F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
8
Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
9
Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara
lain dari kuantifikasi pengukuhan.
10
Penelitian kualitatif dapat menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, atau hubungan kekerabatan.
11
8
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2007, h. 6
9
Ibid, h. 4
10
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai Jakarta: LP3ES, 1989, h. 30
11
Ibid, h. 30
2. Jenis dan Sumber Data
Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber sebanyak 14 narasumber dengan frekwensi kunjungan sekitar 1 sampai 5
kali kunjungan per narasumber.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
12
Ada salah satu metode ketika melakukan wawancara. Yaitu metode wawancara mendalam. Metode wawancara mendalam secara umum adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara
mendalam adalah
keterlibatannya dalam
kehidupan informan.
13
Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia bertindak sebagai “pemimpin” dalam proses wawancara
tersebut. Dia pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai
12
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, Januari 2007, h. 186
13
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Maret 2009, h. 108
serta kapan dimulai dan diakhiri. Namun, kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam hal kesepakatan mengenai kapan waktu
wawancara mulai dilaksanakan dan diakhir.
14
Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
15
Sedangkan obeservasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu
utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pacaindra mata serta dibantnu dengan pancaindra lainnya. Di dalam pembahasan ini, kata
observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Seseorang yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanya menggunakan pancaindra
mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya; seperti apa yang ia dengar, apa yang ia
cicipi, apa yang ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya.
16
Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas, sesungguhnya yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data
14
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Maret 2009, h. 108
15
Ibid, h. 108
16
Ibid, h. 115