BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah
1. Zakat
Zakat berasal dari kata zaka yang berarti ‘suci, ‘baik’, tumbuh’ dan ‘berkembang’ menurut terminologi syariat istilah, zakat adalah nama bagi
sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk diberikan dan dikeluarkan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula
12
. Kaitan antara makna bahasa dan istilah sangat erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi
suci, bersih, baik, tumbuh dan berkembang.
13
Adapun persyaratan harta yang wajib dizakati itu antara lain sebagai
berikut. Pertama, al-milk at-t ām yang berarti harta itu dikuasai secara penuh dan
dimiliki secara sah, yang didapat dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang sah dimungkinkan untuk digunakan, diambil manfaatnya, atau kemudian
disimpan. Kedua, an-nam ā adalah harta yang berkembang jika diusahakan atau
memilki potensi untuk berkembang, misalnya harta perdagangan, deposito mudharabah, perternakan, pertanian, usaha bersama, obligasi dan lain
sebagainya. Ketiga, telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran
12
Didin Hafidhuddin, Zakat dan Perekonomian Modern, Jakarta:Gema Insani Press, 2002, h. 7.
13
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, Semarang:Pustaka Rizki Putra,1999., h.4
ﻮهو يﺬڰ݆ا
ﺄܟݎأ تﺎڰݏﺟ
تﺎܞوﺮْܳڰ݊ ﺮْݛܶو
تﺎܞوﺮْܳ݊ ْ݅ڰݏ݆او
عْرڰﺰ݆او ﺎܻ݇ۿْ݊
ݑ݇آأ نﻮۿْݚڰﺰ݆او
نﺎڰ݊ڱﺮ݆او ﺎﻬ۸ﺎܟۿ݊
ﺮْݛܶو ݑ۸ﺎܟۿ݊
اﻮ݇آ ْݍ݊
ݐﺮ܂ ﺮْ܂أۨذإ
اﻮ۾اءو ݑڰܿ܊
مْﻮݚ ݐدﺎܣ܊
اﻮܺﺮْܛ۾ݢو ݑڰݎإ
ڱ۷܋ݚݢ ݍݛܺﺮْܛْ݆ا
مﺎܳݎﻷا :
“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya, dan tidak sama rasanya. Makanlah dari buahnya yang bermaca-macam itu bila dia berbuah,
dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya dengan dikeluarkan zakatnya; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Istinbath hukum dari surat Al-An’ m ayat 141, menurut pendapat Abu Hanifah, keharusan penuh senisab hanya diperlukan awal dan akhir tahun.
Karenanya tidaklah gugur zakat jika terjadi kekurangan nisab di tengah-tengah tahun, apabila pada akhir tahun telah sempurna lagi. Inilah syarat yang harus
terdapat pada harta yang wajib di zakati dan syarat ini tidak mengenai tumbuh-
tumbuhan dan buah-buahan. Zakat tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan diharuskan kita mengeluarkannya setelah dipetik dari batangnya.
14
2. Infaq