kita miliki. Obyek wakaf tersebut adalah tanah.
Pada Keputusan Majelis Ulama Indonesia MUI tentang wakaf uang menyebutkan beberapa pendapat, diantaranya:
35
34
Al-Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995, h.394.
35
Keputusan Fatwa, Komisi Fatwa MUI tentang Wakaf Uang.
30 1.
Pendapat Imam Al-Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh, dengan cara
menjadikan dinar tersebut sebagai modal usaha, kemudian
keuntungannya disalurkan kepada mauquf „alaih;
2. Mutaqiddimin dari ulama mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan
dirham sebagai pengecualian, atas dasar istihsan bi al- „urfi, berdasarkan atas
Abdullah bin Mas‟ud ra., bahwa “apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang
buruk oleh kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah pun buruk; 3.
Pendapat sebagian ulama mazhab Asy- Syafi‟i, di mana “Abu Tsyar
meriwayatkan dari Imam Asy- Syafi‟i tentang kebolehan wakaf dinar dan
dirham uang”. 4.
Pendangan dan pendapat rapat Komisi Fatwa MUI pada hari Sabtu, tanggal 23 Maret 2002, antara lain tentang perlunya dilakukan peninjuaan dan
penyempurnaan pengembangan definisi wakaf yang telah umum diketahui, dengan memperhatikan hadis, antara lain, riwayat Ibnu Umar.
5. Pandangan rapat Komis Fatwa MUI pada hari Sabtu, tanggal 11 Mei 2002
tentang rumusan definisi wakaf sebagai berikut: Yakni “ menahan harta yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya
atau pokoknya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut menjual, memeberikan, atau mewariskannya, untuk disalurkan
hasilnya pada sesuatu yang mubah tidak haram yang ada”
31 6.
Surat Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Depag, terakhir nomor Dt, 1.III5BA.03.227722002, tanggal 26 April 2002.
Sejarah Wakaf Uang
Sebenarnya praktik wakaf produktif sudah dimulai sejak zaman sahabat nabi Muhammad SAW. Sahabat mewakafkan tanah pertanian untuk dikelola dan diambil
hasilnya, guna dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat. Nabi Muhammad SAW pada tahun ketiga Hijriah juga mewakafkan tujuh kebun kurma di Madinah.
36
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa ada tiga perbuatan yang tak putus pahalanya kendati orang itu sudah meninggal dunia yakni anak sholeh, ilmu
yang bermanfaat, dan sedekah jariyah. Wakaf adalah sedekah jariyah yang dimaksud. Pada masa dinasti Ayyubiah di Mesir perkembangan wakaf sangat
menggembirakan. Pada masa ini, wakaf tidak hanya sebatas pada benda tidak bergerak, tapi juga benda bergerak semisal wakaf tunai. Selain memanfaatkan wakaf
untuk kesejahteraan masyarakat seperti para ulama, dinasti Ayyubiah juga memanffatkan wakaf untuk kepentingan politiknya dan misi alirannya.
Sejarah mencatat wakaf uang cash wakaf telah dijalankan sejak awal awal abad kedua Hijriah. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Imam Az-Zuhri 124 H
salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al hadits telah menetapkan fatwa. Masyarakat Muslim dianjurkan menunaikan wakaf menggunakan dinar dan
36
Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf , Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2005, h. 6-7.
32 dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, serta pendidikan umat Islam.
Caranya menjadikan uang itu sebagai usaha produktif kemudian hasil keuntungannya untuk wakaf.
Wakaf uang cash wakafwaqf al-Nuqud telah lama dipraktikkan di berbagai negara seperti Malaysia, Bangladesh, Mesir, Kuwait, dan negara-negara Islam di
Timur Tengah lainnya. Di luar negeri, sebenarnya wakaf uang sudah lama dipraktikkan. Misalnya di Mesir, Universitas Al-Azhar menjalankan aktivitasnya
dengan menggunakan wakaf. Di Kuwait, dana wakaf uang sudah berbentuk bangunan perkantoran. Areal tersebut disewakan dan hasilnya digunakan untuk kegiatan umat
Islam. Dalam konteks Indonesia, wakaf uang digagas oleh Mannan direspon secara
positif oleh beberapa lembaga sosial keagamaan seperti Dompet Dhuafa Republika DDR, Pos Keadilan Peduli Umat PKPU, UII Yogyakarta dan beberapa lembaga
lainnya. Di Indonesia praktik wakaf uang baru mendapat dukungan Majelis Ulama
Indonesia pada tahun 2002 seiring dengan di keluarkan Keputusan Fatwa Komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Wakaf Uang tanggal 28 Shafar 1423
Hijriah11 Mei 2002 guna menjawab Surat Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Departemen Agama Nomor Dt.1.III5BA.03.227722002 tanggal 26 April 2002
yang berisi tentang permohonan fatwa tentang wakaf uang. Wakaf tunai bagi umat islam di Indonesia memang masih relatif baru. Hal ini
bisa dilihat dari peraturan yang melandasinya MUI baru memberikan fatwanya pada
33 pertengahan Mei 2002, sedangkan Undang-Undang Tentang Wakaf No. 41 Tahun
2004 disahkan Pada Tanggal 27 Oktober 2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang selanjutnya disusul oleh kelahiran Peraturan Pemerintah No. 42
tahun 2006. Dengan demikian, wakaf uang telah diakui dalam hukum positif di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang RI No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
diarahkan untuk memberdayakan wakaf yang merupakan salah satu instrumen dalam membangun kehidupan sosial ekonomi umat Islam. Kehadiran Undang-Undang
wakaf ini menjadi momentum pemberdayaan wakaf secara produktif, sebab di dalamnya terkandung pemahaman yang komprehensif dan pola manajemen
pemberdayaan potensi wakaf secara modern.
Rukun dan Syarat Wakaf Uang
Pada dasarnya rukun dan syarat wakaf uang adalah sama dengan rukun dan syarat wakaf tanah. Adapun rukun wakaf uang, yaitu:
37
1. Al-Wakif atau orang yang melakukan perbuatan wakaf, hendaklah dalam keadaan
sehat rohaninya dan tidak dalam keadaan terpaksa atau dalam keadaan dimana jiwanya tertekan;
2. Al-Mauquf atau harta benda yang akan diwakafkan harus jelas wujudnya atau
zatnya dan bersifat abadi. Artinya, bahwa harta itu tidak habis sekali pakai dan dapat diambil manfaatnya untuk jangka waktu yang lama;
37
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: UI Press, 1998, h. 84.
34 3.
Al-Mauquf alaih atau sasaran yang berhak menerima hasil atau manfaat wakaf, dapat dibagi menjadi dua macam: wakaf khairy dan wakaf dzurry;
4. Sighat atau pernyataan pemberian wakaf, baik dengan lafadz, tulisan maupun
isyarat. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 terdapat tambahan rukun
wakaf, yaitu: 1.
Ada orang yang menerima harta yang diwakafkan dari waqif sebagai pengelola wakaf;
2. Ada jangka waktu wakaf wakaf tertentu.
Rukun wakaf tersebut harus memenuhi syaratnya masing-masing sebagaimana pada wakaf tanah. Adapun yang menjadi syarat umum sahnya wakaf uang adalah:
1. Wakaf harus kekal abadi dan terus menerus;
2. Wakaf harus dilakukan secara tunai, tanpa digantungkan kepada akan terjadinya
sesuatu peristiwa di masa akan datang, sebab pernyataan wakaf berakibat lepasnya hak milik seketika setelah waqif menyatakan berwakaf;
3. Tujuan wakaf harus jelas, maksudnya hendaklah wakaf itu disebutkan dengan
terang kepada siapa diwakafkan; 4.
Wakaf merupakan hal yang harus dilaksanakan tanpa syarat boleh khiyar, artinya tidak boleh membatalkan atau melangsungkan wakaf yang telah dinyatakan
sebab pernyataan wakaf berlaku tunai dan untuk selamanya.
35 Sebagai upaya yang konkrit agar wakaf tunai dapat diserap dan dipraktekkan di
tengah-tengah masyarakat yang perlu diperhatikan adalah:
38
1. Metode penghimpunan dana fundrising, yaitu bagaimana wakaf tunai itu
dimobilisasikan. Dalam hal ini, sertifikat merupakan salah satu cara yang paling mudah, yaitu dengan menerbitkan sertifikat dengan nilai yang berbeda-beda
untuk kelompok sasaran yang berbeda. Aspek inilah yang merupakan keunggulan wakaf uang dibandingkan wakaf harta tetap lainnya, karena
besarannya dapat menyesuaikan kemampuan calon waqif. 2.
Pengelolaan dana yang berhasil dihimpun. Orientasi dalam mengelola dana tersebut adalah bagaimana pengelolaan tersebut mampu memberikan hasil yang
semaksimal mungkin income generating orientation. Implikasinya adalah bahwa dana-dana tersebut mesti diinvestasikan pada usaha-usaha produktif.
3. Distribusi hasil yang dapat diciptakan kepada para penerima manfaat
beneficiaries. Dalam mendistribusikan hasil ini yang perlu diperhatikan adalah tujuan atau orientasi dari distribusi tersebut, yang dapa berupa penyantunan
charity, pemberdayaan empowerment, investasi sumber daya insani human investment, maupun investasi infrastruktur infrastructure investment.
38
Direktorat Pengembangan Zakat dan wakaf, Proses Lahirnya Undang-Undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI, 2006,
h. 7.
36
Macam-Macam Wakaf
Adapun macam-macam wakaf yang dijelaskan di bawah ini adalah wakaf segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu: 1.
Wakaf Ahli Wakaf ahli adalah wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu, seorang
atau lebih, keluarga si waqif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut wakaf Dzurri. Wakaf ahli juga disebut wakaf khusus, maksudnya adalah wakaf yang khusus
diperuntukkan bagi orang-orang tertentu, seseorang atau lebih baik ia keluarga waqif maupun orang lain. Wakaf ahli atau dzurri jenis ini kadang-kadang juga disebut
wakaf „alal aulad, yaitu wakaf yang diperuntukkan bagi kepentingan dan jaminan sosial dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerabat sendiri.
39
Apabila ada seseorang mewakafkan sebidang tanah kepada anaknya, lalu kepada cucunya, wakafnya sah dan yang berhak mengabil manfaatnya adalah mereka
yang ditunjuk dalam pernyataan wakaf. 2.
Wakaf Khairi Wakaf khairi adalah wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama
keagamaan maupun dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan seperti untuk kemaslahatan kebajikan umum.
40
Seperti wakaf yang diserahkan untuk
39
Sayyid Sabiq, Fiqih as-Sunnah Lebanon: Dar al- „Arabi, 1971, h. 378.
40
Sayyid Sabiq, Fiqih as-Sunnah Lebanon: Dar al- „Arabi, 1971, h. 378.
37 keperluan pembangunan masjid, sekolah, jembatan, rumah sakit, panti asuhan anak
yatim dan lain sebagainya. Secara substansinya, wakaf inilah yang merupakan salah satu segi dari
membelanjakan harta memanfaatkan harta di jalan Allah SWT. dan bila dilihat dari manfaat kegunaannya merupakan salah satu sarana pembangunan, baik di bidang
keagamaan, khususnya peribadatan, perekonomian, kebudayaan, kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, benda wakaf tersebut benar-benar
terasa manfaatnya untuk kepentingan kemanusiaan umum, tidak hanya untuk kepentingan keluarga atau kerabat terbatas.
Manfaat dan Tujuan Wakaf Uang
Dibandingkan dengan wakaf tanah dan benda lainnya, peruntukkan wakaf uang jauh lebih fleksibilitas keluwesan dan memiliki kemaslahatan lebih besar yang tidak
dimiliki oleh benda lainnya. Selain itu ada 4 empat manfaat sekaligus keunggulan wakaf uang
dibandingkan dengan wakaf benda tetap yang lain, yaitu:
41
1. Wakaf uang jumlahnya bisa bervariasi, seseorang yang memiliki dana terbatas
sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu.
41
Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia Jakarta: Sinar Grafika, 2009, h. 114.
38 2.
Melalui wakaf uang, aset-aset wakaf yang berupa tanah-tanah kosong bisa mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah lahan pertanian.
3. Dana wakaf uang juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga pendidikan
Islam yang cash flow-nya terkadang kembang-kempis dan menggaji civitas akademik ala kadarnya.
4. Pada gilirannya, umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dunia
pendidikan tanpa harus terlalu tergantung pada anggaran pendidikan Negara yang semakin lama terbatas.
Adapun tujuan wakaf uang adalah: 1.
Melengkapi perbankan Islam dengan produk wakaf uang yang berupa sertifkat berdominasi yang diberikan kepada para waqif sebagai bukti keikutsertaan;
2. Membantu penggalangan tabungan sosial melalui Sertifikat Wakaf Tunai yang
dapat diatasnamakan orang-orang tercinta baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sehingga dapat memperkuat integrasi kekeluargaan di antara
umat, 3.
Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasikan tabungan sosial menjadi modal sosial dan membantu pengembangan pasar modal sosial;
4. Menciptakan kesadaran orang kaya terhadap tanggung jawab sosial mereka
terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga keamanan dan keadilan sosial dapat tercapai.
39
C. Nazhir Pengelola Wakaf