menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online
. 7. Government-to-citizen G2C: dalam kasus ini, pemerintah menyediakan
layanan ke masyarakatnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lainnya seperti halnya dengan bisnis
G2B. 8. Mobile commerce m-commerce: E-commerce dilakukan di lingkungan
wireless , seperti menggunakan telepon selular untuk akses internet, hal itu
disebut m-commerce. Dalam hal ini yang diterapkan peneliti adalah B2C.
2.2.2. Ruang Lingkup E-Commerce
Bidang e-commerce sangat luas, untuk mengeksekusi atau melakukan aplikasi e-commerce ini, perusahaan membutuhkan informasi, infrastruktur, dan
layanan pendukung yang tepat. Aplikasi e-commerce didukung oleh infrastruktur dan lima area pendukung Turban dkk, 2004, yaitu:
1. peopleindividu: Penjual, pembeli, perantara, spesialis sistem informasi dan
pegawai, dan partisipan lainnya.
2. Public policykebijakan publik: menurut undang-undang dan kebijakan lainnya, dan isu-isu peraturan, seperti keamanan privasi dan perpajakan yang
dijelaskan oleh pemerintah.
3. Marketing and advertisingpemasaran dan periklanan: Seperti bisnis lainnya, e-commerce
biasanya membutuhkan dukungan dari pemasaran dan
periklanan. Hal ini sangat penting dalam transaksi online B2C dimana
pembeli dan penjual biasanya tidak saling mengenal satu sama lain.
4. Support servicelayanan pendukung: Banyak layanan yang dibutuhkan untuk mendukung e-commerce. Dimulai dari pembayaran sampai pengiriman
pesanan dan isi.
5. Business mitrashipmitra bisnis: Kolaborasi bisnis, e-marketplace, dan
berbagai mitra bisnis dalam e-commerce.
Infrastruktur pendukung meliputi hardware, software, dan jaringan, mulai dari browser dan multimedia.
2.2.3. Lingkup Pemasaran Elektronik
Pemasaran secara elektronik terasa lebih menguntungkan. Menurut American Marketing Association
dikutip dari buku Electronic Commerce tulisan Marilyn Greenstein dan Miklos Vasehelyi, pemasaran dapat
didefinisikan sebagai proses analisis, perencanaan, dan implementasi konsep- konsep penetapan harga pricing, promosi promotion, serta penyebaran
distribution ide-ide, barang-barang, dan layanan-layanan, untuk menciptakan pertukaran-pertukaran yang memuaskan, baik untuk sasaran-sasaran organisasi
maupun untuk sasaran- sasaran pribadi Nugroho, 2006. Ada istilah lima āPā
yang diterapkan pada pemasaran di internet, yaitu: 1. Product Produk
Product adalah barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada para
customer . Layanan yang diberikan kepada customer setelah terjdi penjualan
merupakan komponen yang penting dari nilai produk secara keseluruhan dan mungkin dapat dikemas bersama dengan produk saat produk tersebut
ditawarkan ke customer, misalnya produk tersebut memiliki garansi dimana terdapat layanan 24 jam untuk pertanyaan seputar barang yang dibeli.
2. Pricing Harga Pricing
merujuk pada proses yang terlibat dalam penentuan jumlah uang yang harus ditagihkan kepada customer untuk suatu barang atau jasa yang
diperolehnya. Pemasar-pemasar berbasis web saat ini telah menghaasilkan strategi-strategi penentuan harga yang menarik beberapa situs menyediakan
layanan gratis untuk pengunjung dengan tujuan untuk menciptakan komunitas dimana mereka dapat menjual ruang periklanan, misalnya
Priceline.com yang telah disebutkan sebelumnya dimana customer dapat menetapkan harga sendiri terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan.
3. Place Distribusi Place
seringkali dirujuk penyebaran atau distribusi, dimana distribusi dapat didefinisikan sebagai tugas atau pekerjaan untuk memindahkan produk dari
lokasi produsen ke customer. Menurut jenis media serta sifatnya, internet itu sendiri dapat digolongkan dan digunakan sebagai saluran pengiriman untuk
produk-produk digital. Produk-produk digital adalah barang-barang seperti perangkat lunak, data, lagu, film, atau berkas multimedia yang didigitalisasi.
4. Promotion Promosi Fungsi penjualan dan pemasaran merupakan entitas yang terpisah dalam
rantai berorientasi customer. Promotion promosi, dalam ilmu pemasaran