Fungsi dan Peran ZIS bagi Masyarakat DKI Jakarta

Pasal yang tertera diatas hanya sebagai contoh, bahwa sesungguhnya fundraising memang sudah benar-benar diatur dalam UU RI. 23

C. Fungsi dan Peran ZIS bagi Masyarakat DKI Jakarta

Sebuah adagium menyatakan “apa yang disediakan oleh dunia sebetunya sudah cukup untuk semua orang, tetapi tidak akan pernah cukup untuk orang yang rakus”. Namun pada kenyataannya di satu pihak ada orang yang bergelimang dengan kenyataan, sementara di pihak lain masih banyak yang jauh dari kecukupan. Kondisi ini menggambarkan adanya persoalan dalam pendistribusian ekonomi. Mengapa orang menjadi miskin ? ada tiga pendekatan yang dapat menjawab petanyaan ini, yakni system approach, decision-making model, dan structural approach. Pendekatan Pertama, menekankan pada adanya keterbatasan pada aspek-aspek geografi, ekologi, teknologi, dan demografi. Kondisi kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut dianggap lebih banyak menekan warga masyarakat yang tinggal wilayah pedesaan atau pedalaman. Sebagaimana di ketahui secara umum pemerintah RI menerapkan model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan yang merujuk pada teori pembangunan yang dibuat oleh WW. Rostow. 24 23 http:www. hendrakholid.netblog20100316 Diakses pada tanggal 24 Juli 2010. 24 Nanich Mahendrawaty dan Agus Effendi, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi Sampai Tradisi, Bandung: Rosda Karya, 2001, cet-ke1, h. 212 Pendekatan Kedua, menekankan pada kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sebagian warga masyarakat dalam merespon sumber- sumber daya ekonomi, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Dengan kata lain, pendekatan ini melihat bahwa sebagian warga masyarakat kurang memiliki empati dan jiwa kewirausahaan entrepreneurship untuk mengelola secara lebih baik, efisien, dan efektif unit-unit usaha yang mereka miliki atau kuasai, kurang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki teknologi serta menciptakan dan memperluas pasar komoditi. Sedangkan Pendekatan Ketiga melihat bahwa kemiskinan itu terjadi karena adanya ketimpangan dalam penguasaan dan pemilikan faktor-faktor produksi, seperti tanah, teknologi, dan bentuk kapital lainnya. Di sini wajah kemiskinan memiliki dimen struktural, yang merupakan akibat dari adanya ketimpangan dalam pemilikan dan penguasaan aset-aset ekonomi atau kapital lainnya yang ditunjukkan dengan adanya sebagian anggota masyarakat yang jumlahnya lebih kecil tetap menguasai dan memiliki faktor-faktor produksi yang lebih banyak. Sementara, sebagain besar warga masyarakat menguasai dan memiliki faktor-faktor produksi yang lebih sedikit. 25 Menurut Drs. H. Salehuddin Effendi, MM ZIS sebagai instrument pemberdayaan masyarakat meliputi tiga sisi yaitu : 25 BAZIS Provinsi DKI Jakarta Institute Manajemen Zakat, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: Bazis Provinsi DKI Jakarta, 2006, Cet. Ke-1, h. 39 1. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang enabling, yaitu mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupa untuk mengembangkannya. 2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat empowering. 3. Melindungi recovering dari kemungkinan untuk terjatuh kembali ke dalam jurang kemiskinan. Ajaran zakat, infak, dan shadaqah sesungguhnya mendorong kaum muslimin untuk memiliki etos kerja dan usaha yang tinggi, sehingga memiliki harta kekayaan yang di samping dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya juga bisa memberi kepada orang yang berhak menerimanya. 26 Dalam konteks itu, penciptaan iklim yang kondusif dan penyelesain persoalan-persoalan yang ada, kehadiran BAZIS Provinsi DKI Jakarta memiliki nilai yang strategis, terutama bagi masyarakat Jakarta. Kerja kultural dan struktural terus-menerus dilakukan. Dengan berpijak pada Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No.120 tahun 2002 BAB II mengenai kedudukan dan fungsi, maka BAZIS Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk terus memberi arti bagi masyarakat Jakarta. Dalam rangka meningkatkan kualitas mustahik, BAZIS DKI Jakarta menyadari perlunya memberikan training dan pelatihan. Para mustahik diberikan 26 BAZIS Provinsi DKI Jakarta Institute Manajemen Zakat, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, h. 41-42. materi enter-preneurship dan materi yang sesuai dengan keahlian mereka. Hal ini dimaksudkan agar tumbuh jiwa wirausaha di dalam diri mereka. Upaya-upaya yang dilakukan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta ini, dapat disebut sebagai upaya yang mensinergikan antara kultur dan struktur dalam hal penanggulngan kemiskinan dan segala hal yang melingkarinya. Artinya, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak berangkat dari ruang hampa dalam menanggulangi persoalan yang ada di masyarakat Jakarta ini. Semua berdasarkan pada akurasi dan validitas data dan informasi yang memang menjadi salah satu kelebihan dari BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Hal ini terlihat dari beragam upaya yang dilakukan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, mulai dari bantuan dana yang bersifat konsumtif- karitatif, sampai dengan bantuan yang bersifat produktif. 27 Sehingga bagi masyarakat DKI Jakarta, ZIS memiliki nilai yang strategis. Peran dan fungsinya tidak bisa diragukan lagi. Dengan ZIS sebagian masyarakat dapat mengembangkan potensi usaha yang dimiliki. Dan sebagian yang lain, bahkan bisa lepas dari “jeratan kaum renternir” 28 . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan hadirnya BAZIS Provinsi DKI Jakarta mempunyai nilai strategis khususnya bagi Masyarakat DKI Jakarta dalam hal penanggulangan kemiskinan dan segala hal yang melingkarinya. Dengan adanya ZIS masyarakat dapat mengembangkan usaha 27 BAZIS Provinsi DKI Jakarta Institute Manajemen Zakat, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, h. 44. 28 Bazis Provinsi DKI Jakarta Institut Majemen Zakat, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2006. dari potensi yang dimiliki dan juga terlepas dari jeratan kaum renternir yang selama ini sangat meresahkan masyarakat.

D. Dasar Hukum Zakat, Infaq dan Shadaqah